Usai Gus Mus, Ganjar Pranowo Sowan ke Gus Baha sambil Nyantri

Rabu, 03 Mei 2023 - 16:15 WIB
loading...
Usai Gus Mus, Ganjar Pranowo Sowan ke Gus Baha sambil Nyantri
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sowan kepada KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) di Rembang, Rabu (3/5/2023) siang. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
REMBANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sowan kepada KH Ahmad Bahauddin Nursalim ( Gus Baha ) di Rembang, Rabu (3/5/2023) siang. Sebelumnya, Ganjar sowan ke KH Mustofa Bisri (Gus Mus) di Ponpes Raudlatut Thalibin, Leteh, Kabupaten Rembang.

Ganjar mengatakan, dia sowan sekaligus nyantri ke Gus Baha. Pertemuannya dengan Gus Baha selalu diselipi pembahasan ihwal cara-cara menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain.

"Jadi ikut nyantri sebentar tadi sama Gus Baha diceritakan cara-cara yang selalu menyejukkan. Selalu enak, ketawa, itu menunjukkan sama sebenarnya beberapa persoalan bisa diselesaikan," kata Ganjar di Ponpes Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al Quran (LP3IA) Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang.

Ganjar menambahkan, nyantri dengan Gus Baha selalu mendapat ilmu baru tentang banyak hal. Seperti bagaimana menjadi manusia yang dapat menyelesaikan segala persoalan dengan cara mudah tanpa harus membuat masalah baru.

Dalam menghadapi suatu permasalahan, Gus Baha juga memberi wejangan kepada Ganjar untuk selalu membalik cara berpikir saat menghadapi masalah. Gus Baha, lanjut Ganjar, juga selalu memberikan contoh-contohnya dengan tepat sehingga nasihat-nasihat yang dianjurkan Gus Baha disukai banyak orang.

"Intinya satu, semua itu bisa mudah kenapa harus dipersulit. Maka kalau beliau ngaji dan sebagainya selalu solutif. Iso ngene kenopo ngono (bisa seperti ini, kenapa harus seperti itu), lalu coba dibalik cara berpikirmu, satu per satu contoh itu diberikan sangat inspiratif," ujarnya.

Tokoh-tokoh seperti Gus Baha, lanjut Ganjar, yang dewasa ini harus hadir di tengah masyarakat yang majemuk. Mereka ini mampu menyatukan perbedaan dan perdebatan yang kerap timbul.

"Dari cerita-cerita ringan beliau itu, bagaimana ya menyelesaikan persoalan di masyarakat, satu butuh tokoh di masyarakat. Kalau negara atau pemerintah mengintervensi langsung, ada polisi, pemerintah, kades, camat, rasionya tidak akan cukup," jelasnya.
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6263 seconds (0.1#10.140)