Anggota TNI AL Mengaku Dirampok, Tangan Terikat Mata dan Mulut Dilakban
loading...
A
A
A
TEGAL - Seorang pria yang mengaku anggota TNI Angkatan Laut ditemukan dalam kondisi tak berdaya di areal persawahan di Kabupaten Tegal , Jawa Tengah. Kondisinya cukup memprihatinkan, tangan terikat serta mata dan mulut tertutup lakban.
Kondisi anggota TNI AL itu pun viral di media sosial Jumat lalu, kepada warga anggota TNI AL itu mengaku menjadi korban pencurian dan kekerasan di dalam mobil travel dari Jakarta menuju Semarang.
Inilah rekaman video amatir saat korban ditemukan warga di sekitar areal persawahan di Desa Kebandingan, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Jumat pagi lalu.
Korban diketahui bernama Muhamad Hanif Widiantoro, anggota Intel TNI AL dengan pangkat Sersan Kepala, warga Desa Jambu, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
Sedianya korban hendak melakukan perjalanan pulang kampung setelah bertugas di Pangakalan Utama XIV di Kota Sorong Papua sebagai anggota TNI AL.
Dia pun menyebutkan, sebelum ditinggalkan di TKP, korban sempat dipaksa untuk menyebutkan PIN ATM oleh para pelaku dengan menodongkan pisau, pelaku juga menguras seluruh barang berharga milik korban termasuk uang tunai senilai Rp2,7 juta dalam saku pakaian dan telepon seluler.
Saksi yang juga pemilik warung, Imam Sunanto membenarkan adanya pria yang ditemukan dengan tangan terikat dan mulut dan mata dilakban. “Awalnya saya tidur dan mendapat kabar dari warga ada orang yang terikat katanya habis dibegal, saat saya datang korban sudah dibawa ke warung,” ujarnya.
Dia menyebutkan, dari pengakuan korban, dia adalah anggota TNI AL yang baru pulang dari tugas di Sorong Papua. “Pengakuannya anggota TNI AL habis dari Sorong, Papua, tapi dia tidak menunjukkan kartu anggota,” katanya.
Saksi lain, warga Desa Kebandingan, Dirno juga mengaku melihat korban dengan mata dan mulut tertutup lakban. “Saat itu saya baru pulang dari musallah, tetangga sudah ada di depan rumah dan memberitahukan ada orang yang ditemukan terikat dan dilakban mulutnya di warung. Saat itu langsung lihat dan melaporkan ke kepala desa,” tuturnya.
Hingga Senin sore (10/4/2023) polisi belum memberikan keterangan secara resmi terkait kasus ini, polisi masih melakukan penyelidikan dengan mendatangi lokasi tempat kejadian perkara sekaligus memintai keterangan sejumlah saksi.
Kondisi anggota TNI AL itu pun viral di media sosial Jumat lalu, kepada warga anggota TNI AL itu mengaku menjadi korban pencurian dan kekerasan di dalam mobil travel dari Jakarta menuju Semarang.
Inilah rekaman video amatir saat korban ditemukan warga di sekitar areal persawahan di Desa Kebandingan, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Jumat pagi lalu.
Korban diketahui bernama Muhamad Hanif Widiantoro, anggota Intel TNI AL dengan pangkat Sersan Kepala, warga Desa Jambu, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
Sedianya korban hendak melakukan perjalanan pulang kampung setelah bertugas di Pangakalan Utama XIV di Kota Sorong Papua sebagai anggota TNI AL.
Dia pun menyebutkan, sebelum ditinggalkan di TKP, korban sempat dipaksa untuk menyebutkan PIN ATM oleh para pelaku dengan menodongkan pisau, pelaku juga menguras seluruh barang berharga milik korban termasuk uang tunai senilai Rp2,7 juta dalam saku pakaian dan telepon seluler.
Saksi yang juga pemilik warung, Imam Sunanto membenarkan adanya pria yang ditemukan dengan tangan terikat dan mulut dan mata dilakban. “Awalnya saya tidur dan mendapat kabar dari warga ada orang yang terikat katanya habis dibegal, saat saya datang korban sudah dibawa ke warung,” ujarnya.
Dia menyebutkan, dari pengakuan korban, dia adalah anggota TNI AL yang baru pulang dari tugas di Sorong Papua. “Pengakuannya anggota TNI AL habis dari Sorong, Papua, tapi dia tidak menunjukkan kartu anggota,” katanya.
Saksi lain, warga Desa Kebandingan, Dirno juga mengaku melihat korban dengan mata dan mulut tertutup lakban. “Saat itu saya baru pulang dari musallah, tetangga sudah ada di depan rumah dan memberitahukan ada orang yang ditemukan terikat dan dilakban mulutnya di warung. Saat itu langsung lihat dan melaporkan ke kepala desa,” tuturnya.
Hingga Senin sore (10/4/2023) polisi belum memberikan keterangan secara resmi terkait kasus ini, polisi masih melakukan penyelidikan dengan mendatangi lokasi tempat kejadian perkara sekaligus memintai keterangan sejumlah saksi.
(nic)