Mayat Bayi Mengapung di Sungai Gemparkan Warga Jepara
loading...
ilustrasi
A
A
A
JEPARA - Masyarakat di Desa Mulyoharjo, Jepara, Jawa Tengah, geger. Ditemukan mayat bayi yang mengapung di sungai setempat, Sabtu (18/7/2020) pagi. Diduga, bayi tersebut sengaja dibuang ibunya sesaat setelah lahir hidup.
Mayat bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Pertama kali ditemukan oleh Troyono, warga yang sedang memperbaiki alat penangkap ikan. "Awalnya saya mengira mayat tersebut sebuah boneka. Namun setelah dibawa ke tepian, saya kaget," ujar Triyono.
(Baca juga: Gibran dan 7 Jagoan PDIP Berpotensi Lawan Kotak Kosong )
Triyono langsung membawa mayat tersebut ke pinggir sungai. Kondisinya sudah mengenaskan, dengan kulit mengelupas dan mengeluarkan bau tak sedap. "Saya langsung kabari warga lain dan diteruskan lapor polisi," tambahnya.
Mendapat laporan tersebut, petugas dari Polsek dan Polres Jepara menuju lokasi untuk melakukan olah TKP. Diperkirakan, bayi tersebut dibuang tiga hari sebelum ditemukan. Tali pusar masih menempel di bayi nahas tersebut.
(Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Saat Pandemi, Pemkot Semarang Siapkan Rp5,2 M )
Warga setempat menduga, bayi tersebut kelahirannya tidak dikehendaki orang tuanya. Untuk menutupi rasa malu, akhirnya dibuang ke sungai. Diduga, saat dibuang kondisi bayi tersebut masih hidup.
Kapolsek Jepara Kota AKP Mahendra menugaskan anggotanya untuk menyelidiki penemuan bayi tersebut. Pihaknya juga melakukan tes DNA untuk mengetahui orang tuanya. "Mudah-mudahan segera terungkap," kata Mahendra.
Mayat bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Pertama kali ditemukan oleh Troyono, warga yang sedang memperbaiki alat penangkap ikan. "Awalnya saya mengira mayat tersebut sebuah boneka. Namun setelah dibawa ke tepian, saya kaget," ujar Triyono.
(Baca juga: Gibran dan 7 Jagoan PDIP Berpotensi Lawan Kotak Kosong )
Triyono langsung membawa mayat tersebut ke pinggir sungai. Kondisinya sudah mengenaskan, dengan kulit mengelupas dan mengeluarkan bau tak sedap. "Saya langsung kabari warga lain dan diteruskan lapor polisi," tambahnya.
Mendapat laporan tersebut, petugas dari Polsek dan Polres Jepara menuju lokasi untuk melakukan olah TKP. Diperkirakan, bayi tersebut dibuang tiga hari sebelum ditemukan. Tali pusar masih menempel di bayi nahas tersebut.
(Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Saat Pandemi, Pemkot Semarang Siapkan Rp5,2 M )
Warga setempat menduga, bayi tersebut kelahirannya tidak dikehendaki orang tuanya. Untuk menutupi rasa malu, akhirnya dibuang ke sungai. Diduga, saat dibuang kondisi bayi tersebut masih hidup.
Kapolsek Jepara Kota AKP Mahendra menugaskan anggotanya untuk menyelidiki penemuan bayi tersebut. Pihaknya juga melakukan tes DNA untuk mengetahui orang tuanya. "Mudah-mudahan segera terungkap," kata Mahendra.
(msd)
Explore More