Sragen Gempar! Korban Tabrak Lari Ngaku Dikeroyok dan Dibacok Kelompok Pemuda, Ini Faktanya

Kamis, 02 Februari 2023 - 22:54 WIB
loading...
Sragen Gempar! Korban Tabrak Lari Ngaku Dikeroyok dan Dibacok Kelompok Pemuda, Ini Faktanya
Topik (kanan), korban tabrak lari yang membuat berita hoaks dikeroyok dan dibacok usai tabrak lari di Sragen minta maaf usai diperiksa di Polres Sragen, Foto/iNews TV/Joko Piroso
A A A
SRAGEN - Seorang korban tabrak lari mengaku dikeroyok dan dibacok oleh sekelompok pria yang menabrak di Sragen, Jawa tengah. Tabrak lari pada Kamis (2/2/2/23) dini hari ini mengakibatkan seorang tewas dan satu terluka.

Korban luka, Topik Mulya Pradana (21) mengaku saat kejadian sedang diboncengkan oleh korban tewas Kordiyanto (21), warga Jengglong, Desa Buntar, Kecamatan Mojogedang, Sragen, skitar pukul 01.30 WIB.



Tiba-tiba sepeda motor yang dinaiki keduanya ditabrak mobil minibus. Tak cuma itu, korban kemudian dikeroyok serta dibacok oleh para penabrak.

Akibat tabrak lari tersebut Kordiyanto meninggal dunia dengan kondisi cukup mengenaskan. Sementara Topik mengalami luka ringan dan dilarikan ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro.

Parahnya, Topik kemudian menyebarkan berita di media sosial (medsos) yang diikuti anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Seolah-olah dia dan Kordiyanto ditabrak, dikeroyok dan dibacok sejumlah orang tak dikenal dari dalam mobil tersebut.

Sehingga kabar tersebut membuat situasi di kabupaten Sragen tidak kondusif. Lantaran ada kabar para warga PSHT dari Karanganyar, Ngawi dan daerah sekitar lainnya berencana menggeruduk Sragen.



Namun setelah dilakukan pemeriksaan pada tubuh jenazah dan korban yang mengalami luka, tidak ada tanda-tanda pengeroyokan tersebut. Selain itu Topik justru terbukti mendapat pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang.

Kasi Humas Polres Sragen, Iptu Ari Pujiantoro mengatakan, pihaknya segera mengambil tindakan untuk berkoordinasi dengan ketua PSHT. Baik PSHT Cabang Sragen, Pusat Madiun maupun PSHT P16.

Selanjutnya dilakukan klarifikasi dan pengakuan dari korban tabrak lari. Kapolres memastikan tidak ada pengeroyokan pada kedua korban tersebut.

”Terjadi informasi hoaks yang disampaikan korban Topik. Ketika ditabrak mobil Avanza, katanya keluar beberapa orang dan melakukan penganiayaan,” katanya, Kamis (2/2/2023).

Setelah laporan masuk, pihaknya segera menerjunkan tim. Namun hasil visum dokter, luka yang dialami bukan akibat tindak kekerasan maupun sayatan senjata tajam.

Kemudian dari korban, banyak keterangan simpang siur. ”Korban Topik ini kita tes, positif menggunakan pil koplo, jenisnya trihex dan malamnya mengonsumsi miras,” ujar Iptu Ari Pujiantoro.

Hal tersebut diperkuat dari pengakuan korban bahwa tidak ada pembacokan. Polisi kinimemburu mobil Avanza warna silver yang terlibat tabrak lari.

”Pada seluruh masyarakat, yang benar tabrak lari, dan tidak ada peristiwa pembacokan,” ujarnya.

Sementara itu, Topik Mulya Pradana yang membuat berita hoaks akhirnya meminta maaf telah membuat informasi bohonng. Dia menegaskan bahwa yang terjadi sebenarnya adalah tabrak lari.

Selain itu tidak ada penganiayaan dari pihak manapun. ”Kecelakaan di tabrak dari belakang. Mobil setelah nabrak langsung lari,” ujarnya.

Dia mengaku membuat cerita bohong dengan alasan, korban meninggal masih saudara. Topik juga mengaku tidak terima saudaranya tersebut tewas dalam kecelakaan. Parahnya, Topik mengaku saat kejadian tengah dalam kondisi mabuk.

Ketua PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun Sunanto bersama Ketua PSHT Cabang Sragen P16 Suwanto mengimbau warga PSHT tidak terpancing provokasi.

"Kejadian yang tersebar di medsos adalah murni tabrak lari. Sehingga warga PSHT dari luar kota tidak perlu masuk ke Sragen dan membuat situasi menjadi tidak kondusif," tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1687 seconds (0.1#10.140)