Tanpa Gejala, Wali Kota Palangkaraya Dinyatakan Positif Covid-19
Selasa, 28 April 2020 - 05:35 WIB
PALANGKARAYA - Wali Kota Palangkaraya Fairid Napirin mengumumkan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab. Pengakuan orang nomor satu di Palangkaraya ini disampaikan melalui video yang sudah tersebar di media sosial.
Pengakuan politisi Golkar tersebut usai dirinya mendapat informasi bahwa hasil pemeriksaan swab keduanya dinyatakan positif Covid-19. "Kena saya. Tetapi saya tidak sakit sama sekali. Artinya saya kena orang tanpa gejala (OTG)," ujar Fairid saat dihubungi, Senin (27/4/2020).
"Padahal saya sehat-sehat saja, tidak ada gejala sama sekali tapi kok positif ya. Mudah-mudah itu swabnya ketukar, bukan punya saya. Ini mau coba swab lagi yang ketiga untuk memastikan,” sambungnya.
Atas kondisi ini, puluhan wartawan yang bertugas di Palangkaraya mendesak Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya segera mendata wartawan yang telah melakukan kontak dalam 14 hari terakhir dengan wali kota.
Selanjutnya, segera dilakukan rapid tes terhadap seluruh wartawan yang melakukan kontak langsung. Hal itu penting untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di kalangan jurnalis.
“Saya mendesak Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, segera melaksakan rapid Tes kepada wartawan yang kontak dengan Wali Kota dalam 14 hari terakhir,” ungkap Ketua PWI Provinsi Kalteng HM Haris Sadikin, Selasa dini hari melalui rilisnya.
Menurut Haris, rapid tes penting dilaksanakan mengingat aktivitas wartawan cukup padat. Setelah melakukan kontak dengan wali kota, tentu wartawan berinteraksi dengan orang lain. Itu berpotensi dalam penyebaran Covid-19.
“Karena itu, penting untuk segera diketahui kondisi kesehatan wartawan yang telah melakukan kontak dengan wali kota. Potensi penyebaran Covid-19 semakin besar, mengingat jurnalis lebih banyak berinteraksi," pungkasnya.
Pengakuan politisi Golkar tersebut usai dirinya mendapat informasi bahwa hasil pemeriksaan swab keduanya dinyatakan positif Covid-19. "Kena saya. Tetapi saya tidak sakit sama sekali. Artinya saya kena orang tanpa gejala (OTG)," ujar Fairid saat dihubungi, Senin (27/4/2020).
"Padahal saya sehat-sehat saja, tidak ada gejala sama sekali tapi kok positif ya. Mudah-mudah itu swabnya ketukar, bukan punya saya. Ini mau coba swab lagi yang ketiga untuk memastikan,” sambungnya.
Atas kondisi ini, puluhan wartawan yang bertugas di Palangkaraya mendesak Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya segera mendata wartawan yang telah melakukan kontak dalam 14 hari terakhir dengan wali kota.
Selanjutnya, segera dilakukan rapid tes terhadap seluruh wartawan yang melakukan kontak langsung. Hal itu penting untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di kalangan jurnalis.
“Saya mendesak Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, segera melaksakan rapid Tes kepada wartawan yang kontak dengan Wali Kota dalam 14 hari terakhir,” ungkap Ketua PWI Provinsi Kalteng HM Haris Sadikin, Selasa dini hari melalui rilisnya.
Menurut Haris, rapid tes penting dilaksanakan mengingat aktivitas wartawan cukup padat. Setelah melakukan kontak dengan wali kota, tentu wartawan berinteraksi dengan orang lain. Itu berpotensi dalam penyebaran Covid-19.
“Karena itu, penting untuk segera diketahui kondisi kesehatan wartawan yang telah melakukan kontak dengan wali kota. Potensi penyebaran Covid-19 semakin besar, mengingat jurnalis lebih banyak berinteraksi," pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda