Penyuluh di Sumatera Utara Ikuti Pelatihan TOT Proyek SIMURP
loading...
A
A
A
Ditambahkanya, BPP berperan sebagai Pusat Data dan Informasi, BPP harus punya data-data yang berkaitan dengan kondisi BPP misalnya luas areal, jumlah poktan, gapoktan, komoditas. kemudian BPP juga menjadi gerakan pembangunan Pertanian, pusat pembelajaran, dengan memanfaatkan demplot dan penelitian.
BPP juga diisebutnya menjadi pusat pengembangan jejaring kemitraan, ada jejaring kemitraan antara petani, penyuluh, pengusaha yang bergerak di bidang kemitraaan, dan Pusat Konsultasi Agribisnis, dimana peran penyuluh harus kuat, petani melakukan konsultasi kepada penyuluh.
Dengan demikian, BPP harus didukung dengan sarana IT. Ke depan konsep e-penyuluh akan dibangun tower menggunakan kabel non fiber untuk mendukung jaringan dan diusulkan anggarannya tahun 2021.
Dengan pelatihan ini, Taufik Batubara meminta penyuluh dapat memanfaatkan untuk belajar sungguh-sungguh. Penyuluh adalah ujung tombak pembangunan pertanian.
Selanjutnya, peserta menerima materi pembelajaran di kelas yang disampaikan oleh fasilitator yang terdiri dari widyaiswara, penyuluh, dosen yang telah mendapatkan pelatihan TOM. Peserta mendapatkan pembelajaran teori di kelas selama 2 hari dan praktek lapangan di lokasi BPP kabupaten Delisedang dan Kabupaten Serdang Bedagai selama 2 hari. (SD/EZ)
BPP juga diisebutnya menjadi pusat pengembangan jejaring kemitraan, ada jejaring kemitraan antara petani, penyuluh, pengusaha yang bergerak di bidang kemitraaan, dan Pusat Konsultasi Agribisnis, dimana peran penyuluh harus kuat, petani melakukan konsultasi kepada penyuluh.
Dengan demikian, BPP harus didukung dengan sarana IT. Ke depan konsep e-penyuluh akan dibangun tower menggunakan kabel non fiber untuk mendukung jaringan dan diusulkan anggarannya tahun 2021.
Dengan pelatihan ini, Taufik Batubara meminta penyuluh dapat memanfaatkan untuk belajar sungguh-sungguh. Penyuluh adalah ujung tombak pembangunan pertanian.
Selanjutnya, peserta menerima materi pembelajaran di kelas yang disampaikan oleh fasilitator yang terdiri dari widyaiswara, penyuluh, dosen yang telah mendapatkan pelatihan TOM. Peserta mendapatkan pembelajaran teori di kelas selama 2 hari dan praktek lapangan di lokasi BPP kabupaten Delisedang dan Kabupaten Serdang Bedagai selama 2 hari. (SD/EZ)
(srf)