Kebhinekaan Indonesia Iringi Perjalanan 32 Bhikku Thudong Menuju Candi Borobudur
loading...
A
A
A
MAGELANG - Semangat kebhinekaan dan toleransi tinggi masyarakat Indonesia turut mengiringi perjalanan 32 Bhikku Thudong hingga sampai Candi Borobudur. Setelah menempuh perjalanan sejauh sekitar 2.600 kilometer dengan berjalan kaki, rombongan Bhikku Thudong tiba di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang pada Rabu (31/5/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
Setibanya di area kompleks Candi Borobudur para Bhikku disambut hangat warga Borobudur dan manajemen Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau In Journey beserta anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko atau TWC selaku pengelola taman wisata Candi Borobudur.
Rombongan Bhikku juga disambut oleh Ketua Umum DPP Walubi S Hartati Murdaya, Wakil Direktur Utama InJourney Edwin Hidayat Abdullah dan Direktur Utama TWC Febrina Intan. Selanjutnya, para Bhikku melanjutkan perjalanan pamungkasnya di Candi Borobudur dengan menggelar Puja Bakti, Maskara, meditasi dan dilanjutkan dengan pradaksina mengelilingi stupa induk.
Untuk menjaga kesakralan, penyambutan dilakukan dengan sederhana dengan mengarahkan para Bhikku untuk melakukan peribadatan sesuai yang dijalankan oleh umat Budhha.
"Kami menjaga agar kegiatan peribadatan para Bhikku tetap kondusif. Kami menyambut para Bhikku destinasi terakhir Candi Borobudur dengan memberikan rangkaian bunga sedap malam untuk memberikan humble experience kepada Bhikku. Kemudian kami mengarahkan para Bhikku menuju ke atas candi untuk melakukan peribadatan," kata Febrina Intan dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Jumat (2/6/2023).
Peristiwa ini menunjukkan hebatnya Indonesia, hangatnya sambutan dan warga sekitar Candi Borobudur menjadi simbol keberagaman dan toleransi bagi umat beragama. Hal ini juga diungkapkan oleh Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria.
"Peristiwa ini menunjukkan betapa hebatnya Indonesia, bagaimana sambutan yang luar biasa dari masyarakat dari berbagai macam agama. Hal tersebut menunjukkan Kebhinekaan yang harus kita sampaikan ke dunia bahwa Indonesia adalah satu negara yang sangat toleransi satu sama lain," kata Dony.
Dia menceritakan bagaimana pengalaman yang mengharukan dua direktur InJourney yang turut mendampingi perjalanan para Bhikku yang juga merasakan sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Dony berharap dari peristiwa ini semakin banyak wisatawan akan datang ke Borobudur, khususnya Umat Budha di seluruh dunia untuk melakukan peribadatan dengan nyaman dan khidmat di Indonesia.
Dony memberikan apresiasi kepada Walubi dan TWC yang telah menyiapkan tradisi Waisak dengan maksimal demi terciptanya suasana nyaman dan sakral bagi umat Buddha yang akan beribadah di Candi Borobudur.
Sementara itu, perwakilan Umat Budha Hartati Murdaya mengatakan, Borobudur adalah warisan nenek moyang yang sangat luar biasa yang harus dijaga kelestariannya. Sebagai perwakilan umat Buddha, Hartati menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat dari beragam latar belakang telah ikut berperan serta mempersiapkan dan antusias dalam menyukseskan perayaan Waisak di Borobudur.
"Saya rasa semua agama juga mempunyai peran serta. Dengan para Bhiku yang datang dari jauh bisa masuk ke Gereja, bisa masuk ke Masjid itu satu hal yang menggembirakan sekali," pungkas Hartati.
Lihat Juga: 4 Kerajaan Bercorak Budha di Nusantara, Salah Satunya Jadi Pusat Studi Agama Budha di Asia Tenggara
Setibanya di area kompleks Candi Borobudur para Bhikku disambut hangat warga Borobudur dan manajemen Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau In Journey beserta anak usahanya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko atau TWC selaku pengelola taman wisata Candi Borobudur.
Rombongan Bhikku juga disambut oleh Ketua Umum DPP Walubi S Hartati Murdaya, Wakil Direktur Utama InJourney Edwin Hidayat Abdullah dan Direktur Utama TWC Febrina Intan. Selanjutnya, para Bhikku melanjutkan perjalanan pamungkasnya di Candi Borobudur dengan menggelar Puja Bakti, Maskara, meditasi dan dilanjutkan dengan pradaksina mengelilingi stupa induk.
Untuk menjaga kesakralan, penyambutan dilakukan dengan sederhana dengan mengarahkan para Bhikku untuk melakukan peribadatan sesuai yang dijalankan oleh umat Budhha.
"Kami menjaga agar kegiatan peribadatan para Bhikku tetap kondusif. Kami menyambut para Bhikku destinasi terakhir Candi Borobudur dengan memberikan rangkaian bunga sedap malam untuk memberikan humble experience kepada Bhikku. Kemudian kami mengarahkan para Bhikku menuju ke atas candi untuk melakukan peribadatan," kata Febrina Intan dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Jumat (2/6/2023).
Peristiwa ini menunjukkan hebatnya Indonesia, hangatnya sambutan dan warga sekitar Candi Borobudur menjadi simbol keberagaman dan toleransi bagi umat beragama. Hal ini juga diungkapkan oleh Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria.
"Peristiwa ini menunjukkan betapa hebatnya Indonesia, bagaimana sambutan yang luar biasa dari masyarakat dari berbagai macam agama. Hal tersebut menunjukkan Kebhinekaan yang harus kita sampaikan ke dunia bahwa Indonesia adalah satu negara yang sangat toleransi satu sama lain," kata Dony.
Dia menceritakan bagaimana pengalaman yang mengharukan dua direktur InJourney yang turut mendampingi perjalanan para Bhikku yang juga merasakan sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Dony berharap dari peristiwa ini semakin banyak wisatawan akan datang ke Borobudur, khususnya Umat Budha di seluruh dunia untuk melakukan peribadatan dengan nyaman dan khidmat di Indonesia.
Dony memberikan apresiasi kepada Walubi dan TWC yang telah menyiapkan tradisi Waisak dengan maksimal demi terciptanya suasana nyaman dan sakral bagi umat Buddha yang akan beribadah di Candi Borobudur.
Sementara itu, perwakilan Umat Budha Hartati Murdaya mengatakan, Borobudur adalah warisan nenek moyang yang sangat luar biasa yang harus dijaga kelestariannya. Sebagai perwakilan umat Buddha, Hartati menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat dari beragam latar belakang telah ikut berperan serta mempersiapkan dan antusias dalam menyukseskan perayaan Waisak di Borobudur.
"Saya rasa semua agama juga mempunyai peran serta. Dengan para Bhiku yang datang dari jauh bisa masuk ke Gereja, bisa masuk ke Masjid itu satu hal yang menggembirakan sekali," pungkas Hartati.
Lihat Juga: 4 Kerajaan Bercorak Budha di Nusantara, Salah Satunya Jadi Pusat Studi Agama Budha di Asia Tenggara
(don)