TGB Zainul Majdi Paparkan 3 Azas untuk Pendidikan Berkualitas
loading...
A
A
A
LOMBOK TIMUR - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Dr TGB Muhammad Zainul Majdi Lc, MA mendorong pendidikan berkualitas di pondok pesantren. Hal itu disampaikan dalam Tablig Akbar dan Halal Bi Halal di Pondok Pesantren Ridwanullah Pringgabaya, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) Rabu (10/5/2023).
Doktor Ilmu Tafsir Alquran itu menegaskan tiga hal yang penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di pondok pesantren.
Pertama, pentingnya memperkuat asas Iman. Mengenal Allah SWT dinilai sangat penting dalam pendidikan.
"Itulah mengapa dalam Alquran ada surat Al-Ikhlas. Ayatnya pendek dan mudah dihafal. Tapi makna tauhidnya sangat dalam," ujar TGB di Pringgabaya, Lombok Timur.
Selain itu, kata TGB asas Iman merupakan hal dasar yang perlu diajarkan kepada anak-anak. Termasuk bentuk pertanggung jawaban kepada Allah SWT.
Itulah mengapa rukun iman baik iman kepala Allah SWT, iman kepada malaikat, iman kepada kitab Allah, iman kepada nabi dan rasul, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar perlu diajarkan sejak dini.
Selanjutnya, adalah asas akhlak yang baik. Tidak saja terhadap anak didik, namun hal ini kata Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo ini, asas akhlak ini juga patut dimiliki semua orang.
Dengan begitu, akan memunculkan sikap tawadhu' (rendah hati) tidak sombong. Juga sikap Qonaah, amanah dan Assiddiq sikap jujur dan bertanggung jawab.
"Karena dengan akhlak yang baik inilah maka timbangan kita kelak di akhirat menjadi ringan," paparnya.
Asas ketiga yang perlu diajarkan untuk meraih pendidikan berkualitas adalah cara berpikir. Artinya, kata TGB, pola pikir perlu diarahkan sejak dini sehingga menjadi pribadi yang kuat. Selalu mendahulukan kepentingan yang bersifat positif dan menjauhi hal-hal yang negatif.
Dia mencontohkan bagaimana orang akhir-akhir ini lebih sibuk bermedsos dibandingkan beraktivitas positif seperti membaca Alquran, menghadiri pengajian, dan membaca kitab. Dia mendorong agar santri lebih banyak menyibukkan diri dengan hal positif.
"Salah satu cara berpikir dalam kaedah Islam adalah bahwa akhirat itu kekal dan dunia itu sementara. Sehingga kita nggak keliru bahwa lebih baik mementingkan hal yang kekal daripada yang sementara," ujar TGB yang hadir didampingi Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, Ketua DPW Perindo NTB H Muhammad Khirul Rizal, calon anggota DPD RI Dapil NTB Ustaz Rifqi Farabi, Camat Pringgabaya, dan pimpinan Pondok Pesantren Ridwanullah Drs H Ma'ad Umar.
Doktor Ilmu Tafsir Alquran itu menegaskan tiga hal yang penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di pondok pesantren.
Pertama, pentingnya memperkuat asas Iman. Mengenal Allah SWT dinilai sangat penting dalam pendidikan.
"Itulah mengapa dalam Alquran ada surat Al-Ikhlas. Ayatnya pendek dan mudah dihafal. Tapi makna tauhidnya sangat dalam," ujar TGB di Pringgabaya, Lombok Timur.
Selain itu, kata TGB asas Iman merupakan hal dasar yang perlu diajarkan kepada anak-anak. Termasuk bentuk pertanggung jawaban kepada Allah SWT.
Itulah mengapa rukun iman baik iman kepala Allah SWT, iman kepada malaikat, iman kepada kitab Allah, iman kepada nabi dan rasul, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar perlu diajarkan sejak dini.
Selanjutnya, adalah asas akhlak yang baik. Tidak saja terhadap anak didik, namun hal ini kata Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo ini, asas akhlak ini juga patut dimiliki semua orang.
Dengan begitu, akan memunculkan sikap tawadhu' (rendah hati) tidak sombong. Juga sikap Qonaah, amanah dan Assiddiq sikap jujur dan bertanggung jawab.
"Karena dengan akhlak yang baik inilah maka timbangan kita kelak di akhirat menjadi ringan," paparnya.
Asas ketiga yang perlu diajarkan untuk meraih pendidikan berkualitas adalah cara berpikir. Artinya, kata TGB, pola pikir perlu diarahkan sejak dini sehingga menjadi pribadi yang kuat. Selalu mendahulukan kepentingan yang bersifat positif dan menjauhi hal-hal yang negatif.
Dia mencontohkan bagaimana orang akhir-akhir ini lebih sibuk bermedsos dibandingkan beraktivitas positif seperti membaca Alquran, menghadiri pengajian, dan membaca kitab. Dia mendorong agar santri lebih banyak menyibukkan diri dengan hal positif.
"Salah satu cara berpikir dalam kaedah Islam adalah bahwa akhirat itu kekal dan dunia itu sementara. Sehingga kita nggak keliru bahwa lebih baik mementingkan hal yang kekal daripada yang sementara," ujar TGB yang hadir didampingi Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, Ketua DPW Perindo NTB H Muhammad Khirul Rizal, calon anggota DPD RI Dapil NTB Ustaz Rifqi Farabi, Camat Pringgabaya, dan pimpinan Pondok Pesantren Ridwanullah Drs H Ma'ad Umar.
(shf)