Kapal Tanker Pengangkut 284.429 Ton Minyak Kandas di Selat Singapura, TNI AL Siapkan Evakuasi
Minggu, 30 Oktober 2022 - 22:20 WIB
TNI AL kini tengah sedang menyiapkan upaya evakuasi serta pengamanan alur pelayaran dan penyelaman terhadap Kapal Tanker Young Yong GT 153911 berbendera Djibouti. Foto: Istimewa
SURABAYA - Kapal Tanker Young Yong GT 153911 berbendera Djibouti yang kandas akibat kebocoran di perairan Pulau Nipa Kabupaten Karimun, Kepri sejak Sabtu, (29/10/2022) terus dimonitor jajaran TNI Angkatan Laut.
Bahkan, TNI AL kini tengah menyiapkan upaya evakuasi serta pengamanan alur pelayaran dan penyelaman terhadap kapal tanker yang mengangkut 284.429 ton minyak tersebut.
Untuk proses evakuasi itu, berbagai unsur dilibatkan oleh TNI AL seperti KAL Marapas I-4--65 yang saat ini ditugaskan untuk melaksanakan pengawasan dan pengamanan. Untuk mendukung upaya itu, mereka juga terus memonitor kondisi kapal tanker berbendera Djibouti tersebut.
Informasi dari Laporan KAL Marapas, sampai saat ini belum ditemukan tumpahan minyak di area kandasnya kapal, serta tidak mengganggu lalu lintas pelayaran di Traffict Separation Schame (TSS) Singapura-Indonesia.
"Situasi perairan di lokasi sekitar kandasnya MT Young Yong masih dalam keadaan aman, penyelaman rencananya dilaksanakan pada Minggu (30/10/2022), pengamanan terus dilaksanakan sampai penyelamatan MT Young Yong teratasi," kata Komandan Lantamal VI Laksma TNI Kemas M. Ikhwan Madani, melalui rilis resmi yang diterima oleh media, Minggu (30/10/2022).
Alur pelayaran Selat Malaka-Selat Singapur merupakan alur internasional yang penting dan memiliki tingkat kesibukan tinggi.
Kondisi itu membuat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan bahwa Indonesia harus menjamin keselamatan dan keamanan di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura.
Caranya, dengan peningkatan gelar operasi dan peningkatan kerjasama dengan negara tetangga diantaranya Thailand, Malaysia dan Singapura.
Diketahui, kapal tanker MT Young Yong berbendera Djibouti, kandas di Selat Singapura, dekat Pulau Takong Kecil, Kota Batam, Kepulauan Riau, (27/10/2022). Kapal yang berlayar menuju Pulau Nipa, Kabupaten Karimun, Kepri, ini mengangkut 284.429 ton minyak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Bahkan, TNI AL kini tengah menyiapkan upaya evakuasi serta pengamanan alur pelayaran dan penyelaman terhadap kapal tanker yang mengangkut 284.429 ton minyak tersebut.
Untuk proses evakuasi itu, berbagai unsur dilibatkan oleh TNI AL seperti KAL Marapas I-4--65 yang saat ini ditugaskan untuk melaksanakan pengawasan dan pengamanan. Untuk mendukung upaya itu, mereka juga terus memonitor kondisi kapal tanker berbendera Djibouti tersebut.
Informasi dari Laporan KAL Marapas, sampai saat ini belum ditemukan tumpahan minyak di area kandasnya kapal, serta tidak mengganggu lalu lintas pelayaran di Traffict Separation Schame (TSS) Singapura-Indonesia.
"Situasi perairan di lokasi sekitar kandasnya MT Young Yong masih dalam keadaan aman, penyelaman rencananya dilaksanakan pada Minggu (30/10/2022), pengamanan terus dilaksanakan sampai penyelamatan MT Young Yong teratasi," kata Komandan Lantamal VI Laksma TNI Kemas M. Ikhwan Madani, melalui rilis resmi yang diterima oleh media, Minggu (30/10/2022).
Alur pelayaran Selat Malaka-Selat Singapur merupakan alur internasional yang penting dan memiliki tingkat kesibukan tinggi.
Kondisi itu membuat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan bahwa Indonesia harus menjamin keselamatan dan keamanan di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura.
Caranya, dengan peningkatan gelar operasi dan peningkatan kerjasama dengan negara tetangga diantaranya Thailand, Malaysia dan Singapura.
Diketahui, kapal tanker MT Young Yong berbendera Djibouti, kandas di Selat Singapura, dekat Pulau Takong Kecil, Kota Batam, Kepulauan Riau, (27/10/2022). Kapal yang berlayar menuju Pulau Nipa, Kabupaten Karimun, Kepri, ini mengangkut 284.429 ton minyak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
(nic)
tulis komentar anda