Inflasi DIY Melebihi Angka Nasional, 2 Komoditas Ini Pemicunya

Kamis, 02 Maret 2023 - 13:00 WIB
loading...
Inflasi DIY Melebihi...
Tingkat inflasi di Provinsi DIY lebih tinggi dibanding angka nasional. Tercatat inflasi di DIY mencapai 6,28 persen secara tahunan pada Februari 2023. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
YOGYAKARTA - Tingkat inflasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lebih tinggi dibanding angka nasional. Tercatat inflasi di DIY mencapai 6,28 persen secara tahunan pada Februari 2023.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional pada bulan yang sama yang hanya mencapai 5,47 persen.

Baca Juga

"Realisasi inflasi tahunan DIY Februari 2023 relatif lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 5,47 persen," kata Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) DIY, Budiharto Setyawan di Yogyakarta, Kamis (2/3/2023).

Sedangkan Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY pada Februari 2023 mengalami inflasi 0,27 persen, lebih tinggi dibandingkan Januari 2022 0,17 persen (mtm).

Naiknya tingkat inflasi DIY Februari dipicu oleh pola musiman pada komoditas pangan utama yaitu beras dan bawang merah.

"Untuk komoditas beras, meski telah dilakukan operasi pasar dan SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di berbagai kapanewon kenaikan harga beras masih menjadi penyumbang utama inflasi DIY bulan Februari," ungkap Budiharto.

Baca Juga

Meski komoditas bawang merah telah panen di beberapa tempat serta mulai masuk pasokan dari beberapa wilayah di luar DIY, namun kenaikan harga masih terjadi sejalan dengan masih tingginya permintaan.

Tekanan harga bawang merah ke depan diperkirakan semakin rendah seiring masa panen dan masuknya impor bawang merah antardaerah termasuk dari Sulawesi Selatan.

Selain itu, bakso siap santap juga disebutkan berkontribusi memberikan tekanan inflasi DIY pada Februari.

"Meningkatnya harga bakso siap santap terjadi seiring dengan kenaikan harga daging impor," urai Budiharto.

Akan tetapi peningkatan laju inflasi tertahan oleh berlanjutnya penyesuaian tarif angkutan udara serta penurunan harga telur ayam.

Penurunan tarif angkutan udara disebabkan berakhirnya masa berlaku penerapan biaya tambahan oleh maskapai menjadi faktor yang menahan laju inflasi.

"Tarif juga turun seiring dengan normalisasi permintaan terhadap angkutan udara yang terjadi pada periode off season pariwisata domestik," katanya.

Selain tarif angkutan, lanjut Budiharto, harga telur ayam ras di DIY juga melanjutkan deflasi seiring dengan ketersediaan pasokan yang meningkat.

"Produksi dari peternak ayam petelur mulai normal setelah sempat mengalami pemotongan jumlah populasi akibat harga yang jatuh saat pandemi melanda," katanya.

Dia menuturkan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY terus bersinergi mencermati kondisi Inflasi untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil.

"Mengantisipasi risiko inflasi ke depan, terutama menyambut hari besar keagamaan nasional dan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat ke kondisi prapandemi," pungkasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1860 seconds (0.1#10.140)