Titik Api Bermunculan di Tanah Laut, 100 Hektare Lahan Terbakar dalam Sepekan
loading...
A
A
A
PELAIHARI - Titik api mulai bermunculan di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam satu pekan terakhir. Diperkirakan sudah sekitar 100 hektare lahan yang ditumbuhi bundung (scirpus grossus L) serta semak belukar hangus terbakar.
Titik-titik api itu muncul di Kecamatan Tambang Ulang dan Kecamatan Bati-Bati. Di Kecamatan Tambang Ulang titik api muncul di Desa Pulausari, Desa Gunung Raja dan Desa Bingkulu Sedangkan di Kecamatan Bati-Bati api muncul di Tekuk Pulantan, Desa Ujung dan Desa Benua Raya.
Berdasarkan informasi petugas di lapangan, sampai saat ini hampir 100 hektare lebih lahan terbakar akibat musim kemarau, dan areal yang paling luas terjadi di Desa Pulausari.
Pemadaman kebakaran hutan dan lahan ( karhutla ) dilakukan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tala, Satuan Polisi Pamong Praja dan pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Tala, Pesrsonel TNI dan Polri serta relawan dan masyarakat sekitar lokasi kejadian.
Ilham petugas pemadam kebakaran dari relawan Baratip Baamal Bati-Bati yang turun memadamkan karhutla di Desa Benua Raya dan Desa Ujung mengatakan, petugas gabungan berjibaku memadamkan api. Sebagian besar titik api berada jauh dari jangkauan mobil pemadam kebakaran.
"Akibatnya, proses pemadaman menggunakan mesin pompa portable dan beberapa peralatan pemadam kebakaran lahan seperti kopyor dan jet sutter serta ember," kata Ilham, Jumat (2/6/2023).
Untuk mengejar api yang terpencar itu, lanjut Ilham, tidak jarang memaksa petugas pemadam gabungan menyeberang sungai dengan berenang. "Api sudah muncul beberapa kali di Kecamatan Bati-Bati seperti di Teluk Paku dan Tanggul. Kini api muncul lagi di Desa Benua Raya dan Desa Ujung," ungkapnya.
"Kebakaran hutan dan lahan sudah sering bermunculan, sementara lokasinya banyak yang berada jauh dari jalan poros dan sebagian tidak terdapat kantong-kantong air, sehingga kami kesulitan memadamkannya,” imbuhnya.
Sementara itu di Kecamatan Tambang Ulang api kembali muncul sejak Rabu (31/5/2023) sampai Kamis (1/6/2023) malam. Sebagian api padam dengan sendirinya, sedangkan sekitar 5 hektare dipadamkan tim gabungan dengan mengerahkan peralatan seadanya.
Alfian kondinator lapangan BPBD Tala mengatakan, petugas BPBD Tala mendapat informasi adanya karhutla padas Kamis (1/6/2023) sekitar pukul 12.30 wita dan langsung mengerahkan regu A menuju lokasi.
“Kami baru mendapat laporan pada siang hari dan meluncurkan dua unit mobil pemadam kebakaran serta peralatan pemadam kebakaran lainnya,” kata Alfian disela-sela istirahat di lokasi karhutla.
Menurut Alfian api berkobar dengan cepat membakar belukar dan lahan bundung dibantu tiupan angin yang cukup kencang. Angin kencang membuat api cepat membesar dan titik api bertambah akibat bara api yang terbang terbawa angin," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan upaya pemadaman yang dilakukan petugas gabungan tidak berjalan dengan maksimal, karena lokasi lahan yang terbakar jauh dari jangkauan mobil-mobil pemadam kebakaran.
Akibatnya para petugas pemdam gabungan terpaksa memanfaatkan peralatan seadanya untuk memadamkan api, mulai dari pompa portable yang harus digotong ratusan meter bahkan mencapai satu kilometer.
Titik-titik api itu muncul di Kecamatan Tambang Ulang dan Kecamatan Bati-Bati. Di Kecamatan Tambang Ulang titik api muncul di Desa Pulausari, Desa Gunung Raja dan Desa Bingkulu Sedangkan di Kecamatan Bati-Bati api muncul di Tekuk Pulantan, Desa Ujung dan Desa Benua Raya.
Berdasarkan informasi petugas di lapangan, sampai saat ini hampir 100 hektare lebih lahan terbakar akibat musim kemarau, dan areal yang paling luas terjadi di Desa Pulausari.
Pemadaman kebakaran hutan dan lahan ( karhutla ) dilakukan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tala, Satuan Polisi Pamong Praja dan pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Tala, Pesrsonel TNI dan Polri serta relawan dan masyarakat sekitar lokasi kejadian.
Ilham petugas pemadam kebakaran dari relawan Baratip Baamal Bati-Bati yang turun memadamkan karhutla di Desa Benua Raya dan Desa Ujung mengatakan, petugas gabungan berjibaku memadamkan api. Sebagian besar titik api berada jauh dari jangkauan mobil pemadam kebakaran.
"Akibatnya, proses pemadaman menggunakan mesin pompa portable dan beberapa peralatan pemadam kebakaran lahan seperti kopyor dan jet sutter serta ember," kata Ilham, Jumat (2/6/2023).
Untuk mengejar api yang terpencar itu, lanjut Ilham, tidak jarang memaksa petugas pemadam gabungan menyeberang sungai dengan berenang. "Api sudah muncul beberapa kali di Kecamatan Bati-Bati seperti di Teluk Paku dan Tanggul. Kini api muncul lagi di Desa Benua Raya dan Desa Ujung," ungkapnya.
"Kebakaran hutan dan lahan sudah sering bermunculan, sementara lokasinya banyak yang berada jauh dari jalan poros dan sebagian tidak terdapat kantong-kantong air, sehingga kami kesulitan memadamkannya,” imbuhnya.
Sementara itu di Kecamatan Tambang Ulang api kembali muncul sejak Rabu (31/5/2023) sampai Kamis (1/6/2023) malam. Sebagian api padam dengan sendirinya, sedangkan sekitar 5 hektare dipadamkan tim gabungan dengan mengerahkan peralatan seadanya.
Alfian kondinator lapangan BPBD Tala mengatakan, petugas BPBD Tala mendapat informasi adanya karhutla padas Kamis (1/6/2023) sekitar pukul 12.30 wita dan langsung mengerahkan regu A menuju lokasi.
“Kami baru mendapat laporan pada siang hari dan meluncurkan dua unit mobil pemadam kebakaran serta peralatan pemadam kebakaran lainnya,” kata Alfian disela-sela istirahat di lokasi karhutla.
Menurut Alfian api berkobar dengan cepat membakar belukar dan lahan bundung dibantu tiupan angin yang cukup kencang. Angin kencang membuat api cepat membesar dan titik api bertambah akibat bara api yang terbang terbawa angin," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan upaya pemadaman yang dilakukan petugas gabungan tidak berjalan dengan maksimal, karena lokasi lahan yang terbakar jauh dari jangkauan mobil-mobil pemadam kebakaran.
Akibatnya para petugas pemdam gabungan terpaksa memanfaatkan peralatan seadanya untuk memadamkan api, mulai dari pompa portable yang harus digotong ratusan meter bahkan mencapai satu kilometer.
(don)