Kisah Arya Damar: Ahli Bahan Peledak Kerajaan Majapahit, Ayah Tiri Raden Patah
loading...
A
A
A
Sementara itu, Arya Damar sendiri kembali ke daerah kekuasaannya di Palembang. Arya Kenceng memimpin saudara-saudaranya sebagai penguasa Bali bawahan Majapahit. Ia dianggap sebagai leluhur raja-raja Tabanan dan Badung.
Menurut sejarawan, Cornelis Christiaan Berg, Arya Damr identik dengan Adityawarman sang penguasa Pulau Sumatra bawahan Majapahit. Nama Adityawarman ditemukan dalam beberapa prasasti yang berangka pada 1343 dan 1347 sehingga jelas kalau ia hidup sezaman dengan Arya Damar.
Cornelis Christiaan Berg menambahkan, Arya Damar adalah penguasa Sumatra, Adityawarman juga penguasa Sumatra. Karena keduanya hidup pada zaman yang sama, maka cukup masuk akal apabila kedua tokoh ini dianggap identik.
Di samping itu, karena Adityawarman adalah putra Dara Jingga, maka Arya Damar dan adik-adiknya juga dianggap sebagai anak-anak putri Melayu tersebut. Asumsi ini belum tentu betul karena daerah yang dipimpin Adityawarman bukan Palembang, melainkan Pagaruyung.
Sementara kedua negeri tersebut terletak berjauhan. Palembang sekarang masuk wilayah Sumatra Selatan, sedangkan Pagaruyung di Sumatra Barat. Berita Tiongkok dari Dinasti Ming (1368-1644) menyebutkan, di Pulau Sumatra terdapat tiga kerajaan dan semuanya adalah bawahan Pulau Jawa (Majapahit). Tiga kerajaan tersebut adalah Palembang, Dharmasraya, dan Pagaruyung.
Dengan demikian, Arya Damar bukan satu-satunya raja di Pulau Sumatra, begitu pula dengan Adityawarman. Karena itu, Arya Damar tidak harus identik dengan Adityawarman. Meskipun Arya Damar dan Adityawarman hidup satu zaman dan memiliki jabatan yang sama, tetapi keduanya belum tentu identik.
Arya Damar adalah raja Palembang sedangkan Adityawarman adalah raja Pagaruyung. Keduanya merupakan wakil Kerajaan Majapahit di Pulau Sumatra. Arya Damar adalah pahlawan legendaris sehingga nama besarnya selalu diingat oleh masyarakat Jawa.
Ayah Tiri Raden Patah
Dalam naskah-naskah babad dan serat, misalnya Babad Tanah Jawi, tokoh Arya Damar disebut sebagai ayah tiri Raden Patah, raja Demak pertama. Dikisahkan ada seorang raksasa wanita ingin menjadi istri Brawijaya raja terakhir Majapahit (versi babad).
Ia pun mengubah wujud menjadi gadis cantik bernama Endang Sasmintapura, dan segera ditemukan oleh Patih Kerajaan Majapahit (yang juga bernama Gajah Mada) di dalam pasar kota. Sasmintapura pun dipersembahkan kepada Brawijaya III untuk dijadikan istri.
Namun, ketika sedang mengandung Sasmintapura kembali ke wujud raksasa karena makan daging mentah. Ia pun diusir oleh Brawijaya III sehingga melahirkan bayinya di tengah hutan. Putra sulung Brawijaya III itu diberi nama Jaka Dilah. Setelah dewasa Jaka Dilah mengabdi ke Majapahit.
Menurut sejarawan, Cornelis Christiaan Berg, Arya Damr identik dengan Adityawarman sang penguasa Pulau Sumatra bawahan Majapahit. Nama Adityawarman ditemukan dalam beberapa prasasti yang berangka pada 1343 dan 1347 sehingga jelas kalau ia hidup sezaman dengan Arya Damar.
Cornelis Christiaan Berg menambahkan, Arya Damar adalah penguasa Sumatra, Adityawarman juga penguasa Sumatra. Karena keduanya hidup pada zaman yang sama, maka cukup masuk akal apabila kedua tokoh ini dianggap identik.
Di samping itu, karena Adityawarman adalah putra Dara Jingga, maka Arya Damar dan adik-adiknya juga dianggap sebagai anak-anak putri Melayu tersebut. Asumsi ini belum tentu betul karena daerah yang dipimpin Adityawarman bukan Palembang, melainkan Pagaruyung.
Sementara kedua negeri tersebut terletak berjauhan. Palembang sekarang masuk wilayah Sumatra Selatan, sedangkan Pagaruyung di Sumatra Barat. Berita Tiongkok dari Dinasti Ming (1368-1644) menyebutkan, di Pulau Sumatra terdapat tiga kerajaan dan semuanya adalah bawahan Pulau Jawa (Majapahit). Tiga kerajaan tersebut adalah Palembang, Dharmasraya, dan Pagaruyung.
Dengan demikian, Arya Damar bukan satu-satunya raja di Pulau Sumatra, begitu pula dengan Adityawarman. Karena itu, Arya Damar tidak harus identik dengan Adityawarman. Meskipun Arya Damar dan Adityawarman hidup satu zaman dan memiliki jabatan yang sama, tetapi keduanya belum tentu identik.
Arya Damar adalah raja Palembang sedangkan Adityawarman adalah raja Pagaruyung. Keduanya merupakan wakil Kerajaan Majapahit di Pulau Sumatra. Arya Damar adalah pahlawan legendaris sehingga nama besarnya selalu diingat oleh masyarakat Jawa.
Ayah Tiri Raden Patah
Dalam naskah-naskah babad dan serat, misalnya Babad Tanah Jawi, tokoh Arya Damar disebut sebagai ayah tiri Raden Patah, raja Demak pertama. Dikisahkan ada seorang raksasa wanita ingin menjadi istri Brawijaya raja terakhir Majapahit (versi babad).
Ia pun mengubah wujud menjadi gadis cantik bernama Endang Sasmintapura, dan segera ditemukan oleh Patih Kerajaan Majapahit (yang juga bernama Gajah Mada) di dalam pasar kota. Sasmintapura pun dipersembahkan kepada Brawijaya III untuk dijadikan istri.
Namun, ketika sedang mengandung Sasmintapura kembali ke wujud raksasa karena makan daging mentah. Ia pun diusir oleh Brawijaya III sehingga melahirkan bayinya di tengah hutan. Putra sulung Brawijaya III itu diberi nama Jaka Dilah. Setelah dewasa Jaka Dilah mengabdi ke Majapahit.