Gubernur Khofifah Ajak Bangun Penguatan Partnership dan Sinergitas Proses Petik, Olah, Kemas dan Jual
loading...
A
A
A
Pada TW IV 2022, ketika net ekspor perdagangan luar negeri defisit Rp 133,3 triliun, justru net ekspor perdagangan antar daerah menunjukkan surplus Rp 323,47 triliun.
Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan misi dagang dan investasi yang dilakukan Pemprov Jatim ini sebagai salah satu hal yang perlu diikuti dan dicontoh.
“Menurut saya ini bukan hal yang baru karena Bu Khofifah adalah senior kami dulu di Komisi VI DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Perdagangan Perindustrian dan BKPM. Dan beliau termasuk yang getol sekali memberikan saran kepada Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk melakukan misi dagang ke seluruh penjuru dunia,” katanya.
Ia berharap, pebisnis dari Jawa Timur dapat menggandeng pebisnis dari NTB untuk bisa mengembangkan komoditi yang ada. Karena banyak komoditas asli NTB yang dijual ke Jatim dan kemudian diolah di Jatim dan dijual kembali ke NTB dengan harga yang tinggi.
“Kalau begini maka kita tidak maju-maju. Mudah-mudahan dengan kerjasama yang baik nanti dengan begitu pengusaha NTB dan Jawa Timur akan lebih besar lagi di masa yang akan datang,” katanya.
“Kami pun akan membantu semaksimal mungkin agar teman-teman interested to invest di tempat kami ini. Kami sadar betul dengan hadirnya bisnis investasi ini akan menyebabkan ekonomi dan produktivitas daerah kami meningkat seiring dengan kehadiran bapak itu semua,” imbuhnya.
Pada Misi Dagang ini turut dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Gubernur Jawa Timur dengan Gubernur NTB. Kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebanyak 11 OPD, 13 BUMD dan 4 oleh Asosiasi dari kedua Provinsi.
Misi dagang Provinsi Jatim dan NTB ini diikuti 172 Pelaku usaha dari kedua provinsi, terdiri dari 72 Pelaku Usaha dari Provinsi Jawa Timur, yaitu 11 pelaku usaha Jatim yang difasilitasi Disperindag Jatim, 17 pelaku usaha Jatim yang difasilitasi OPD Pemprov Jatim, OPD Kab/Kota, serta Bank Jatim dan Bank UMKM, 44 pelaku usaha secara mandiri dari KADIN Jatim, KADIN Kab. Kediri, IWAPI Jatim, FORKAS Jatim, dan BUMD Jatim. Kemudian 100 pelaku usaha dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam kesempatan ini turut dilakukan Penandatangnan MoU antara Bank Jatim dengan Bank NTB Syariah. Kemudian Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara lain Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Dengan Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Dengan Dinas Perdagangan Provinsi NTB. Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB.
Kemudian PT. Jamkrida Jawa Timur dengan PT. Jamkrida Nusa Tenggara Barat. PT. Jatim Grha Utama dengan Jaringan Pengusaha Nasional Nusa Tenggara Barat. PT. Jatim Grha Utama dengan PT. Gerbang NTB Emas. PT. Gedung Expo Wira Jatim dengan CV. Inspira Media Promosindo NTB. PT. Peruri Wira Timur dengan Universitas Hamzanwadi, Selong NTB dan Universitas Pendidikan Mandalika, Mataram NTB.
Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan misi dagang dan investasi yang dilakukan Pemprov Jatim ini sebagai salah satu hal yang perlu diikuti dan dicontoh.
“Menurut saya ini bukan hal yang baru karena Bu Khofifah adalah senior kami dulu di Komisi VI DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Perdagangan Perindustrian dan BKPM. Dan beliau termasuk yang getol sekali memberikan saran kepada Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk melakukan misi dagang ke seluruh penjuru dunia,” katanya.
Ia berharap, pebisnis dari Jawa Timur dapat menggandeng pebisnis dari NTB untuk bisa mengembangkan komoditi yang ada. Karena banyak komoditas asli NTB yang dijual ke Jatim dan kemudian diolah di Jatim dan dijual kembali ke NTB dengan harga yang tinggi.
“Kalau begini maka kita tidak maju-maju. Mudah-mudahan dengan kerjasama yang baik nanti dengan begitu pengusaha NTB dan Jawa Timur akan lebih besar lagi di masa yang akan datang,” katanya.
“Kami pun akan membantu semaksimal mungkin agar teman-teman interested to invest di tempat kami ini. Kami sadar betul dengan hadirnya bisnis investasi ini akan menyebabkan ekonomi dan produktivitas daerah kami meningkat seiring dengan kehadiran bapak itu semua,” imbuhnya.
Pada Misi Dagang ini turut dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Gubernur Jawa Timur dengan Gubernur NTB. Kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebanyak 11 OPD, 13 BUMD dan 4 oleh Asosiasi dari kedua Provinsi.
Misi dagang Provinsi Jatim dan NTB ini diikuti 172 Pelaku usaha dari kedua provinsi, terdiri dari 72 Pelaku Usaha dari Provinsi Jawa Timur, yaitu 11 pelaku usaha Jatim yang difasilitasi Disperindag Jatim, 17 pelaku usaha Jatim yang difasilitasi OPD Pemprov Jatim, OPD Kab/Kota, serta Bank Jatim dan Bank UMKM, 44 pelaku usaha secara mandiri dari KADIN Jatim, KADIN Kab. Kediri, IWAPI Jatim, FORKAS Jatim, dan BUMD Jatim. Kemudian 100 pelaku usaha dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam kesempatan ini turut dilakukan Penandatangnan MoU antara Bank Jatim dengan Bank NTB Syariah. Kemudian Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara lain Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Dengan Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Dengan Dinas Perdagangan Provinsi NTB. Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB.
Kemudian PT. Jamkrida Jawa Timur dengan PT. Jamkrida Nusa Tenggara Barat. PT. Jatim Grha Utama dengan Jaringan Pengusaha Nasional Nusa Tenggara Barat. PT. Jatim Grha Utama dengan PT. Gerbang NTB Emas. PT. Gedung Expo Wira Jatim dengan CV. Inspira Media Promosindo NTB. PT. Peruri Wira Timur dengan Universitas Hamzanwadi, Selong NTB dan Universitas Pendidikan Mandalika, Mataram NTB.