KTT ASEAN Sepakati Pembentukan Jejaring Desa di Asia Tenggara

Sabtu, 13 Mei 2023 - 00:20 WIB
loading...
KTT ASEAN Sepakati Pembentukan...
Para pemimpin ASEAN dalam sebuah agenda di Labuan Bajo. KTT ke-42 ASEAN salah satu keputusannya membentuk jejaring desa.Foto/ist
A A A
LABUAN BAJO - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN sukses digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari 9-11 Mei 2023. Penyelenggaraan KTT ini diharapakan memberikan dampak pada masyarakat khususnya dalam mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.

KTT ASEAN disebut juga The Association of Southeast Asian Nation Summit atau ASEAN Summit, diselenggarakan setiap tahun oleh negara-negara anggota ASEAN. Pada KTT ASEAN ke-42 kali ini diikuti oleh 8 Leaders negara anggota ASEAN, Sekjen ASEAN, dan Perdana Menteri Timor Leste.

Kemlu RI menyebutkan bahwa delapan leaders yang dimaksud berasal dari negara Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Laos, Filipina, Singapura, dan Vietnam.
KTT ASEAN ke-42 memutuskan Myanmar tidak diundang. Di samping itu, Perdana Menteri Thailand tidak dapat hadir karena pemilu di sana akan berlangsung pada 14 Mei mendatang

Abdul Halim Iskandar selaku Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (GM) mengungkapkan bahwa pembangunan pedesaan masih menjadi fokus utama pembangunan di Asia Tenggara, yang merupakan rumah bagi 8,5% populasi dunia serta pandemi COVID-19 memperparah tantangan pembangunan perdesaan untuk mencapai agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030.

Baca juga: TGB Zainul Majdi Ajak Semua Umat Muslim Jaga Indonesia

“Untuk memperkuat dan mengkoordinasikan kolaborasi ASEAN tentang pembangunan perdesaan dan pengentasan kemiskinan di bawah kerja sama fungsional ASEAN dan untuk mengimplementasikan rencana aksi, negara-negara anggota sepakat bahwa para Menteri ASEAN tentang Pembangunan Pedesaan dan Pemberantasan Kemiskinan (AMRDPE) akan berusaha untuk bertemu setidaknya sekali dalam dua tahun,” jelasnya.

Pada Tahun Anggaran 2023, sesuai dengan National Calendar Pilar Sosial Budaya pada Masa Keketuaan Indonesia di ASEAN Tahun 2023, Indonesia sebagai Focal Point SOMRDPE akan melaksanakan 2 (dua) pertemuan, yaitu: ASEAN Collaborative Forum on Localizing 2030 SDGs in the Village dan ASEAN Rural Culture Expo in the Framework of ASEAN Identity. Dimana di dalamnya terdapat pertemuan ASEAN Villages Network (AVN) atau Jejaring Desa ASEAN yang pertama.

Abdul Halim menjelaskan, ASEAN Villages Network (AVN) atau Jejaring Desa ASEAN adalah jaringan desa, kelompok desa, dan asosiasi desa yang terbuka, mandiri, dan dari bawah ke atas (bottom up) di seluruh Negara Anggota ASEAN yang bertujuan untuk bertukar pandangan dan pengalaman tentang solusi cerdas dalam menanggapi tantangan perdesaan.

Desa-desa yang menjadi Pilot Project percontohan sudah ditetapkan seperti untuk desa wisata Desa Mangunan di Bantul DIY, Desa Kembang Kuning di Lombok Timur NTB, Desa Sekapuk di Gresik Jatim. Untuk desa digital Desa Cibiriu Wetan di Bandung Jabar, Desa Duda Timur di Karangasem Bali, Desa Kubu di Kubu Kalimantan Barat. Untuk Desa OVOP Desa Muara Badak Ulu di Kutai Kartanegara Kaltim, Desa Namang di Bangka Tengah Kepulauan Bangka Belitung, Desa Blendung di Pemalang Jawa Tengah.

“ASEAN Villages Network (AVN) membuat suara desa didengar di tingkat lokal, nasional dan regional. ASEAN Villages Network (AVN) merupakan platform terbuka untuk mendiskusikan dan mempertukarkan (sharing knowledge) berbagai isu yang terkait dengan pembangunan perdesaan dan pengentasan kemiskinan dan kebijakan pembangunan perdesaan di masa mendatang, jelasnya lebih lanjut.

Menurut Gus Halim selanjutnya akan diselenggarakan dan dipimpin secara bergilir pertemuan pejabat senior ASEAN Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE) tentang pembangunan perdesaan dan pemberantasan kemiskinan setidaknya sekali setahun.

Belajar Kebijakan Pembangunan Desa di Indonesia
Pertemuan tahunan pertama Jejaring Desa ASEAN ASEAN Villages Network (AVN) dijadwalkan akan dilakukan di Indonesia pada Juli 2023. Diharapkan dengan pelaksanaan kegiatan di Indonesia, negara-negara ASEAN dapat belajar tentang kebijakan pembangunan desa di Indonesia yang merupakan negara dengan kebijakan pembangunan desa terbaik di Asia.

Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, Sugito, selaku Chair of SOMRDPE Indonesia, menyampaikan bahwa melalui forum ini, negara-negara di ASEAN secara bersama-sama dapat membangun kolaborasi lintas sektor dalam rangka pembangunan desa dan perdesaan agar mampu bersinergi dan memiliki daya saing sehingga memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara dan secara luas untuk kemajuan Kawasan ASEAN.

“Indonesia berharap pembentukan Jejaring Desa ASEAN dapat memberikan manfaat secara langsung ke Desa, adanya peningkatan kapasitas sumber daya masyarakat desa melalui pembinaan dan pendampingan, diharapkan kita mampu mengakomodir isu-isu pembangunan desa dan perdesaan seperti ketahanan pangan, konektivitas, pasokan listrik dan air, pendidikan/literasi, ketenagakerjaan, migrasi ke daerah perkotaan, reformasi pertanahan, dan defisit infrastruktur,” tegas sugito.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2000 seconds (0.1#10.140)