Mengenal Sosok Aria Bebed, Raja Bali Hasil Percintaan Gajah Mada dan Gadis Bali

Jum'at, 10 Maret 2023 - 09:18 WIB
loading...
Mengenal Sosok Aria Bebed, Raja Bali Hasil Percintaan Gajah Mada dan Gadis Bali
Mengenal sosok Aria Bebed, Raja Bali yang merupakan akan Mahapatih Gajah Mada hasil percintaannya dengan gadis cantik Bali bernama Ni Luh Ayu Sekarini. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
NAMA Aria Bebed diabadikan dalam prasasti yang ada di halaman Candi Aria Bebed, di Desa Bubunan, Kecamatan Sririt, Buleleng, Singaraja. Dia adalah putra mahapatih Gajah Mada hasil percintaan dengan gadis cantik Bali bernama Ni Luh Ayu Sekarini.

Dikisahkan, Mahapatih Gajah Mada memilih menenangkan diri usai melakukan penyerbuan dan penaklukan Kerajaan Bali . Dia bermeditasi di Pedukuhan Gedangan selama berbulan-bulan.

Dalam meditasinya, Gajah Mada sering bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Ni Luh Ayu Sekarini yang tidak lain adalah putri Ki Dukuh Gedangan. Pesona kecantikan Ni Luh Ayu pun membuat hati sang mahapatih terpikat.

Keduanya pun sempat menjalin asmara bahkan dikisahkan menikah hingga akhirnya Ni Luh Ayu Sekarini mengandung. Namun, sebelum anaknya lahir, Gajah Mada kembali ke Majapahit karena dipanggil Ratu Tribhuwana Tunggadewi. Sedangkan Ni Luh Ayu tetap berada di Bali.



Saat ditinggalkan Gajah Mada, Ni Luh Ayu dalam kondisi hamil muda, sehingga Gajah Mada tidak tahu jika Ni Luh Ayu sedang mengandung putranya. Anak yang lahir dari rahim Ni Luh Ayu ini kelak dinamai Aria Bebed.

Prof. Slamet Muljana dalam "Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit", menyatakan, saat beranjak remaja, Aria Bebed diberitahu ibunya, bahwa ayahnya adalah seorang Mahapatih Gajah Mada. Mendengar penjelasan ibunya, Aria Bebed izin berangkat ke Majapahit untuk menjumpai ayah yang tidak dikenalnya.



Sesampainya di Majapahit, Aria Bebed duduk di atas batu yang terletak tepat di depan rumah Gajah Mada. Karena disoraki oleh orang-orang dan diusir para pengawal Gajah Mada, Aria Bebed pun menangis.

Mendengar sorak orang banyak dan tangisan seorang ramaja, Patih Gajah Mada keluar. Sesudah ditanya, siapa nama, asal dan tujuannya datang ke Majapahit, Aria Bebed menjawab dengan jujur, ingin bertemu ayahnya Gajah Mada.

Mendengar jawaban Aria Bebed, Gajah Mada membawa anak itu ke dalam rumahnya dan mempertemukanya dengan istrinya Ken Bebed. Kepada Ken Bebed, Gajah Mada mengaku, bahwa Aria Bebed adalah putranya.



Mendengar pengakuan Gajah Mada, Ken Bebed yang tidak punya anak sangat senang. Oleh Ken Bebed, Aria Bebed dianggap sebagai putra kandungnya sendiri. Setelah lama tinggal di Majapahit, Aria Bebed pun pamit pulang ke Bali. Gajah Mada dan Ken Bebed tidak melarangnya.

Sebelum Aria Bebed pulang, Gajah Mada memberikan hadiah berupa pangastulan atau tempat menyimpan abu leluhur Gajah Mada dan abu tersebut ditaburkan disepanjang jalannya. Tempat yang ditaburi abu pagastulan akan menjadi wilayah kekuasaan Aria Bebed.

Hendaklah pula, Aria Bebed berhenti dan menetap di tempat terakhir yang ditaburi abu pagastulan, karena Aria Bebed akan menjadi penguasa tertinggi (raja).

Aria Bebed kemudian menuju Bali dan menetap di Desa Bwahan. Di sana, Aria Bebed menikah dengan Nyi Ayu Rangga, Putri Pangeran Pasek Wanagiri. Dari perkawinan itu, lahir dua orang putra, yakni Aria Twas dan Nyi Gusti Ayu Wanagiri.

Baca Juga: Kisah Pilu Ronggolawe, Prajurit Pemberani Majapahit tapi Berakhir Tragis

Bagi masyarakat Bali, kisah Aria Bebed putra Gajah Mada ini sudah sangat terkenal dan diceritakan dari mulut ke mulut. Tidak hanya itu, menurut cerita orang Bali juga, seperti tertulis dalam kitab Usana Jawa, Gajah Mada dilahirkan di Pulau Bali Agung. Bahkan, Gajah Mada tidak mempunyai ibu dan bapak alias tidak dilahirkan.

Diceritakan, Gajah Mada lahir terpencar dari buah kelapa, sebagai penjelmaan Sang Hiang Narayana ke atas dunia.

Kisah Mahapatih Gajah Mada memiliki seorang putra bernama Aria Bebed itu diabadikan dalam Prasasti Aria Bebed dan Babad Gajah Mada yang ada di halaman Candi Aria Bebed, di Desa Bubunan, Kecamatan Sririt, Kabupaten Buleleng, Singaraja.

Sumber:
dok.sindonews/okezone
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2090 seconds (0.1#10.140)