Harga Daging Ayam Meroket Jelang Iduladha, Omset Pedagang Turun 50 Persen
loading...
Menjelang hari Iduladha harga sejumlah kebutuhan pokok terus melambung di sejumlah daerah. Di Banjarnegara, Jawa Tengah, harga daging ayam terus meroket hingga menembus angka Rp40 ribu per kilogram. Foto tangkapan layar
A
A
A
BANJARNEGARA - Menjelang hari Iduladha harga sejumlah kebutuhan pokok terus melambung di sejumlah daerah. Di Banjarnegara, Jawa Tengah, harga daging ayam terus meroket hingga menembus angka Rp40 ribu per kilogram. Pedagang pun mengeluh karena sepinya pembeli dan omset anjlok hingga 50 persen.
Afit, salah seorang pedagang ayam menyampaikan, harga ayam potong di pasar tradisional Banjarnegara Jawa Tengah terus merangkak naik . Harga ayam negri yang sebelumnya Rp28 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp40 ribu.
"Sementara harga daging ayam campur yang sebelumnya Rp26 ribu kini naik menjadi 35 ribu rupiah per kilogram," kata Afit, Jumat (23/6/2023).
Kenaikan juga terjadi pada jenis jeroan, ceker, dan kepala. Harga naik dari Rp25 ribu per kilogram, saat ini naik menjadi Rp33 ribu per kilogram. Naiknya harga ayam ini, lanjut Afit, membuat pedagang memgalami penurunan omset hingga 50 persen dibanding hari biasa.
"Saat hari biasa pedagang biasanya menyetok hingga satu kwintal per hari, kini hanya 50 kilogram per hari. Banyak pembeli yang memilih mengurangi jumlah blanjaanya," ujarnya.
Menurut sejumlah pedagang, naiknya harga ayam akibat kelangkaan di tingkat kandang atau peternak. Untuk mengurangi kerugian, pedagang mengaku memilih mengurangi stok dagangan, karena kondisi pasar yang sepi pembeli.
"Pedagang berharap pemerintah melalui dinas terkait bisa menstabilkan harga di pasaran," tutupnya.
Afit, salah seorang pedagang ayam menyampaikan, harga ayam potong di pasar tradisional Banjarnegara Jawa Tengah terus merangkak naik . Harga ayam negri yang sebelumnya Rp28 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp40 ribu.
"Sementara harga daging ayam campur yang sebelumnya Rp26 ribu kini naik menjadi 35 ribu rupiah per kilogram," kata Afit, Jumat (23/6/2023).
Kenaikan juga terjadi pada jenis jeroan, ceker, dan kepala. Harga naik dari Rp25 ribu per kilogram, saat ini naik menjadi Rp33 ribu per kilogram. Naiknya harga ayam ini, lanjut Afit, membuat pedagang memgalami penurunan omset hingga 50 persen dibanding hari biasa.
"Saat hari biasa pedagang biasanya menyetok hingga satu kwintal per hari, kini hanya 50 kilogram per hari. Banyak pembeli yang memilih mengurangi jumlah blanjaanya," ujarnya.
Menurut sejumlah pedagang, naiknya harga ayam akibat kelangkaan di tingkat kandang atau peternak. Untuk mengurangi kerugian, pedagang mengaku memilih mengurangi stok dagangan, karena kondisi pasar yang sepi pembeli.
"Pedagang berharap pemerintah melalui dinas terkait bisa menstabilkan harga di pasaran," tutupnya.
Lihat Juga :
(don)
