Heboh Rumah Mewah untuk Kandang Sapi, Sehari Dikasih Jamu 50 Telur Ayam Kampung Per Ekor
loading...
A
A
A
BANGKALAN - Sebuah rumah mewah di Bangkalan, Madura, Jawa Timur dipakai untuk kandang sapi. Di dalam rumah yang megah itu kandang sapi tertata bersih dan nyaman.
Bangunan rumah megah di di Desa Banyu Bunih, Galis, Bangkalan itu merupakan rumah Haji Syamsuddin. Di sayap kanan bangunan yang menyatu dengan rumah megah ini dijadikan kandang atau hunian bagi sapi-sapi kerapan milik Haji Syamsuddin.
Dlam ruangan yang lapang itu terdapat delapan ekor sapi jantan atau empat pasang sapi kerapan. Tempatnya tentu bersih dan nyaman, tidak seperti kandang ternak sapi pada umumnya.
Haji Syamsuddin mempekerjakan empat pekerja yang khusus merawat sapi-sapi ungggulan ini. Selain rutin membersihkan kondisi kandang, mereka juga bertugas menyediakan pakan sapi, meramu dan memberikan jamu khusus untuk sapi, serta melatih fisik tubuh sapi.
Tak hanya pakan ternak biasa, jamu untuk sapi-sapi sultan ini memang diramu khusus. Termasuk diberi telor ayam kampung yang biasanya menghabiskan 30-50 butir telor hanya untuk satu ekor sapi saja setiap harinya.
Dia mengakui besarnya biaya rawat sapi-sapi kerapan ini memang luar biasa. Namun hal tersebut dianggap wajar bagi pengusaha besi tua sukses di Jakarta ini.
Apalagi sapi kerapan yang diberi nama Sonar Muda ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tapi juga memiliki prestise tersendiri bagi dirinya.
Dia mempercayakan penuh perawatan sapi-sapi miliknya ini kepada para pekerjanya. Meski begitu, di sering kali pulang kampung. Salah satunya untuk melihat kondisi empat pasang sapi kebanggaannya ini.
Bagi Haji Syamsuddin melihat sapi-sapi tersebut merupakan salah satu cara menghilangkan penat rutinitas pekerjaan bisnis nya di Jakarta.
"Saya lebih mudah kalau mau melihat sapi-sapi kesayangan ini, dari kamar tinggal jalan nggak usah pakai sandal. Kalau lagi di Jakarta saya kepenginnya cepet pulang," katanya, Senin (20/2/2023).
Selama berkiprah di banyak ajang lomba, tim kerapan sapi sonar muda milik Haji Syamsuddin ini seringkali menyabet gelar juara.
Bagi dia memenangkan kejuaraan kerapan sapi bukan soal hadiah yang disediakan. Akan tetapi yang lebih utama adalah soal presitise dan kebanggaan.
Selain sering memenangkan kerapan sapi tingkat kabupaten dan kawedanan, tim kerapan sapi Sonar Muda miliknya juga menjadi juara kerapan sapi paling prestisius, yakni Piala Presiden.
Sselain karena perawatan yang baik, sapi-sapi kerapan sonar muda ini juga mendapat pelatihan rutin yang biasanya dilakukan di lapangan desa setempat.
Bangunan rumah megah di di Desa Banyu Bunih, Galis, Bangkalan itu merupakan rumah Haji Syamsuddin. Di sayap kanan bangunan yang menyatu dengan rumah megah ini dijadikan kandang atau hunian bagi sapi-sapi kerapan milik Haji Syamsuddin.
Dlam ruangan yang lapang itu terdapat delapan ekor sapi jantan atau empat pasang sapi kerapan. Tempatnya tentu bersih dan nyaman, tidak seperti kandang ternak sapi pada umumnya.
Haji Syamsuddin mempekerjakan empat pekerja yang khusus merawat sapi-sapi ungggulan ini. Selain rutin membersihkan kondisi kandang, mereka juga bertugas menyediakan pakan sapi, meramu dan memberikan jamu khusus untuk sapi, serta melatih fisik tubuh sapi.
Tak hanya pakan ternak biasa, jamu untuk sapi-sapi sultan ini memang diramu khusus. Termasuk diberi telor ayam kampung yang biasanya menghabiskan 30-50 butir telor hanya untuk satu ekor sapi saja setiap harinya.
Dia mengakui besarnya biaya rawat sapi-sapi kerapan ini memang luar biasa. Namun hal tersebut dianggap wajar bagi pengusaha besi tua sukses di Jakarta ini.
Apalagi sapi kerapan yang diberi nama Sonar Muda ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tapi juga memiliki prestise tersendiri bagi dirinya.
Dia mempercayakan penuh perawatan sapi-sapi miliknya ini kepada para pekerjanya. Meski begitu, di sering kali pulang kampung. Salah satunya untuk melihat kondisi empat pasang sapi kebanggaannya ini.
Bagi Haji Syamsuddin melihat sapi-sapi tersebut merupakan salah satu cara menghilangkan penat rutinitas pekerjaan bisnis nya di Jakarta.
"Saya lebih mudah kalau mau melihat sapi-sapi kesayangan ini, dari kamar tinggal jalan nggak usah pakai sandal. Kalau lagi di Jakarta saya kepenginnya cepet pulang," katanya, Senin (20/2/2023).
Selama berkiprah di banyak ajang lomba, tim kerapan sapi sonar muda milik Haji Syamsuddin ini seringkali menyabet gelar juara.
Bagi dia memenangkan kejuaraan kerapan sapi bukan soal hadiah yang disediakan. Akan tetapi yang lebih utama adalah soal presitise dan kebanggaan.
Selain sering memenangkan kerapan sapi tingkat kabupaten dan kawedanan, tim kerapan sapi Sonar Muda miliknya juga menjadi juara kerapan sapi paling prestisius, yakni Piala Presiden.
Sselain karena perawatan yang baik, sapi-sapi kerapan sonar muda ini juga mendapat pelatihan rutin yang biasanya dilakukan di lapangan desa setempat.
(shf)