Banjir Rendam 2 Kecamatan, Ratusan Warga Majalengka Terpaksa Mengungsi
Senin, 16 Januari 2023 - 04:42 WIB
MAJALENGKA - Banjir merendam ratusan rumah warga di dua kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Akibatnya, ratusan warga terpaksa mengungsi karena ketinggian air banjir mencapai 30-200 cm.
Sementara warga yang memilih tidak mengungsi, hanya bisa pasrah melihat air banjir masuk ke dalam rumahnya, dan menggenangi seluruh perabot rumah tangga. Mereka dikagetkan dengan banjir yang datang tiba-tiba, saat tengah terlelap tidur.
Bencana banjir yang melanda permukiman warga tersebut, terjadi sejak Minggu (15/1/2023) sore, saat terjadi hujan lebat. Banjir terus meluas di dua kecamatan, yakni Kecamatan Dawuhan, dan Kecamatan Kadipaten. Hingga Senin (16/1/2023) dini hari, banjir belum juga surut.
Warga terus bersiaga terhadap kemungkinan semakin tingginya air banjir, dan melakukan patroli dengan memukul kentongan. Mereka juga memasang papan di depan rumah, untuk menghalangi masuknya air banjir ke dalam rumah.
Warga di tiga blok Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, yakni Blok Anjun, Blok Sawala, dan Blok Pasar Lawas, kondisi rumahnya terendam air banjir setinggi 30-200 cm. Hal ini membuat warga terpaksa mengungsi.
Salah seorang warga korban banjir, Mila mengaku terpaksa mengungsi sejak Minggu (15/1/2023) malam, karena rumah sudah terendam banjir. "Kami sekeluarga terpaksa mengungsi ke tempat aman. Hampir setiap tahun, rumah kami selalu kebanjiran," tuturnya.
Kepala Desa Kadipaten, Roby Wahyudin menjelaskan, ratusan rumah warganya yang berada di beberapa blok terendam air banjir sejak Minggu (15/1/2023) malam, dan hingga Senin (16/1/2023) banjir belum juga surut. "Ada ratusan rumah yang terendam banjir. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah," tuturnya.
Banjir yang melanda Kecamatan Dawuan, dan Kecamatan Kadipaten tersebut, merupakan luapan dari Sungai Cikasarung. Ketinggian air banjir terus meningkat, karena ada kiriman dari wilayah di selatan Kabupaten Majalengka.
Sementara warga yang memilih tidak mengungsi, hanya bisa pasrah melihat air banjir masuk ke dalam rumahnya, dan menggenangi seluruh perabot rumah tangga. Mereka dikagetkan dengan banjir yang datang tiba-tiba, saat tengah terlelap tidur.
Bencana banjir yang melanda permukiman warga tersebut, terjadi sejak Minggu (15/1/2023) sore, saat terjadi hujan lebat. Banjir terus meluas di dua kecamatan, yakni Kecamatan Dawuhan, dan Kecamatan Kadipaten. Hingga Senin (16/1/2023) dini hari, banjir belum juga surut.
Warga terus bersiaga terhadap kemungkinan semakin tingginya air banjir, dan melakukan patroli dengan memukul kentongan. Mereka juga memasang papan di depan rumah, untuk menghalangi masuknya air banjir ke dalam rumah.
Warga di tiga blok Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, yakni Blok Anjun, Blok Sawala, dan Blok Pasar Lawas, kondisi rumahnya terendam air banjir setinggi 30-200 cm. Hal ini membuat warga terpaksa mengungsi.
Salah seorang warga korban banjir, Mila mengaku terpaksa mengungsi sejak Minggu (15/1/2023) malam, karena rumah sudah terendam banjir. "Kami sekeluarga terpaksa mengungsi ke tempat aman. Hampir setiap tahun, rumah kami selalu kebanjiran," tuturnya.
Kepala Desa Kadipaten, Roby Wahyudin menjelaskan, ratusan rumah warganya yang berada di beberapa blok terendam air banjir sejak Minggu (15/1/2023) malam, dan hingga Senin (16/1/2023) banjir belum juga surut. "Ada ratusan rumah yang terendam banjir. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah," tuturnya.
Baca Juga
Banjir yang melanda Kecamatan Dawuan, dan Kecamatan Kadipaten tersebut, merupakan luapan dari Sungai Cikasarung. Ketinggian air banjir terus meningkat, karena ada kiriman dari wilayah di selatan Kabupaten Majalengka.
(eyt)
tulis komentar anda