Tragis! Diduga Sering Dihina Tak Punya Bapak, Bocah SD di Banyuwangi Akhiri Hidup

Selasa, 28 Februari 2023 - 13:26 WIB
loading...
Tragis! Diduga Sering...
Polisi olah tempat kejadian perkara bocah SD bunuh diri diduga kesal karena di-bully.Foto/ist
A A A
BANYUWANGI - Bocah kelas 4 Sekolah Dasar (SD) nekat mengakhiri hidupnya karena sering di-bully teman-temannya. Peristiwa tragis ini menimpa bocah berusia 11 tahun asal Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, berinisial MR.

Kapolsek Pesanggaran, AKP Basori Alwi menyatakan, bocah berusia 11 tahun ini meninggal dengan cara gantung diri pada Senin sore (27/2/2023) kemarin oleh WS (50) ibu kandungnya. Ia sehari-hari memang tinggal bersama ibu dan kakaknya pasca meninggalnya ayah kandung beberapa tahun lalu.

"Yang bersangkutan (ibu kandungnya) shock melihat tubuh anak keduanya tergantung. Lalu ia lari meminta bantuan ke warga," ucap Basori dikonfirmasi, pada Selasa pagi (28/2/2023).

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Penyelewengan Dana BPNT oleh Mantan Pendamping PKH Malang

Ibu korban juga sempat menelpon anak pertamanya yang juga kakak kandung korban berinisial MN (25). WS meminta anaknya MN untuk pulang ke rumah segera.

"Ibu korban menelpon anak pertamanya. Ibu korban meminta MN untuk segera pulang," ucapnya.

Tak lama berselang, MN datang bersama dengan ketiga rekannya. Setiba di rumah dia mencoba memanggil ibu dan adiknya, tetapi tidak ada jawaban.

MN pun masuk lewat dapur. Betapa kagetnya MN melihat adiknya dalam posisi tergantung di tiang dapur. Tubuh korban coba diturunkan. Saat itu itu denyut nadi korban masih sempat berdenyut.

"Oleh MN, korban sempat dilarikan ke klinik terdekat. Namun setibanya di klinik korban rupanya sudah meninggal dunia," tuturnya.

Polisi yang menerima laporan warga kemudian mendatangi rumah korban dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya juga meminta keterangan keluarga korban.

Dari keterangan ibu korban dan anggota keluarganya, disebut Basori MR sering di-bully atau dicemooh oleh teman-teman seangkatannya lantaran tak punya bapak. Cemoohan itu kerap kali korban ceritakan sepulang main dan tiga di rumah.

"Anaknya ini sensitif, setiap pulang habis main selalu menangis dan dongkol," ungkapnya.

Pihak keluarga menolak autopsi pada MR. Mereka hanya mengizinkan dilakukan pemeriksaan bagian luar tubuh saja. Hasil pemeriksaan petugas kesehatan, korban meninggal dikarenakan gantung diri. "Korban langsung dibawa pulang pihak keluarga dan dimakamkan," tukasnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2875 seconds (0.1#10.140)