Mencekam! Ini Penampakan Longsor di Natuna, BPBD Khawatir Longsor Susulan

Senin, 06 Maret 2023 - 16:30 WIB
loading...
Mencekam! Ini Penampakan Longsor di Natuna, BPBD Khawatir Longsor Susulan
Bencana tanah longsor kedua terjadi di wilayah wilayah Serasan, Natuna, Kepri, Senin (6/3/2023). BPBD Natuna mengkhawatirkan longsor susulan. Foto/Ist
A A A
NATUNA - Bencana tanah longsor kedua terjadi di wilayah wilayah Serasan, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (6/3/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna mengkhawatirkan longsor susulan.

Mencekam! Ini Penampakan Longsor di Natuna, BPBD Khawatir Longsor Susulan

Foto/Ist

"Kita baru dapat info terkait kejadian ini, sementara kami imbau warga untuk tidak mendekat ke lokasi, kondisi masih hujan lebat kita khawatir akan ada longsor susulan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna, Raja Darmika saat dihubungi di Natuna, Senin (6/3/2923)



Dia meminta warga Desa Air Nusa menjauh dari area bencana tanah longsor karena dikhawatirkan akan ada longsor susulan.

Mencekam! Ini Penampakan Longsor di Natuna, BPBD Khawatir Longsor Susulan

Foto/Ist

Bupati Natuna, WAN Siswandi mengatakan, bencana alam tanah longsor sudah terjadi dua kali dalam satu Minggu ini.

"Sebelumnya ada longsor di Serasan Timur tapi belum ada korban. Lalu para warga membersihkan rumah setelah peristiwa tersebut," ujar WAN Siswandi, Senin (06/03/2023).



Bupati menjelaskan, bencana longsor kedua ini terjadi di Genting, Serasan, Kabupaten Natuna. Pada peristiwa ini diperkirakan memakan korban sekitar 50 orang.

"Saya pun belum tau persis tapi informasinya sekitar 50 orang meninggal," katanya.

Menurutnya, bencana alam ini di luar kemampuan batas tanah untuk menahan air. Pasalnya di Pulau Serasan telah hujan sejak 5 hari lalu dan menyebabkan banjir.

Atas bencana ini, Bupati Natuna dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah langsung turun ke Serasan sore ini. Pemerintah juga telah menyiapkan bantuan untuk para korban.

"Kita nanti cek ke lokasi. Bawa bantuan kasur,selimut, tempat tidur, dan tentunya untuk makanan seperti beras atau mi instan," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1917 seconds (0.1#10.140)