Harga Telur Ayam di Pasaran Mulai Berangsur Stabil
Minggu, 04 September 2022 - 18:24 WIB
Harga telur di sejumlah pasar di Sulawesi Selatan mulai stabil meski sebelumnya melonjak. Foto: Sindonews/dok
MAKASSAR - Harga telur ayam ras berangsur stabil usai beberapa waktu belakangan terus melonjak. Sebelumnya, harga telur ayam ras sempat mencapai Rp60.000 per rak.
Asisten II Pemprov Sulsel Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan, Ichsan Mustari menyebutkan, telur memang selalu menjadi salah satu penyumbang inflasi di Sulsel. Meski secara keseluruhan saat ini Sulsel justru mengalami deflasi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Harga telur memang agak meningkat, tapi mulai stabil. Itu berdasarkan informasi dari peternak, harga mulai stabil," ucap Ichsan.
Ichsan menuturkan, harga telur yang berangsur stabil itu dipengaruhi permintaan oleh masyarakat yang mulai berkurang.
Sebab, kenaikan harga telur dalam beberapa pekan terakhir ini disebut karena tingginya permintaan dari masyarakat. Namun di sisi lain, jumlah peternak menurun akibat Pandemi Covid-19.
Selain itu, melonjaknya harga telur juga dikaitkan dengan pembagian bantuan sosial (bansos) dan program keluarga harapan (PKH) yang berbentuk sembako. Alhasil, permintaan telur lebih tinggi dari persediaan yang ada sehingga berujung pada naiknya harga telur.
"Dampaknya peternak banyak yang gulung tikar. Karena permintaan berkurang dari hotel, kafe, karena adanya pembatasan pergerakan waktu Covid-19. Tapi sekarang sudah baik. Malah itu naik karena permintaan meningkat karena bansos (bantuan sosial). Tapi sekarang sudah mulai stabil," katanya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, menyebutkan bahwa harga telur sempat mencapai Rp60.000 per rak, khususnya di Makassar. Namun harga telur di daerah terdekat Makassar diklaim lebih rendah.
Asisten II Pemprov Sulsel Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan, Ichsan Mustari menyebutkan, telur memang selalu menjadi salah satu penyumbang inflasi di Sulsel. Meski secara keseluruhan saat ini Sulsel justru mengalami deflasi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Harga telur memang agak meningkat, tapi mulai stabil. Itu berdasarkan informasi dari peternak, harga mulai stabil," ucap Ichsan.
Ichsan menuturkan, harga telur yang berangsur stabil itu dipengaruhi permintaan oleh masyarakat yang mulai berkurang.
Sebab, kenaikan harga telur dalam beberapa pekan terakhir ini disebut karena tingginya permintaan dari masyarakat. Namun di sisi lain, jumlah peternak menurun akibat Pandemi Covid-19.
Selain itu, melonjaknya harga telur juga dikaitkan dengan pembagian bantuan sosial (bansos) dan program keluarga harapan (PKH) yang berbentuk sembako. Alhasil, permintaan telur lebih tinggi dari persediaan yang ada sehingga berujung pada naiknya harga telur.
"Dampaknya peternak banyak yang gulung tikar. Karena permintaan berkurang dari hotel, kafe, karena adanya pembatasan pergerakan waktu Covid-19. Tapi sekarang sudah baik. Malah itu naik karena permintaan meningkat karena bansos (bantuan sosial). Tapi sekarang sudah mulai stabil," katanya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, menyebutkan bahwa harga telur sempat mencapai Rp60.000 per rak, khususnya di Makassar. Namun harga telur di daerah terdekat Makassar diklaim lebih rendah.
tulis komentar anda