Panen Raya di Ngawi, Presiden Jokowi Minta Petani Percepat Penanaman Padi

Sabtu, 11 Maret 2023 - 11:38 WIB
loading...
Panen Raya di Ngawi,...
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dan Gubernur Jatim Khofifah panen raya padi di Kabupaten Ngawi
A A A
NGAWI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen raya padi di Kabupaten Ngawi guna melanjutkan rangkaian Panen Raya Padi Nusantara 1 Juta Hektare secara serentak.

Sebelumnya tanggal 9 Maret panen raya nusantara berlangsung di Kabupaten Kebumen serentak di 30 provinsi dan 113 kabupaten. Sedangkan panen raya serentak kali ini dilakukan di 18 provinsi dan 91 kabupaten guna mengawal produksi padi pada puncak panen raya Maret-April 2023.

"Saya melihat memang ada perbedaan terutama di produktivitas per hektar. Disini (Ngawi) sudah ada yang mencapai 10 ton per hektare, ada yang 8 ton per hektare dan yang kemarin di sana (Kebumen) 5 sampai 6 ton per hektar," kata Jokowi pada panen raya padi di Desa Kartoharjo, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, Sabtu (11/3/2023).

Jokowi menjelaskan perbedaan produktivitas tersebut karena setiap daerah memiliki kesuburan yang berbeda - beda dan memiliki manajemen yang beda - beda mengenai pengairan dan lain - lain.

Sehingga ini baik untuk petani. Tetapi yang paling penting memang harga gabah harus segera ditentukan jangan sampai harganya jatuh karena ini panen raya berlangsung dimana - mana seluruh wilayah Indonesia. "Pembelian gabah nantinya oleh Bulog dan nanti jelas harga GKP (gabah kering panen) nya berapa," terangnya.

Baca juga: LaNyalla Minta Gubernur Khofifah Perhatikan Nasib Ribuan Guru Honorer yang Tak Masuk Formasi PPPK

"Dan harapkan kepada petani agar melakukan percepatan tanam. Usai panen harus segera olah lahan untuk tanam lagi. Jangan biarkan jeda terlalu lama karena ini hujanya masih ada, airnya masih ada agar ketersediaan beras kita semakin aman," pinta Jokowi.

Sementara itu, Mentan SYL mengatakan panen raya padi nusantara yang kedua oleh Presiden Jokowi ini menyimbolkan panen bersama 1 juta hektare, walaupun data secara keseluruhan menunjukan pada bulan Februari ini seluas 1,20 juta hektare dengan perkiraan produksi 6,39 juta ton GKG, setara beras 3,68 juta ton.

Selanjutnya Maret seluas 1,70 juta ha dengan produksi 9,14 juta ton GKG setara beras 5,26 juta ton dan April 1,15 juta ha dengan produksi 6,09 juta ton GKG setara beras 3,51 juta ton.

"Sehingga, kita berharap panen yang lebih cepat ini kita maksimalkan serentak dilakukan karena kita menghadapi cuaca kemarau panjang. Walaupun ternyata saat panen ini, hujan masih ada sehingga anomali cuaca ini harus kita perhitungkan," ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1960 seconds (0.1#10.140)