Bintang Kejora Berkibar saat Massa Antar Jenazah Filep Karma ke Peristirahatan Terakhir
Rabu, 02 November 2022 - 15:36 WIB
JAYAPURA - Ribuan massa Papua mengantar almarhum Filep Jacob Semuel Karma ke tempat peristirahatan terakhirnya, Rabu (2/11/2022). Sebelumnya, keluarga menggelar ibadah pelepasan di rumah duka kawasan Dok V atas, Distrik Jayapura Utara.
Massa yang hadir memberikan penghormatan terakhir di rumah duka. Aktivis Papua Merdeka meminta pihak keluarga mengeluarkan peti jenazah di depan kediaman almarhum untuk mendapatkan penghormatan terakhir.
Pantauan di lapangan, arak-arakan massa yang mengantar jenazah Filep Karma ke luar dari rumah duka sekitar pukul 15.45 WIT. Massa sempat diadang polisi di kawasan Dok V.
Baca juga: Filep Karma Ditemukan Meninggal di Pantai Base G Jayapura, Keluarga: Murni Kecelakaan
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Victor Dean Mackbon bersama sejumlah personel meminta kelompok massa untuk tidak membawa serta bendera bintang kejora yang dikibarkan saat mengarak jenazah.
Ketegangan sempat terjadi saat aparat dengan tegas meminta massa harus menurunkan bendera bintang kejora. Namun permintaan tersebut ditolak oleh massa simpatisan di atas mobil pickup yang membawa jenazah.
Untuk menghindari bentrokan, polisi memilih mengalah dan mempersilahkan arak-arakan massa melanjutkan perjalanan menuju pemakaman.
Padahal sebelumnya Victor Dean Mackbon dengan tegas melarang massa simpatisan dari tokoh kharismatik Papua Merdeka Filep Jacob Semuel Karma untuk membawa bendera bintang kejora saat pemakaman hari ini.
Kapolresta menegaskan tidak akan menolerir hal tersebut. "Saya sudah katakan kemarin kepada mereka. Hari ini tidak boleh ada simbol-simbol atau bendera Bintang Kejora," kata Kapolresta Jayapura Kombes Pol Victor Dean Mackbon kepada wartawan di Jayapura, Rabu(2/11/2022).
Ketegasan Kapolresta tersebut dikarenakan sebelumnya arak-arakan jenazah Filep Karma dari ES Bhayangkara ke Rumah Duka pada Selasa (1/11/2022) kemarin diwarnai dengan aksi simpatisan membawa bendera Bintang Kejora. Bendera yang sama juga digunakan sebagai penutup peti mati Filep Karma.
"Saya tegaskan kepada mereka, kalau masih ada akan kami tindak tegas. Dan saya sudah bangun komunikasi jangan sampai rombongan berubah jadi kocar kacir. Jadi tolong hormati kita semua dan jangan semau-maunya," kata Victor.
Massa yang hadir memberikan penghormatan terakhir di rumah duka. Aktivis Papua Merdeka meminta pihak keluarga mengeluarkan peti jenazah di depan kediaman almarhum untuk mendapatkan penghormatan terakhir.
Pantauan di lapangan, arak-arakan massa yang mengantar jenazah Filep Karma ke luar dari rumah duka sekitar pukul 15.45 WIT. Massa sempat diadang polisi di kawasan Dok V.
Baca juga: Filep Karma Ditemukan Meninggal di Pantai Base G Jayapura, Keluarga: Murni Kecelakaan
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Victor Dean Mackbon bersama sejumlah personel meminta kelompok massa untuk tidak membawa serta bendera bintang kejora yang dikibarkan saat mengarak jenazah.
Ketegangan sempat terjadi saat aparat dengan tegas meminta massa harus menurunkan bendera bintang kejora. Namun permintaan tersebut ditolak oleh massa simpatisan di atas mobil pickup yang membawa jenazah.
Untuk menghindari bentrokan, polisi memilih mengalah dan mempersilahkan arak-arakan massa melanjutkan perjalanan menuju pemakaman.
Padahal sebelumnya Victor Dean Mackbon dengan tegas melarang massa simpatisan dari tokoh kharismatik Papua Merdeka Filep Jacob Semuel Karma untuk membawa bendera bintang kejora saat pemakaman hari ini.
Kapolresta menegaskan tidak akan menolerir hal tersebut. "Saya sudah katakan kemarin kepada mereka. Hari ini tidak boleh ada simbol-simbol atau bendera Bintang Kejora," kata Kapolresta Jayapura Kombes Pol Victor Dean Mackbon kepada wartawan di Jayapura, Rabu(2/11/2022).
Ketegasan Kapolresta tersebut dikarenakan sebelumnya arak-arakan jenazah Filep Karma dari ES Bhayangkara ke Rumah Duka pada Selasa (1/11/2022) kemarin diwarnai dengan aksi simpatisan membawa bendera Bintang Kejora. Bendera yang sama juga digunakan sebagai penutup peti mati Filep Karma.
"Saya tegaskan kepada mereka, kalau masih ada akan kami tindak tegas. Dan saya sudah bangun komunikasi jangan sampai rombongan berubah jadi kocar kacir. Jadi tolong hormati kita semua dan jangan semau-maunya," kata Victor.
(msd)
tulis komentar anda