Perjuangkan Nasib Pekerja, GBB Gagas Pembentukan Komnas HI

BANDUNG - Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) akan menggelar Musyawarah Akbar Buruh Indonesia di Senayan pada 28 Mei mendatang. Kegiatan tersebut memiliki dua agenda utama.

Pertama, mendukung Ganjar Pranowo sebagai Presiden Buruh Indonesia. Kedua, pencanangan pembentukan Komisi Nasional Hubungan Industrial (Komnas HI).

"Harapannya, kami bisa lebih luas jangkauan kami untuk mendapat dukungan suara untuk Pak Ganjar. Kemudian, terciptanya keharmonisan hubungan industrial," kata Ketua Umum DPP GBB Lukman Hakim dalam konferensi pers sebelum acara Forum Musyawarah Hubungan Industrial (FMHI) dimulai di Ballroom Hotel Lenora, Kota Bandung, Senin (10/4/2024).

Sementara dalam FMHI, Serikat Pekerja Nasional (SPN) DPD Jawa Barat, SPN DPC Bandung, dan Cimahi mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo Presiden 2024. Mereka membacakan dan menandatangani surat dukungan.

FMHI sendiri akan menjadi cikal bakal Komisi Nasional Hubungan Industrial yang akan digagas GBB. "Yang jelas, forum ini menjadi satu rangkaian embrio untuk membuat satu lembaga ke depan yaitu Komisi Nasional Hubungan Industrial yang sekarang kami rintis dari grass root," ujarnya.

Wakil Ketua Nakerjamsos Apindo Jabar H Komarudin menyambut positif forum yang akan menggagas komisi tersebut. Menurutnya, ini sebagai ide yang bagus untuk memperbaiki hubungan industrial di Indonesia. "Ke depan bisa diharapkan sebagai satu kelompok bisa memperbaiki hubungan industrial kita," katanya.

Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga Dalam Negeri DPP SPN Puji Santoso juga berharap gagasan tersebut bisa membawa hubungan industrial di Indonesia lebih baik.

Sementara terkait FMHI, forum ini membahas dan menjembatani hubungan industrial antara kepentingan buruh serta perusahaan untuk mencapai titik temu. Forum ini dihadiri sekitar 100 buruh dari SPN di Jawa Barat. Pembicara dalam forum ini yakni Ketua Umum GBB Lukman Hakim, Pengurus DPP SPN Puji Santoso, Wakil Ketua Nakerjamsos Apindo Jabar H Komarudin, Forum HRD Jawa Barat Chandra, dan Akademisi Jabar Wawan Kurniawan.