Khawatir Banjir Susulan, Warga Masamba dan Baebunta Bertahan di Posko Darurat

Selasa, 14 Juli 2020 - 22:38 WIB
loading...
Khawatir Banjir Susulan, Warga Masamba dan Baebunta Bertahan di Posko Darurat
Proses evakuasi salah seorang korban banjir bandang di Luwu Utara, Senin 13 Juli malam. Foto: Humas Pemkab Lutra
A A A
LUWU UTARA - Setelah banjir bandang yang terjadi Senin 13 malam kemarin, warga Kecamatan Masamba dan Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara, masih dihantui rasa takut akan adanya banjir susulan.

Mereka belum berani kembali ke rumah masing-masing dan memilih bertahan di sejumlah posko darurat yang didirikan Pemkab Luwu Utara serta rumah keluarga mereka di wilayah ketinggian, yang tidak terdampak banjir.

Rasa takut ini juga dikarenakan adanya kabar masih turunnya hujan di pegunungan meli yang bisa menyebabkan terjadinya banjir bandang dengan air bercampur lumpur.



Dari pantauan SINDOnews, sejumlah warga Masamba memilih bertahan di beberapa posko darurat dan rumah keluarga atau warga lain di Dusun Lamiri, Desa Kamiri dan Balebo Kamiri.

Di wilayah ini, warga yang mengungsi rata-rata berasal dari Podo Sa'pe dan dari Desa Laba Kecamatan Masamba. Khusus di Desa Laba, masih ada beberapa rumah yang tidak begitu parah terkena banjir sehingga juga dijadikan posko atau tempat menampung warga terdampak banjir.

Admil, warga Dusun Poso Sa'pe yang mengungsi di Dusun Lamiri menyebutkan air yang masuk ke rumah warga mencapai dada orang dewasa, bahkan ketinggian air di pekarangan rumah mencapai 2 meter.



"Di rumah saya pak, air setinggi dada, bahkan depan rumah air setinggi dua meter. Banjir terparah di Desa Radda Kecamatan Baebunta, di sana kabarnya ada yang meninggal dan beberapa warga masih hilang," ujarnya.

Dari pantauan SINDOnews, di perbatasan Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba yakni batas antara Desa Radda dan Desa Kampuna tepatnya di tugu cokelat, warga setempat di dua desa ini masih mengungsi.

Rumah warga masih terlihat kosong, utamanya warga Desa Radda sebagai wilayah terparah yang terkena dan terdampak banjir bandang.

Bantuan Terus Mengalir

Setelah banjir bandangmenerjang Luwu Utara, bantuan kemanusiaan untuk warga korban dan yang terdampak banjir terus mengalir dari berbagai pihak, dari pemerintah tetangga, Kota Palopo, Luwu Timur dan Luwu.
Khawatir Banjir Susulan, Warga Masamba dan Baebunta Bertahan di Posko Darurat

Relawan Kecamatan Bua menyerahkan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Sabbang dan Kecamatan Masamba hingga malam hari. Foto: SINDOnews/Chaeruddin



Selain itu, bantuan juga banyak datang dari kelompok pemuda, ormas Islam seperti FPI, kampus-kampus, organisasi kemahasiswaan dan juga warga yang dengan sengaja mengumpulkan pakaian bekas layak pakai serta makanan seperti mi instan, air mineral, popok bayi, selimut dan beberapa jenis bantuan lain yang dibutuhkan warga.

Tidak ketinggalan bantuan dari warga Kecamatan Bua Kabupaten Luwu. Sekira pukul 13.00 Wita, rombongan kemanusiaan ini sekira 10 mobil yang 5 di antaranya berisi bantuan kemanusiaan.

Rombongan kemanusian Kecamatan Bua dilepas oleh Camat Bua, Andi Palanggi dan tokoh pemuda, Azhmar Mustamin Toputiri. Ikut dalam rombongan anggota DPRD Luwu , Andi Admiral bersama pimpinan rombongan, Sarwal Ical.



Kepada SINDOnews, Sarwal Ical menyebutkan, bantuan yang mereka bawa diangkut beberapa mobil dan satu mobil truk.
Khawatir Banjir Susulan, Warga Masamba dan Baebunta Bertahan di Posko Darurat

Relawan Kecamatan Bua menyerahkan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Sabbang dan Kecamatan Masamba hingga malam hari. Foto:SINDOnews/Chaeruddin

"Bantuan ini kami kumpul di posko peduli di Kecamatan Bua. Bantuan ini berasal dari penggalangan dana dan bantuan yang diantar langsung oleh warga ke posko," ujarnya.

Untuk diketahui, rombongan kamanusiaan Kecamatan Bua sempat tertahan di Kecamatan Baebunta karena jembatan Radda di jalan poros sudah tidak bisa dilalui kendaraan, baik roda empat maupun roda dua.



"Kami terpaksa mengambil jalur melingkar untuk menuju Masamba, kami harus memutar ke Salemo, tembus ke daerah Laba masuk di Taman Siswa kemudian ke Koya Masamba," beber Sarwal.

Rombongan kemanusiaan Kecamatan Bua juga ikut mendirikan posko kemanusiaan di Desa Radda, tepat depan tugu cokelat. Di posko ini disiapkan logistik untuk para relawan dan korban banjir.

"Posko ini juga telah kami laporkan ke Kabag Ops Polres Luwu Utara," kunci Sarwal.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2068 seconds (0.1#10.140)