Bupati Tanjab Timur Jambi Sebut Petrochina Selalu Langgar Komitmen

Selasa, 21 Maret 2023 - 22:46 WIB
loading...
Bupati Tanjab Timur...
Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, H Romi Hariyanto melontarkan pernyataan keras kepada PT Petrochina Jabung International Ltd dan SKK Migas. iNews TV/Hendri
A A A
TANJAB TIMUR - Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur , Jambi, H Romi Hariyanto melontarkan pernyataan keras kepada PT Petrochina Jabung International Ltd dan SKK Migas. Perusahaan Migas tersebut, disebut hanya merampok hasil bumi daerah.

Pernyataan keras itu disampaikan Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur, saat memberi sambutan pada acara peresmian kantor Koramil 419/5 Geragai, Selasa (21/3/2023).

Dalam acara tersebut, dihadiri pejabat dan masyarakat. Terlihat Komandan Korem 042/Gapu Brigjend Supriyono dan petinggi militer Jambi. Juga hadir Vice President Human Resources and Relations Petrochina Mr. Dencio Renato Boele dan sejumlah pejabat perusahaan pengelola Blok Jabung.

Awalnya sambutan terlihat biasa saja. Namun tiba - tiba Romi meminta izin kepada Danrem untuk bicara apa adanya. Diungkapkannya, dia hadir pada acara itu semata karena menghargai Danrem dan Dandim 0419/ Tanjab.

“Izin Pak Danrem, sebenarnya saya tidak percaya lagi dengan Petro, tidak percaya lagi dengan SKK Migas. Saya anggap Petro itu hanya perusahaan yang merampok sumber daya alam Tanjung Jabung Timur dan terus berlindung di balik SKK Migas,” ucap Romi.

Romi juga mengatakan bahwa SKK Migas tak ubahnya centeng Petrochina. Apapun komitmen yang dibangun Petro dengan masyarakat selalu tidak jalan, dan hal itu dikatakan Romi seakan dilindungi SKK Migas.

“Izin Pak Danrem, kalau saya punya kewenangan sudah saya usir Petrochina dari Tanjung Jabung Timur ini,” lanjut Romi.

Kepada Danrem dan tamu undangan, Romi juga tegas menyampaikan bahwa Pemda Tanjab Timur tidak akan berhubungan lagi dengan Petrochina. Dia sudah memerintahkan seluruh jajaran Pemda Tanjabtim agar tidak berkomunikasi lagi dengan Petrochina. Beberapa kali rapat forum CSR, Pemda tidak lagi mengundang Petro.

Dilanjutkan Romi, dia tidak akan menganggu aktivitas Petro. Namun dia akan menutup komunikasi dengan perusahaan yang pada 2011 silam pernah juga bermasalah dengan Pemda Tanjabtim.

Saat itu Pemda Tanjabtim menyegel 26 sumur migas Petrochina lantaran tidak memiliki izin lokasi. “Mulai saat ini seluruh unsur Pemda tidak akan berkomunikasi lagi dengan Petro,” tegasnya sambil disambut tepuk tangan warga yang hadir.

Sebenarnya bukan kali ini saja Romi berang dengan perusahaan migas terbesar di Jambi itu. Pada 2018 silam, Romi pernah memaki - maki presiden Petrochina di rumah dinasnya. Saat itu rombongan Petrochina datang bersilaturrahmi bersama anggota BPK Rizal Djalil.

Ikut serta Dirjen Migas dan Kepala SKK Migas. Alih - alih menjamu tamunya, Romi malah bersuara keras mengatakan bahwa Petrochina tidak punya perasaan kepada warga Tanjabtim. Dia protes minimnya anak daerah itu yang bisa diakomodir bekerja di Petrochina.

“Untuk sopir saja mereka harus datangkan anak dari luar daerah, kalau bidang teknis seperti teknologi migas okelah mereka bisa berdalih anak kita belum mampu, tapi masak untuk lowongan pekerja kasar saja tidak bisa,” bebernya.

Pada acara peresmian kantor Koramil hari ini Romi langsung menyerahkan bangunan kantor tersebut kepada Kodim 0419/ Tanjab. Dia juga menyerahkan hibah tanah tempat bangunan itu berdiri. Romi berharap kehadiran Koramil baru di Tanjabtim dapat menjadi pendorong kemajuan dan kesejahteraan warga di wilayah itu.

Romi dan jajaran Pemda terlihat meninggalkan acara peresmian sebelum acara itu selesai. Dia sengaja berpamitan dengan Danrem untuk pulang lebih awal.

“Saya izin Pak Danrem untuk tidak ikut sampai selesai, saya tidak mau mendengar lagi ucapan orang-orang Petro yang selalu berbohong,” sebutnya.

Baca: Tak Mau Diajak Bersetubuh, Pria di Inhu Habisi Kakak Ipar.

Dari informasi yang dihimpun diketahui bahwa berangnya Romi lantaran komitmen Petrochina untuk membangun ruas jalan Mendahara - Geragai tidak berjalan sesuai komitmen. Jalan tersebut sebelumnya dijanjikan selesai dalam tiga tahun anggaran sejak 2018.

Itu artinya pada 2021, persis berakhirnya masa jabatan Romi sebagai bupati, ruas Jalan tersebut sudah dibangun dengan dana CSR. Namun kenyataannya, dari total panjang jalan sekitar 46 KM hingga 2023 ini baru terealisasi tiga kilometer saja.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1485 seconds (0.1#10.140)