Memprihatinkan! Ratusan Korban Banjir Subang Mengungsi di Bawah Jalan Layang
loading...
Ratusan korban banjir di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, masih bertahan di pengungsian yang ada di bawah jalan layang, pada Minggu (12/2/2023) tengah malam. Foto/iNews TV/Yudy Heryawan Juanda
A
A
A
SUBANG - Ratusan warga Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang menjadi korban banjir, terpaksa mengungsi di bawah jalan layang. Mereka harus bertahan dalam kondisi udara dingin dengan peralatan seadanya, karena rumahnya masih terendam banjir hingga Minggu (12/2/2023) tengah malam.
Tidak hanya balita, ibu hamil dan warga yang kondisinya sakit, terpaksa juga harus bertahan di bawah kolong jalan layang Jalur Pantura Pamanukan, akibat banjir. Rumah-rumah warga tergenang banjir setinggi 50-100 cm.
Salah seorang warga korban banjir, Nuraeni mengaku terpaksa mengungsi di kolong jalan layang karena rumahnya terendam banjir. "Sejak kemarin berada di sini, karena rumah sudah tidak bisa ditempati," ungkapnya.
Nuraeni kondisinya hamil enam bulan, dia bersama anaknya yang masih kecil terpaksa tidur di bawah kolong jalan layang dengan kondisi apa adanya. Korban banjir ini mengaku sangat kedinginan di bawah kolong jalan layang, utamanya saat malam hari.
![Memprihatinkan! Ratusan Korban Banjir Subang Mengungsi di Bawah Jalan Layang]()
Upaya untuk membantu para pengungsi korban banjir dilakukan Polres Subang, dengan menyalurkan bantuan makanan. Penyaluran bantuan dipimpin langsung Kapolres Subang, AKBP Sumarni. Perwira menengan Polri tersebut, juga menyapa anak-anak korban banjir yang berada di pengungsian.
"Kami salurkan bantuan makanan siap saji, dan makanan ringan untuk para pengungsi korban banjir. Harapannya, bantuan ini dapat meringankan beban para pengungsi, dan banjir segera surut sehingga mereka bisa segera kembali ke rumah masing-masing," tutur Sumarni.
![Memprihatinkan! Ratusan Korban Banjir Subang Mengungsi di Bawah Jalan Layang]()
Banjir yang merendam ratusan rumah warga di Desa Mulyasari tersebut, diakibatkan oleh meluapnya Sungai Kalensema, dan Sungai Cigadung. Luapan dua sungai itu, diduga akibat tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan tersebut.
Tidak hanya balita, ibu hamil dan warga yang kondisinya sakit, terpaksa juga harus bertahan di bawah kolong jalan layang Jalur Pantura Pamanukan, akibat banjir. Rumah-rumah warga tergenang banjir setinggi 50-100 cm.
Salah seorang warga korban banjir, Nuraeni mengaku terpaksa mengungsi di kolong jalan layang karena rumahnya terendam banjir. "Sejak kemarin berada di sini, karena rumah sudah tidak bisa ditempati," ungkapnya.
Nuraeni kondisinya hamil enam bulan, dia bersama anaknya yang masih kecil terpaksa tidur di bawah kolong jalan layang dengan kondisi apa adanya. Korban banjir ini mengaku sangat kedinginan di bawah kolong jalan layang, utamanya saat malam hari.
Upaya untuk membantu para pengungsi korban banjir dilakukan Polres Subang, dengan menyalurkan bantuan makanan. Penyaluran bantuan dipimpin langsung Kapolres Subang, AKBP Sumarni. Perwira menengan Polri tersebut, juga menyapa anak-anak korban banjir yang berada di pengungsian.
"Kami salurkan bantuan makanan siap saji, dan makanan ringan untuk para pengungsi korban banjir. Harapannya, bantuan ini dapat meringankan beban para pengungsi, dan banjir segera surut sehingga mereka bisa segera kembali ke rumah masing-masing," tutur Sumarni.
Banjir yang merendam ratusan rumah warga di Desa Mulyasari tersebut, diakibatkan oleh meluapnya Sungai Kalensema, dan Sungai Cigadung. Luapan dua sungai itu, diduga akibat tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan tersebut.
(eyt)
Lihat Juga :
