Pantura Jateng Tak Rasakan Getaran Gempa Jepara, Ini Penjelasan BMKG
Selasa, 07 Juli 2020 - 14:04 WIB
SEMARANG - Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Jepara, Jawa Tengah, Selasa (7/7/2020) pukul 05.54 WIB. Guncangan gempa dirasakan di Yogyakarta, Jawa Timur, hingga Bali.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa Jepara termasuk gempa dalam dan dipicu oleh sesar lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Jawa. Lempeng yang mengalami subduksi adalah lempeng Eurasia dan Indo-Australia. (BACA JUGA: Gempa 6,1 Skala Richter Guncang Jepara Jawa Tengah)
Namun menariknya, wilayah yang terdekat dengan episentrum gempa seperti Kota Semarang, Kabupaten Jepara, dan berbagai wilayah di pesisir pantai utara (Pantura) Jawa Tengah ternyata tak begitu merasakan guncangan gempa berkedalaman 578 Km. Hal tersebut disebabkan oleh kedalaman gempa yang tergolong ekstrem.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdianto mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut.
"Gempa tadi pagi memang tidak begitu dirasakan oleh warga, termasuk informasi di wilayah pantai hingga kini juga tidak ada laporan masuk terkait gempa tersebut," ungkapnya. (BACA JUGA: Gempa M 6,1 Jepara Tak Pengaruhi Penyaluran BBM- LPG di 25 SPBU dan 1.381 Pangkalan)
Sementara, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami (KBMG), Daryono, melalui akun Twitter @DaryonoBMKG telah mengunggah gambar yang menjelaskan penyebab gempa di Laut Jawa justru lebih mudah dirasakan oleh wilayah di bagian selatan Jawa.
“Jadi, sudah tahu kan alasan mengapa gempa pagi tadi justru nggak dirasakan masyarakat di dekat dengan episentrum gempa? Banyak-banyak mencari tahu soal bencana karena di Indonesia hal ini sering terjadi. Selain itu, siapkan tas mitigasi dan waspada dengan kemungkinan bencana, ya Millens!,” tulis Daryono.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa Jepara termasuk gempa dalam dan dipicu oleh sesar lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Jawa. Lempeng yang mengalami subduksi adalah lempeng Eurasia dan Indo-Australia. (BACA JUGA: Gempa 6,1 Skala Richter Guncang Jepara Jawa Tengah)
Namun menariknya, wilayah yang terdekat dengan episentrum gempa seperti Kota Semarang, Kabupaten Jepara, dan berbagai wilayah di pesisir pantai utara (Pantura) Jawa Tengah ternyata tak begitu merasakan guncangan gempa berkedalaman 578 Km. Hal tersebut disebabkan oleh kedalaman gempa yang tergolong ekstrem.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdianto mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut.
"Gempa tadi pagi memang tidak begitu dirasakan oleh warga, termasuk informasi di wilayah pantai hingga kini juga tidak ada laporan masuk terkait gempa tersebut," ungkapnya. (BACA JUGA: Gempa M 6,1 Jepara Tak Pengaruhi Penyaluran BBM- LPG di 25 SPBU dan 1.381 Pangkalan)
Sementara, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami (KBMG), Daryono, melalui akun Twitter @DaryonoBMKG telah mengunggah gambar yang menjelaskan penyebab gempa di Laut Jawa justru lebih mudah dirasakan oleh wilayah di bagian selatan Jawa.
“Jadi, sudah tahu kan alasan mengapa gempa pagi tadi justru nggak dirasakan masyarakat di dekat dengan episentrum gempa? Banyak-banyak mencari tahu soal bencana karena di Indonesia hal ini sering terjadi. Selain itu, siapkan tas mitigasi dan waspada dengan kemungkinan bencana, ya Millens!,” tulis Daryono.
(vit)
tulis komentar anda