Sudah 15 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Masamba
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Masamba, kabupaten Luwu Utara sudah mencapai 15 orang.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menjelaskan, penanganan banjir bandang di wilayahnya terus dilakukan sejak pertama kali terjadi banjir.
"Sejak semalam kami lakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak langsung banjir bandang ini," kata dia melalui sambungan telepon dengan SINDOnews Makassar, Selasa (14/7/2020).
Dirinya menjelaskan, untuk saat ini pihaknya membersihkan lumpur yang menimbun rumah warga hingga akses jalan di wilayah Masamba.
"Malam hari ini kami hentikan dulu, karena gerimis ini juga untuk keamanan relawan kita. Selain itu, kami berusaha menjangkau semua pengungsi yang tersebar di rumah warga," katanya.
Bupati perempuan ini menjelaskan, pada banjir bandang tersebut sejumlah wilayah terdampak. Ia menjelaskan dua desa yang paling parah di Kecamatan Masamba yakni Desa Rabba dan Meli.
"Di Kecamatan Masamba ada dua kelurahan yaitu Bone dan Bone Tua, belum bisa diakses ke dalam karena jalan tertutup, kemudian Desa Rabba daneli yang paling parah. Ada empat dusun di Rabba dan 2 dusun di Meli," jelasnya.
Selain itu, Indah menjelaskan korban jiwa berdasarkan laporan yang ada saat ini yakni 15 orang, sementara ada 56 orang dilaporkan hilang.
"Info dari rumah sakit 11 orang dan empat orang dimakamkan langsung oleh keluarga. Orang hilang dua desa 56 orang belum ditemukan. Data ini kita terus validkan," jelasnya.
Dirinya mengaku, saat ini sudah banyak bantuan logistik dari daerah yang datang. Hanya saja masih sulit ditembus karena akses jalan masih tertutup lumpur.
"Untuk posko kita sudah bangun. Kita siapkan posko di kantor bupati, DPRD, masjid digunakan warga, gedung pemuda, selebihnya menyebar di rumah warga," katanya.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menjelaskan, penanganan banjir bandang di wilayahnya terus dilakukan sejak pertama kali terjadi banjir.
"Sejak semalam kami lakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak langsung banjir bandang ini," kata dia melalui sambungan telepon dengan SINDOnews Makassar, Selasa (14/7/2020).
Dirinya menjelaskan, untuk saat ini pihaknya membersihkan lumpur yang menimbun rumah warga hingga akses jalan di wilayah Masamba.
"Malam hari ini kami hentikan dulu, karena gerimis ini juga untuk keamanan relawan kita. Selain itu, kami berusaha menjangkau semua pengungsi yang tersebar di rumah warga," katanya.
Bupati perempuan ini menjelaskan, pada banjir bandang tersebut sejumlah wilayah terdampak. Ia menjelaskan dua desa yang paling parah di Kecamatan Masamba yakni Desa Rabba dan Meli.
"Di Kecamatan Masamba ada dua kelurahan yaitu Bone dan Bone Tua, belum bisa diakses ke dalam karena jalan tertutup, kemudian Desa Rabba daneli yang paling parah. Ada empat dusun di Rabba dan 2 dusun di Meli," jelasnya.
Selain itu, Indah menjelaskan korban jiwa berdasarkan laporan yang ada saat ini yakni 15 orang, sementara ada 56 orang dilaporkan hilang.
"Info dari rumah sakit 11 orang dan empat orang dimakamkan langsung oleh keluarga. Orang hilang dua desa 56 orang belum ditemukan. Data ini kita terus validkan," jelasnya.
Dirinya mengaku, saat ini sudah banyak bantuan logistik dari daerah yang datang. Hanya saja masih sulit ditembus karena akses jalan masih tertutup lumpur.
"Untuk posko kita sudah bangun. Kita siapkan posko di kantor bupati, DPRD, masjid digunakan warga, gedung pemuda, selebihnya menyebar di rumah warga," katanya.
(luq)