Anies Baswedan Dinilai sebagai Sosok Capres Representasi Santri
loading...
A
A
A
JOMBANG - Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan kembali mendapat dukungan dari sejumlah relawan. Kali ini Forum Masyarakat Santri Nusantara (FormasNU) menggelar deklarasi dukungan di Jombang, Jawa Timur.
FormasNU memilih Jombang sebagai tempat deklarasi wilayah Jawa Timur karena identik dengan Kota Santri. Selain itu telah lahir sederet tokoh nasional dari kalangan santri di Jombang.
Oleh karena itu, dari Jombang FormasNU siap menggaungkan nama Anies Baswedan di seluruh Indonesia.
Ketua Umum FormasNU Ahmad Rouf Qusyairi mengatakan, banyak value yang di miliki oleh Anies yang sama dengan santri kemudian disebut dengan perubahan dan keberlanjutan atau kesinambungan.
"Ini selaras dengan prinsip atau value yang selama ini dipegang teguh di kalangan santri dan Nahdiyin pada umumnya yaitu al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah, yakni mempertahankan nilai-nilai lama yang relevan atau tradisi-tradisi yang yang relevan atau tradisi-tradisi yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman" kata Rouf dalam keterangannya, Jumat (19/5/2023).
"Perubahan seperti apa perubahan untuk keadilan sosial pemerataan pembangunan dan kesetaraan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali," sambungnya.
Rouf menilai Anies Baswedan memiliki kedekatan kuat terhadap kalangan Nahdliyin.
"Kita bisa melihat rekam jejak beliau selama di DKI beliau itu sangat dekat dengan kalangan Nahdliyin" ujarnya.
Rouf juga menyampaikan bahwa Anies sudah terbukti di DKI Jakarta mampu menyatukan berbagai kelompok agama.
"Kalangan kelompok agama tidak hanya Islam ya tapi juga dengan kelompok-kelompok agama yang lain baik dari apa dari Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan semua agama-agama yang ada di Indonesia" jelas Rouf.
Dari Jombang pula FormasNU ingin menyerap spirit kemanusiaan yang telah dicontohkan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yakni puncak tertinggi dari politik adalah kemanusiaan.
"Ini tentu selaras dengan konsep trilogi ukhuwah. Persaudaraan sesama muslim, persaudaraan sesama bangsa (Indonesia) dan persaudaraan sesama manusia. Ini yang dijadikan spirit teman-teman FormasNU". terang Rouf.
Rouf menambahkan, sosok Anies adalah sosok yang representasi dan sekaligus menginspirasi bagi kalangan santri dan Anies adalah satu-satu bakal calon presiden dari kalangan santri.
“Karena Mas Anies ini pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina.Kita semua tahu Paramadina dilahirkan oleh Cak Nur (Nurcholish Majid). Saat orde baru ada tiga tokoh penting yang kritis terhadap negara, yakni Gus Dur, Cak Nur serta Cak Nun" ujarnya.
Di Jombang, FormasNU melakukan ziarah, tabarrukan, tawasulan di pondok pesantren Keras ke makam KH. Asy'ari ayahanda dari KH. Hasyim Asy'ari setelah itu ke Tebu Ireng ke KH. Hasyim Asy'ari dan juga Abdurrahman Wahid (Gus Dur), lanjut ke Denanyar ke makam KH. Bisri Syamsuri.
Kemudian ke pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif dan kemudian ke Tambak Beras ke makam KH. Wabah Hasbullah , lanjut pondok pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan kemudian deklarasi dan konsolidasi dengan para aktivis, santri, PMII, Nahdiyin, para tokoh di Jombang, pegiat sosial dan LSM.
FormasNU memilih Jombang sebagai tempat deklarasi wilayah Jawa Timur karena identik dengan Kota Santri. Selain itu telah lahir sederet tokoh nasional dari kalangan santri di Jombang.
Oleh karena itu, dari Jombang FormasNU siap menggaungkan nama Anies Baswedan di seluruh Indonesia.
Ketua Umum FormasNU Ahmad Rouf Qusyairi mengatakan, banyak value yang di miliki oleh Anies yang sama dengan santri kemudian disebut dengan perubahan dan keberlanjutan atau kesinambungan.
"Ini selaras dengan prinsip atau value yang selama ini dipegang teguh di kalangan santri dan Nahdiyin pada umumnya yaitu al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah, yakni mempertahankan nilai-nilai lama yang relevan atau tradisi-tradisi yang yang relevan atau tradisi-tradisi yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman" kata Rouf dalam keterangannya, Jumat (19/5/2023).
"Perubahan seperti apa perubahan untuk keadilan sosial pemerataan pembangunan dan kesetaraan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali," sambungnya.
Rouf menilai Anies Baswedan memiliki kedekatan kuat terhadap kalangan Nahdliyin.
"Kita bisa melihat rekam jejak beliau selama di DKI beliau itu sangat dekat dengan kalangan Nahdliyin" ujarnya.
Rouf juga menyampaikan bahwa Anies sudah terbukti di DKI Jakarta mampu menyatukan berbagai kelompok agama.
"Kalangan kelompok agama tidak hanya Islam ya tapi juga dengan kelompok-kelompok agama yang lain baik dari apa dari Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan semua agama-agama yang ada di Indonesia" jelas Rouf.
Dari Jombang pula FormasNU ingin menyerap spirit kemanusiaan yang telah dicontohkan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yakni puncak tertinggi dari politik adalah kemanusiaan.
"Ini tentu selaras dengan konsep trilogi ukhuwah. Persaudaraan sesama muslim, persaudaraan sesama bangsa (Indonesia) dan persaudaraan sesama manusia. Ini yang dijadikan spirit teman-teman FormasNU". terang Rouf.
Rouf menambahkan, sosok Anies adalah sosok yang representasi dan sekaligus menginspirasi bagi kalangan santri dan Anies adalah satu-satu bakal calon presiden dari kalangan santri.
“Karena Mas Anies ini pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina.Kita semua tahu Paramadina dilahirkan oleh Cak Nur (Nurcholish Majid). Saat orde baru ada tiga tokoh penting yang kritis terhadap negara, yakni Gus Dur, Cak Nur serta Cak Nun" ujarnya.
Di Jombang, FormasNU melakukan ziarah, tabarrukan, tawasulan di pondok pesantren Keras ke makam KH. Asy'ari ayahanda dari KH. Hasyim Asy'ari setelah itu ke Tebu Ireng ke KH. Hasyim Asy'ari dan juga Abdurrahman Wahid (Gus Dur), lanjut ke Denanyar ke makam KH. Bisri Syamsuri.
Kemudian ke pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif dan kemudian ke Tambak Beras ke makam KH. Wabah Hasbullah , lanjut pondok pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan kemudian deklarasi dan konsolidasi dengan para aktivis, santri, PMII, Nahdiyin, para tokoh di Jombang, pegiat sosial dan LSM.
(shf)