Pemerintah Harus Fasilitasi Siswa yang Terkendala Belajar Daring

Senin, 20 Juli 2020 - 18:51 WIB
loading...
Pemerintah Harus Fasilitasi Siswa yang Terkendala Belajar Daring
Pelajar mengikuti belajar mengajar secara daring, di Warkop Pitulikur Surabaya, Senin (20/7/2020). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Kegiatan belajar mengajar secara daring ternyata cukup merepotkan dan menambah beban. Terutama kebutuhan kuota internet bagi siswa dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

(Baca juga: Berburu Kuota Gratis, Siswa di Surabaya Ini 'Sekolah' di Warkop )

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya , Reni Astuti mengatakan, sejak awal pihaknya sudah mendorong Dinas Pendidikan untuk melakukan deteksi dini secara detail, apakah ada siswa yang memiliki kendala mengikuti pembelajaran selama pandemi ini.

"Dindik juga harus turun kelapangan untuk mencari tahu penyebabnya. Baik yang tidak memiliki gawai atau tidak mampu mengakses internet," katanya. (Baca juga: Mati Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Takmir Masjid di Gresik )

Menurutnya, setiap sekolah sesuai arahan Dinas Pendidikan harus memberikan solusi bagi anak yang memiliki kendala tersebut. Karena bagaimanapun pendidikan merupakan layanan dasar yang harus dipenuhi pemerintah kota.

Politisi PKS ini menjelaskan, secara umum saat ini banyak warga merasakan betapa beratnya sistim pendidikan daring. Baik dari segi biaya maupun fasilitas. Apalagi tidak semua orang tua memiliki kapasitas untuk mendampingi anak belajar di rumah. Namun mereka terpaksa menerima demi kesehatan anak di masa pandemi.

"Pemerintah Kota harus hadir kepada mereka yang tidak mampu. Dinas Pendidikan harus turun membantu memastikan hak anak Surabaya untuk mendapatkan pendidikan yang layak terpenuhi," tegasnya. (Baca juga: Identitas Ibu Tinggalkan Bayi di Klinik Bersalin Terungkap )

Sebagaimana diketahui, sejak dimulainya tahun ajaran baru, banyak pelajar di kota Surabaya terpaksa berburu wifi gratis disejumlah warung kopi. Hal itu akibat mahalnya kuota internet dan susahnya sinyal dibeberapa lokasi.

Pemandangan itu terlihat di Warung Kopi (Warkop) Pitulikur, tepatnya di Jalan Bagong Tambangan Surabaya. Sejak pukul 08.00 WIB sejumlah siswa berseragam sekolah terpaksa mengikuti jam pelajaran di warkop. Pengelola warkop sengaja menyediakan fasilitas wifi dan teh hangat gratis bagi pelajar yang membutuhkan.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.6015 seconds (0.1#10.140)