Ketua RT di Sukabumi Tewas Kesetrum saat Perbaiki Atap Pos Ronda
Sabtu, 15 Oktober 2022 - 12:10 WIB
SUKABUMI - Seorang kakek tewas kesetrum listrik saat memperbaiki pos ronda di depan rumahnya, Kampung Gandasoli RT 001/002, Desa Gandasoli, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Jasad korban alami luka bakar dan tergeletak di atas bangunan pos ronda.
Kapolsek Cikakak Polres Sukabumi, AKP Bri Catur Budiono mengatakan korban bernama Uwes (74) dan kejadian tersebut terjadi pada Jumat (14/10/2022) sekira pukul 08.30 WIB. Korban yang terpental meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Berdasarkan keterangan dari para saksi, korban saat itu sedang memperbaiki pos ronda yang berada di bawah bentangan kabel jaringan listrik dengan jarak antara bentangan kabel dengan atap pos ronda sekitar kurang lebih satu meter," ujar AKP Bri Catur Budiono kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (15/10/2022).
Baca juga: Kakek di Pangandaran Bunuh Istri Gara-gara Malu Diberi Uang Mainan saat Datang Kondangan
Lebih lanjut Kapolsek Cikakak mengatakan, pada saat korban sedang memasang penahan terpal yang terbuat dari bambu, korban terpeleset dan tanpa disadari secara refleks korban memegang bentangan kabel jaringan listrik sehingga mengakibatkan korban tersengat arus listrik hingga meninggal dunia.
"Akibat sengatan arus listrik tersebut, korban mengalami luka bakar di bagian tangan kanan dan kaki sebelah kanan serta antara jari kelingking dan mata kaki kulitnya terkelupas. Korban tidak sempat dibawa ke rumah sakit karena sudah diketahui meninggal dunia di lokasi kejadian," ungkap AKP Bri Catur Budiono.
Saat ini, lanjut Kapolsek Cikakak, korban sudah dikuburkan oleh pihak keluarga di pemakaman umum Kampung Gandasoli dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan outopsi terhadap jenazah korban dan menerima kematian korban dengan ikhlas sebagai suatu musibah.
Sementara itu salah satu saksi mata di lokasi kejadian, seorang ibu rumah tangga yang bernama Imas (38) mengatakan korban yang menjabat sebagai ketua RT 02 itu tergeletak di atas pos ronda.
"Awalnya terdengar suara benturan keras di depan rumah korban, lalu saya lihat pak RT (korban) tergeletak di atas pos ronda, saya kaget dan syok lalu saya meminta pertolongan kepada warga yang lain untuk mengevakuasi korban dari atap pos ronda," ujar Imas.
Kapolsek Cikakak Polres Sukabumi, AKP Bri Catur Budiono mengatakan korban bernama Uwes (74) dan kejadian tersebut terjadi pada Jumat (14/10/2022) sekira pukul 08.30 WIB. Korban yang terpental meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Berdasarkan keterangan dari para saksi, korban saat itu sedang memperbaiki pos ronda yang berada di bawah bentangan kabel jaringan listrik dengan jarak antara bentangan kabel dengan atap pos ronda sekitar kurang lebih satu meter," ujar AKP Bri Catur Budiono kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (15/10/2022).
Baca juga: Kakek di Pangandaran Bunuh Istri Gara-gara Malu Diberi Uang Mainan saat Datang Kondangan
Lebih lanjut Kapolsek Cikakak mengatakan, pada saat korban sedang memasang penahan terpal yang terbuat dari bambu, korban terpeleset dan tanpa disadari secara refleks korban memegang bentangan kabel jaringan listrik sehingga mengakibatkan korban tersengat arus listrik hingga meninggal dunia.
"Akibat sengatan arus listrik tersebut, korban mengalami luka bakar di bagian tangan kanan dan kaki sebelah kanan serta antara jari kelingking dan mata kaki kulitnya terkelupas. Korban tidak sempat dibawa ke rumah sakit karena sudah diketahui meninggal dunia di lokasi kejadian," ungkap AKP Bri Catur Budiono.
Saat ini, lanjut Kapolsek Cikakak, korban sudah dikuburkan oleh pihak keluarga di pemakaman umum Kampung Gandasoli dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan outopsi terhadap jenazah korban dan menerima kematian korban dengan ikhlas sebagai suatu musibah.
Sementara itu salah satu saksi mata di lokasi kejadian, seorang ibu rumah tangga yang bernama Imas (38) mengatakan korban yang menjabat sebagai ketua RT 02 itu tergeletak di atas pos ronda.
"Awalnya terdengar suara benturan keras di depan rumah korban, lalu saya lihat pak RT (korban) tergeletak di atas pos ronda, saya kaget dan syok lalu saya meminta pertolongan kepada warga yang lain untuk mengevakuasi korban dari atap pos ronda," ujar Imas.
(msd)
tulis komentar anda