Mulyadi Bangun Jembatan, Jorong Batu Bawuak Tak Lagi Terisolir
loading...
Calon Gubernur Sumbar Mulyadi membantu pembangunan jembatan Jorong Batu Bawuak, Nagari Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota yang rusak sejak 2001 lalu. Foto/Ist
A
A
A
LIMA PULUH KOTA - Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mulyadi membantu pembangunan jembatan untuk Jorong Batu Bawuak, Nagari Sungai Rimbang, Kecamatan Suliki, Lima Puluh Kota . Jembatan tersebut rusak sejak 2001 yang membuat beberapa kampung terisolir.
Pada Desember 2013 jembatan selesai dibangun dan bisa digunakan masyarakat. Kendaraan kini bisa melintas. Bantuan proyek jembatan tersebut masuk dalam Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) yang diperjuangkan Mulyadi untuk membantu masyarakat desa. (Baca juga: Pemain Layangan di Bali Ditangkap karena Ganggu Listrik Bandara Ngurah Rai)
Wendi Chandra Dt Marajo, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sungai Rimbang menyebut terwujudnya pembangunan jembatan tersebut karena perjuangan Mulyadi. Jembatan tersebut menjadi kebanggaan warga sekitar karena akhirnya tidak terisolir. "Anggaran Rp250 juta yang diperjuangkan di DPR sehingga di tahun itu. Dibangun jembatan semi permanen dengan panjang 26 meter dan lebar 3,5 meter,” sebut Wendi di Sungai Rimbang, Kamis (21/7/2020). (Baca juga: 37 Pedagang Positif Corona, Pasar Keputran Utara Surabaya Ditutup)
Selain di Batu Bawuak, program PPIP juga dirasakan warga Jorong Botuang, Nagari Kurai. Akses jalan sepanjang 1,4 kilometer yang semula berlubang seperti kubangan kerbau, kini sudah mulus lancar setelah dirabat beton menggunakan anggaran PPIP. Begitu juga di Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Lareh Sago Halaban serta Luhak.
Tokoh masyarakat Lima Puluh Kota Darman Sahladi mengatakan, masyarakat sangat bangga punya wakil rakyat seperti Mulyadi. "Dia berjuang total di Senayan untuk menggaet kue pembangunan untuk Sumbar," ujar Darman.
Sementara itu, Mulyadi menuturkan apa yang dia lakukan semata-mata hanya demi kepetingan masyarakat. Dia bahagia bisa memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Sumbar. "Apa yang saya kerjakan dan lakukan adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat saya kepada masyarakat Sumbar. Komitmen ini akan terus saya jaga agar kondisi Sumbar terus membaik," katanya.
Pada Desember 2013 jembatan selesai dibangun dan bisa digunakan masyarakat. Kendaraan kini bisa melintas. Bantuan proyek jembatan tersebut masuk dalam Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) yang diperjuangkan Mulyadi untuk membantu masyarakat desa. (Baca juga: Pemain Layangan di Bali Ditangkap karena Ganggu Listrik Bandara Ngurah Rai)
Wendi Chandra Dt Marajo, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sungai Rimbang menyebut terwujudnya pembangunan jembatan tersebut karena perjuangan Mulyadi. Jembatan tersebut menjadi kebanggaan warga sekitar karena akhirnya tidak terisolir. "Anggaran Rp250 juta yang diperjuangkan di DPR sehingga di tahun itu. Dibangun jembatan semi permanen dengan panjang 26 meter dan lebar 3,5 meter,” sebut Wendi di Sungai Rimbang, Kamis (21/7/2020). (Baca juga: 37 Pedagang Positif Corona, Pasar Keputran Utara Surabaya Ditutup)
Selain di Batu Bawuak, program PPIP juga dirasakan warga Jorong Botuang, Nagari Kurai. Akses jalan sepanjang 1,4 kilometer yang semula berlubang seperti kubangan kerbau, kini sudah mulus lancar setelah dirabat beton menggunakan anggaran PPIP. Begitu juga di Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Lareh Sago Halaban serta Luhak.
Tokoh masyarakat Lima Puluh Kota Darman Sahladi mengatakan, masyarakat sangat bangga punya wakil rakyat seperti Mulyadi. "Dia berjuang total di Senayan untuk menggaet kue pembangunan untuk Sumbar," ujar Darman.
Sementara itu, Mulyadi menuturkan apa yang dia lakukan semata-mata hanya demi kepetingan masyarakat. Dia bahagia bisa memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Sumbar. "Apa yang saya kerjakan dan lakukan adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat saya kepada masyarakat Sumbar. Komitmen ini akan terus saya jaga agar kondisi Sumbar terus membaik," katanya.
(shf)
Lihat Juga :
