Tangis Keluarga Pecah saat Jenazah Pasutri Korban Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Dimakamkan
loading...
Tangis keluarga dan masyarakat pecah saat pemakaman pasutri Irsyad dan Wahyu Triningsih di Pesawaran, Lampung. Keduanya korban dukun pengganda uang Mbah Slamet. Foto/iNews TV/Andres Afandi
A
A
A
PESAWARAN - Tangis keluarga dan masyarakat pecah saat proses pemakaman pasangan suami istri (pasutri) Irsyad dan Wahyu Triningsih di Pesawaran, Lampung. Keduanya menjadi korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang Slatem Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Jenazah pasutri itu dibawa pulang ke Pesawaran, Lampung usai menjalani proses identifikasi dan pencocokan DNA dari pihak keluarga yang datang ke rumah sakit di Banjarnegara.
Ratusan warga melayat ke rumah duka Irsad dan Wahyu Triningsih di Pesawaran, Lampung.
Jasad kedua pasutri ini tiba di Dusun Simbaretno, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Lampung pada Sabtu (8/4/2023).
Mulai dari pagi, warga terus berdatangan untuk bertakjiah mengirimkan doa untuk kepulangan pasutri yang berprofesi sebagai perajin kain tapis tersebut.
Sebelum diberangkatkan ke tempat pemakaman umum kedua jenazah terlebih dahulu disalatkan oleh warga.
Jasad pasutri ini dimakamkan secara berdampingan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Pihak keluarga dan warga setempat tidak menyangka peristiwa itu akan menimpa pasangan suami istri yang dikenal baik dan ramah tersebut.
Helmi, kakak perempuan almarhum Irsad mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu proses pemulangan kedua jenazah.
Irsad dan Wahyu Triningsih telah hilang komunikasi dengan pihak keluarga lebih dari satu tahun lalu. Kedua korban yang berprofesi sebagai perajin kain tapis ini berpamitan dengan keluarga untuk pergi ke Jawa.
"Mereka berpamitan untuk mengajarkan kursus membuat kain tapis," kata Helmi, Sabtu (8/4/2023).
Setelah berpamitan, pihak keluarga tidak dapat berkomunikasi dengan kedua korban karena nomor telpon dari keduanya tidak dapat dihubungi.
Keluarga sempat khawatir dan mencari keberadaan keduanya ke sejumlah kerabatnya yang berada di Jawa.
Keluarga mengaku kaget setelah mendapatkan kabar bahwa Irsad dan Wahyu Triningsih menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Jenazah pasutri itu dibawa pulang ke Pesawaran, Lampung usai menjalani proses identifikasi dan pencocokan DNA dari pihak keluarga yang datang ke rumah sakit di Banjarnegara.
Ratusan warga melayat ke rumah duka Irsad dan Wahyu Triningsih di Pesawaran, Lampung.
Jasad kedua pasutri ini tiba di Dusun Simbaretno, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Lampung pada Sabtu (8/4/2023).
Mulai dari pagi, warga terus berdatangan untuk bertakjiah mengirimkan doa untuk kepulangan pasutri yang berprofesi sebagai perajin kain tapis tersebut.
Sebelum diberangkatkan ke tempat pemakaman umum kedua jenazah terlebih dahulu disalatkan oleh warga.
Jasad pasutri ini dimakamkan secara berdampingan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Pihak keluarga dan warga setempat tidak menyangka peristiwa itu akan menimpa pasangan suami istri yang dikenal baik dan ramah tersebut.
Helmi, kakak perempuan almarhum Irsad mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu proses pemulangan kedua jenazah.
Irsad dan Wahyu Triningsih telah hilang komunikasi dengan pihak keluarga lebih dari satu tahun lalu. Kedua korban yang berprofesi sebagai perajin kain tapis ini berpamitan dengan keluarga untuk pergi ke Jawa.
"Mereka berpamitan untuk mengajarkan kursus membuat kain tapis," kata Helmi, Sabtu (8/4/2023).
Setelah berpamitan, pihak keluarga tidak dapat berkomunikasi dengan kedua korban karena nomor telpon dari keduanya tidak dapat dihubungi.
Keluarga sempat khawatir dan mencari keberadaan keduanya ke sejumlah kerabatnya yang berada di Jawa.
Keluarga mengaku kaget setelah mendapatkan kabar bahwa Irsad dan Wahyu Triningsih menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah.
(shf)
Explore More