El Nino Bakal Pengaruhi Stabilitas Pangan di Jabar, BI Sampaikan Beberapa Rekomendasi

BANDUNG - Iklim El Nino bakal berpengaruh terhadap kondisi ketahanan pangan di Jawa Barat. Terkait ini, Bank Indonesia memberikan beberapa opsi untuk mengatasi kemungkinan gejolak inflasi.

Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jabar, Kibti Hartiyanti mengatakan, banyak hal yang bisa dilakukan sebagai upaya antisipasi El Nino. Mulai dari operasi pangan murah untuk mengendalikan inflasi.

"Lalu, upaya antisipasi fenomena el nino di Jawa Barat terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan. Untuk jangka pendeknya, dengan membuat bendungan sementara," tuturnya.



Kemudian, melakukan gerakan hemat air melalui gilir giring mengaktifkan perbaikan saluran irigasi yang rusak, serta mendorong pengadaan benih tanaman yang tahan dengan musim kemarau.

"Untuk jangka panjangnya yaitu menginventarisasi daerah-daerah yang rawan kekeringan. Lalu perbaikan jaringan irigasi di tingkat usaha tani dan penataan pola usaha tani terpadu,” imbuhnya.

Sebelumnya, pemerintah Kota Bandung melakukan langkah antisipatif terkait kemungkinan dampak iklim el nino yang diperkirakan akan berefek pada ketersediaan dan kenaikan harga pangan. Saat ini, berbagai langkah dilakukan agar inflasi bisa ditekan.

Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, saat ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus membahas strategi kegiatan pengendalian inflasi dan pemulihan ekonomi di Kota Bandung dalam menghadapi cuaca ekstrem El Nino.

Menurut dia, langkah antisipatif perlu dilakukan karena hampir 100 persen bahan makanan pokok Kota Bandung dipasok dari luar daerah. "Kita mengetahui secara persis mengenai pasokan. Kalau sudah kekeringan pasti ada hambatan, panen gagal dan lainnya. Maka dari itu distributor harus dipantau terus oleh kita,” ujar Ema.

Dia meminta untuk terus menjaga kelancaran distribusi dan memastikan pasokan barang tidak terhambat.