Dampak Pandemik COVID-19, 134 Ribu Orang di Banten Jatuh Miskin

Rabu, 15 Juli 2020 - 18:51 WIB
loading...
Dampak Pandemik COVID-19, 134 Ribu Orang di Banten Jatuh Miskin
BPS) merilis angka kemiskinan Provinsi Banten mengalami peningkatan hingga 5,92% atau sebanyak 775,99 ribu orang pada bulan Maret 2020. Foto/Ilustrasi/SINDOnews.dok
A A A
SERANG - Badan Pusat Statistik ( BPS ) merilis angka kemiskinan Provinsi Banten mengalami peningkatan hingga 5,92% atau sebanyak 775,99 ribu orang pada bulan Maret 2020. Hal ini sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk miskin baru sebanyak 134,6 ribu orang.

Pada tahun sebelumnya, September 2019 angka kemiskinan Banten sebesar 4,94% atau sebanyak 641,42 ribu warga penduduk miskin. Menurut Kepala BPS Banten Adhi Wiriana mengatakan, jumlah sebanyak 134 ribu orang tersebut jatuh miskin akibat terdampak pandemik virus corona atau COVID-19. Warga miskin baru tersebut, lanjut Adhi, akibat terkena kebijakan dirumahkan di tempat kerjanya dan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). (Baca juga: Besok, Warga Australia Pembunuh Polisi di Bali Bebas dari Lapas Kerobokan)

"Peningkatannya cukup banyak karena sekitar 134,60 ribu penduduk yang tadinya tidak miskin di bulan September 2019 yang lalu. Pada bulan Maret 2020 jatuh menjadi penduduk miskin," kata Adhi saat konferensi pers, Rabu (15/7/2020). (Baca juga: Pegawai Terpapar COVID-19, Layanan Dispendukcapil Kendal Ditutup)

Tidak hanya itu, kenaikan penduduk miskin terjadi di daerah perkotaan dan perdesaan. Untuk persentase penduduk miskin di daerah perkotaan yang pada September 2019 sebesar 4% naik menjadi sebesar 5,03% pada maret 2020. Sementara persentara penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2019 sebesar 7,31% naik menjadi 8,18% pada Maret 2020. "Selama periode September 2019-Maret 2020 jumlah miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 101 ribu orang dan di perdesaan 33 ribu orang," kata Adhi.

Menurut Adhi, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peran komoditi non makanan seperti perumahan, sandang, pendidika dan kesehatan. "Namun pada Maret 2020, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan tercatat sebesar 71,78 persen, sedikit lebih rendah dibanding denga kondisi September 2019 sebesar 71, 61 persen," tuturnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0884 seconds (0.1#10.140)