Dadang Buaya Ngaku Insaf, Ajak Preman Lain di Garut Berbuat Baik
loading...
A
A
A
GARUT - Kasus penganiayaan yang berakhir dengan pembacokan di Pameungpeuk, Garut, Selasa (25/4/2023) kemarin membuka hati Dadang Buaya. Preman top asal Garut Selatan itu mengaku insaf.
Setidaknya itulah yang ia katakan di hadapan para jurnalis usai ditanyai Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro. Bahkan, pria bernama asli Dadang Sumarna ini sampai mengajak rekan-rekannya di pelosok untuk berbuat baik.
"Ka rekan-rekan Garut, Pameungpeuk, insaf (kepada rekan-rekan Garut, Pameungpeuk, insaf). Berbuat baik," ajak Dadang Buaya di Mapolres Garut, Kamis (27/4/2023).
Lelaki bernyali besar itu pun tampak manggut-manggut ketika dinasehati Kapolres Garut. Dadang Buaya pun mengungkapkan pada Idul Fitri 2023 kemarin ia bertebaran bersama istrinya. "(Saya) agama Islam pak, lebaran sama istri," tuturnya saat berbincang dengan Kapolres Garut.
Bukan hanya Dadang Buaya, rekan sekaligus anak buahnya yang akan menemani Dadang Buaya di sel tahanan, Yusup Saproni, menyatakan hal serupa. Yusup Saproni bahkan mengamini ajakan Dadang Buaya dengan pengakuan penyesalan.
Meski begitu, Yusup Saproni menjelaskan jika duduk perkara tingkah mereka membacok orang disulut oleh rasa kesal. "Menyesal pak. Kesel gara-gara ditriakin," ucap Yusup Saproni.
Saat diberi kesempatan menyampaikan pernyataan untuk yang terakhir sebelum dikembalikan ke balik jeruji besi, Yusup Saproni menyampaikan pesan menohok bagi kawan-kawannya.
"Ulah sok jago, geus asup bui mah teu bisa jajagoanan (jangan sok jago, sudah masuk penjara tidak bisa jadi jagoan)," ungkap Yusup Saproni.
Apa yang disampaikan kedua preman selatan Garut ini pun disikapi serius oleh Kapolres Garut. Ia meminta agar tindakan serupa tak terulang di wilayah Garut.
"Jangan ada lagi Dadang Buaya, Dadang Buaya yang lain lagi. Saya akan melakukan tindakan tegas terukur, ingat keluarga, saya minta ini kejadian terakhir. Tuhan maha pemaaf," kata AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada Dadang Buaya dan Yusup Saproni.
Setidaknya itulah yang ia katakan di hadapan para jurnalis usai ditanyai Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro. Bahkan, pria bernama asli Dadang Sumarna ini sampai mengajak rekan-rekannya di pelosok untuk berbuat baik.
"Ka rekan-rekan Garut, Pameungpeuk, insaf (kepada rekan-rekan Garut, Pameungpeuk, insaf). Berbuat baik," ajak Dadang Buaya di Mapolres Garut, Kamis (27/4/2023).
Lelaki bernyali besar itu pun tampak manggut-manggut ketika dinasehati Kapolres Garut. Dadang Buaya pun mengungkapkan pada Idul Fitri 2023 kemarin ia bertebaran bersama istrinya. "(Saya) agama Islam pak, lebaran sama istri," tuturnya saat berbincang dengan Kapolres Garut.
Bukan hanya Dadang Buaya, rekan sekaligus anak buahnya yang akan menemani Dadang Buaya di sel tahanan, Yusup Saproni, menyatakan hal serupa. Yusup Saproni bahkan mengamini ajakan Dadang Buaya dengan pengakuan penyesalan.
Meski begitu, Yusup Saproni menjelaskan jika duduk perkara tingkah mereka membacok orang disulut oleh rasa kesal. "Menyesal pak. Kesel gara-gara ditriakin," ucap Yusup Saproni.
Saat diberi kesempatan menyampaikan pernyataan untuk yang terakhir sebelum dikembalikan ke balik jeruji besi, Yusup Saproni menyampaikan pesan menohok bagi kawan-kawannya.
"Ulah sok jago, geus asup bui mah teu bisa jajagoanan (jangan sok jago, sudah masuk penjara tidak bisa jadi jagoan)," ungkap Yusup Saproni.
Apa yang disampaikan kedua preman selatan Garut ini pun disikapi serius oleh Kapolres Garut. Ia meminta agar tindakan serupa tak terulang di wilayah Garut.
"Jangan ada lagi Dadang Buaya, Dadang Buaya yang lain lagi. Saya akan melakukan tindakan tegas terukur, ingat keluarga, saya minta ini kejadian terakhir. Tuhan maha pemaaf," kata AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada Dadang Buaya dan Yusup Saproni.