Kinerja Ekspor Jawa Timur Turun 1,48 Persen Pada Juli 2022
Selasa, 16 Agustus 2022 - 08:00 WIB
SURABAYA - Ekspor Jawa Timur (Jatim) pada bulan Juli 2022 turun 1,48 persen dibandingkan bulan Juni 2022. Yaitu dari USD2,03 miliar menjadi USD 2,00 miliar. Sementara dibandingkan Juli 2021, nilai ekspor mengalami kenaikan sebesar 11,97 persen. Penurunan nilai ekspor dibanding bulan Juli 2022 akibat turunnya kinerja ekspor migas.
Apabila dibandingkan bulan Juni 2022, ekspor sektor nonmigas naik sebesar 1,39 persen, yaitu dari USD 1,90 miliar menjadi USD 1,93 miliar. Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut berkontribusi 96,34 persen dari total ekspor bulan Juli 2022. Dibandingkan Juli 2021, nilai ekspor sektor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 11,93 persen.
Sedangkan nilai ekspor sektor migas pada bulan Juli 2022 turun sebesar 43,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari USD 129,69 juta menjadi USD 73,20 juta. Kontribusi ekspor sektor migas sebesar 3,66 persen total ekspor Jatim pada Juli 2022.
Baca juga: Wagub Emil Dardak Sebut Kalimas Surabaya Bisa Jadi Ikon Seperti Thames di London
"Jika dibandingkan dengan Juli 2021 nilai ekspor migas pada Juli 2022 naik sebesar 13,18 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Senin (15/8/2022).
Pada bulan Juli 2022, ekspor nonmigas Jatim masih didominasi oleh sektor Industri dengan nilai ekspor mencapai USD 1,84 miliar. Angka itu setara dengan 92,17 persen dari total ekspor. Sementara itu, ekspor sektor pertanian berada di urutan berikutnya dengan nilai ekspor mencapai USD 73,80 juta yang menyumbang peranan sebesar 3,69 persen.
"Ekspor sektor migas berkontribusi 3,66 persen atau senilai USD 73,20 juta. Ekspor pertambangan dan lainnya menjadi sektor terkecil dengan nilai mencapai USD 9,58 juta dengan kontribusi sebesar 0,48 persen," tandas Umar.
Berdasarkan negara tujuan utama ekspor nonmigas, Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama ekspor pada Juli 2022 dengan nilai USD 286,60 juta. Jumlah itu setara 14,87 persen dari total ekspor. Disusul ke Jepang USD282,62 juta setara 14,66 persen dan Amerika Serikat sebesar USD 277,72 juta.
Sedangkan ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN sebesar USD408,11 juta. Tujuan utama ekspor ke ASEAN adalah ke Malaysia dengan kontribusi 10,14 persen dari total ekspor nonmigas. Sementara ekspor nonmigas ke negara Uni Eropa menyumbang 9,86 persen atau dengan nilai USD 189,96 juta. "Ekspor ke kawasan ini, dominan ke negara Belanda sebesar USD75,85 juta. Diikuti ekspor ke Jerman sebesar USD25,15 juta," tandas Umar.
Apabila dibandingkan bulan Juni 2022, ekspor sektor nonmigas naik sebesar 1,39 persen, yaitu dari USD 1,90 miliar menjadi USD 1,93 miliar. Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut berkontribusi 96,34 persen dari total ekspor bulan Juli 2022. Dibandingkan Juli 2021, nilai ekspor sektor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 11,93 persen.
Sedangkan nilai ekspor sektor migas pada bulan Juli 2022 turun sebesar 43,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari USD 129,69 juta menjadi USD 73,20 juta. Kontribusi ekspor sektor migas sebesar 3,66 persen total ekspor Jatim pada Juli 2022.
Baca juga: Wagub Emil Dardak Sebut Kalimas Surabaya Bisa Jadi Ikon Seperti Thames di London
"Jika dibandingkan dengan Juli 2021 nilai ekspor migas pada Juli 2022 naik sebesar 13,18 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Senin (15/8/2022).
Pada bulan Juli 2022, ekspor nonmigas Jatim masih didominasi oleh sektor Industri dengan nilai ekspor mencapai USD 1,84 miliar. Angka itu setara dengan 92,17 persen dari total ekspor. Sementara itu, ekspor sektor pertanian berada di urutan berikutnya dengan nilai ekspor mencapai USD 73,80 juta yang menyumbang peranan sebesar 3,69 persen.
"Ekspor sektor migas berkontribusi 3,66 persen atau senilai USD 73,20 juta. Ekspor pertambangan dan lainnya menjadi sektor terkecil dengan nilai mencapai USD 9,58 juta dengan kontribusi sebesar 0,48 persen," tandas Umar.
Berdasarkan negara tujuan utama ekspor nonmigas, Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama ekspor pada Juli 2022 dengan nilai USD 286,60 juta. Jumlah itu setara 14,87 persen dari total ekspor. Disusul ke Jepang USD282,62 juta setara 14,66 persen dan Amerika Serikat sebesar USD 277,72 juta.
Sedangkan ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN sebesar USD408,11 juta. Tujuan utama ekspor ke ASEAN adalah ke Malaysia dengan kontribusi 10,14 persen dari total ekspor nonmigas. Sementara ekspor nonmigas ke negara Uni Eropa menyumbang 9,86 persen atau dengan nilai USD 189,96 juta. "Ekspor ke kawasan ini, dominan ke negara Belanda sebesar USD75,85 juta. Diikuti ekspor ke Jerman sebesar USD25,15 juta," tandas Umar.
(msd)
tulis komentar anda