Dihadapan Ribuan Jemaah NWDI, TGB Zainul Majdi Soroti Fenoma Prank

LOMBOK BARAT - Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Dr TGB KH Muhammad Zainul Majdi, Lc, MA menyoroti fenomena prank yang kerap terjadi saat ini. Prank yang dimaksudkan baik untuk menghibur atau maksud lainnya dinilai harus ditinggalkan.

Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo itu memaparkan, mengganggu orang yang sedang menikmati sesuatu yang tidak haram adalah perbuatan tidak baik.



"Jangan suka mengganggu orang. Seperti prank itu. Misalkan, ada orang lagi enak tidur diganggu. Orang lagi enak makan diganggu atau orang lagi istirahat diganggu," tegas TGB saat berbicara di Lapangan Terong Aceh, Gelogor, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (17/5/2023).


TGB menghadiri Tablig Akbar dan Halal Bihalal di Lapangan Terong Aceh, Gelogor, Lombok Barat yang diikuti ribuan jemaah NWDI dan tak ketinggalan juga diikuti santri pondok pesantren NWDI di kawasan itu.

TGB didaulat melepas para santri yang lulus dari pondok pesantren. Kegiatan itu juga dihadiri sejumlah profesor dan doktor lulusan luar negeri.

Mantan Gubernur NTB dua periode ini bahkan bertemu dengan Dr TGH Muhammad Said Gazali yang merupakan sahabatnya saat menuntut ilmu di Kairo, Mesir.



Dalam kesempatan itu, TGB mengijazahkan Hadis ke-18 dari kitab Arbain Annawawi tentang bergaul dengan akhlak yang baik.

Hadis tersebut merupakan hadits dari Abu Dzar yang mengajarkan tentang akhlak yang baik. Selain tidak boleh mengganggu orang, TGB juga menegaskan agar selalu bersabar atas sikap orang yang tidak suka terhadap kita.

Lagi pula, kata cucu Pahlawan Nasional Almagfurullah Maulana Syech TG KH Muhammad Zainuddin Abdul Majid ini, tidak semua orang suka kepada kita.

Bahkan, kada ada orang yang tiba-tiba moodnya rusak dan tanpa sebab tidak suka kepada kita.

"Untuk mengatasi hal itu, ya bersabar. Jangan diladeni dan segera tinggalkan," ungkapnya.

Akhlak dalam pergaulan yang baik selanjutnya adalah selalu berbagi sesuai dengan kemampuannya. Jika mampu berbagi harta, maka dipersilakan melakukannya dengan cara yang baik.

Begitu juga dengan berbagai ilmu dilakukan dengan cara yang baik. Termasuk berbagi nasehat dan selalu memudahkan jalan orang. Selalu memberikan kemanfaatan kepada orang lain.

"Tidak saja dengan berceramah. Tidak menggunakan formalin dalam membuat kerupuk juga hal baik. Berbisnis dengan jujur, menjaga kesehatan orang yang mengonsumsi produk kita juga bagian dari akhlak Islam," tegasnya.

Selanjutnya selalu berbagi senyum kepada orang lain. Terkait hal ini, tentu sesuai momentum dan tempatnya. Sikap ramah dengan orang lain dinilai dapat menghadirkan hal positif.

"Bergaullah dengan akhlak yang baik. Bertakwalah kepada Allah SWT di manapun kamu berada. Susulkan suatu perbuatan yang buruk agar yang buruk itu terhapus," kata TGB.

Tablig Akbar dan Halal Bihalal di Lapangan Gelogor, Lombok Barat, NTB menghadirkan para tuan guru di antaranya Ketua PW NWDI Lombok Barat TGH Mahally Fikri, Dr TGH Muhammad Said Gazali.

Selanjutnya Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, Ketua DPW Partai Perindo NTB H Muhammad Khairul Rizal, Lc, M.Com, bakal calon anggota DPD RI yang juga putra TGB yakni Ustaz Rifqi Farabi, dan sejumlah penjabat pemerintahan lainnya.