Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan di Jateng, Ini Kiat Ganjar Pranowo

Jum'at, 12 Mei 2023 - 13:31 WIB
loading...
Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan di Jateng, Ini Kiat Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo mengungkatkan sejumlah kiat untuk mengentaskan kemiskinan di Jateng selama periodenya menjabat gubernur. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
YOGYAKARTA - Angka kemiskinan di Jateng terus menurun. Salah satu indikatornya yang dapat dilihat adalah meningkatnya jumlah tenaga kerja dan turunnya angka pengangguran .

Sejak periode pertama kepemimpinannya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berhasil menurunkan angkanya sedikit demi sedikit. BPS mencatat, pada 2013 jumlah penduduk miskin di Jateng sebanyak 4,8 juta orang (14,44%). Ini adalah periode awal Ganjar menjabat atau mulai kuartal IV-2013.

Setelah setahun menjabat, Ganjar berhasil menurunkan angka kemiskinan di Jateng menjadi 4,56 juta orang (13,58%). Lalu pada 2015 naik tipis menjadi 4,57 juta (13,58%).

Namun, pada 2020 dan 2021 kemiskinan di Jateng kembali naik karena adanya pandemic Covid-19. Kemudian pada 2022, penduduk miskin turun jadi 3,83 juta orang (10,93%).

Sejumlah upaya yang terus digenjot Ganjar dalam keberhasilannya menyusutkan angka kemiskinan, selain dengan cara reguler melalui APBD, Ganjar juga kerap melakukan gebrakan dengan berbagai inovasi dalam mengeluarkan kebijakan.

"Ada treatment khusus untuk menangani kemiskinan ekstrem. Kita dorong melibatkan banyak pihak. Ada dunia usaha, ada komunitas. Banyak teman-teman yang telepon saya 'Pak Ganjar setiap hari bicada penurunan angka kemiskinan ekstrem, kami bisa bantu apa'," kata Ganjar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (11/5/2023) siang.

Program rumah tidak layak huni (RTLH), jambanisasi, air bersih hingga listrik gratis adalah salah satu gebrakan yang dilakukan Ganjar. Dalam merealisasikan program-program tersebut, Ganjar menggandeng sejumlah pihak swasta, filantrop hingga coorporate social responsibility (CSR) untuk bergotong-royong menyalurkan bantuan.

Langkah Ganjar tersebut disambut positif banyak pihak. "Saya sampaikan bantulah rumah yang tidak layak huni, bantulah akses air, bantulah jamban, bantulah listrik kita siapkan. Kalau sudah, maka bantulah pemberdayaan ekonominya," jelas Ganjar.

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jateng juga cenderung menurun. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, angka pengangguran selalu berada di bawah angka TPT nasional.

Sejak periode kedua Ganjar Pranowo menjabat pada Agustus 2018, TPT Jateng 4,47% dan nasional 5,3%. Kemudian Agustus 2019, TPT Jateng 4,44% dan nasional 5,23%. Selanjutnya Agustus 2020, TPT Jateng meningkat menjadi 6,48% lantaran hantaman pandemi Covid-19 dan TPT nasional 7,07%.

Seiring penangangan Covid-19, Ganjar pun kembali berhasil menurunkan TPT Jateng pada Agustus 2021 menjadi 5,95% dan nasional 6,49%. Lalu Agustus 2022 turun menjadi 5,57% dan nasional 5,86%. Hingga Februari 2023, TPT Jateng tinggal 5,24% dan nasional 5,45%.

Dilansir dari data BPS Jateng, jumlah pekerja di Jateng juga selalu meningkat tiap tahun. Pada 2018, jumlah angkatan kerja 18,06 juta dengan pekerja 17,25 juta. Pada 2019, jumlah angkatan kerja 18,26 juta dengan pekerja 17,44 juta. Kemudian 2020, angkatan kerja 18,75 juta dan pekerja 17,54 juta.

Selanjutnya pada 2021 atau saat pandemi Covid-19, jumlah angkatan kerja Jateng 18,26 juta dengan pekerja 17,44 juta. Kemudian, angkatan kerja Jateng naik lagi pada 2022 menjadi 19,47 juta dan jumlah pekerja 18,39 juta dengan pekerja formal 7,33 juta (39,84%) dan pekerja informal 11,06 juta (60,16%).
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4816 seconds (0.1#10.140)