Disiram Air Keras saat Tawuran, 3 Siswa SMK di Palembang Luka Parah di Wajah dan Mata
Senin, 08 Agustus 2022 - 23:55 WIB
PALEMBANG - Satreskrim Polrestabes Palembang menangkap A (16) dan P (15), dua pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta di kawasan Jalan Bambang Utoyo, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, yang terlibat aksi tawuran beberapa hari lalu.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi mengatakan bahwa kedua pelajar yang ditangkap tersebut melakukan penyiraman air keras kepada tiga pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta lain di kawasan Jalan Bambang Utoyo.
“Satu dari tiga korban pelajar SMK yang terkena siraman air keras mengalami luka yang cukup parah di bagian wajah dan mata, sehingga harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit," ujar Tri, Senin (8/8/2022).
Dikarenakan pelaku dan korban masih berstatus pelajar atau anak-anak, lanjut Kasat Reskrim, maka pihaknya akan menindaklanjuti perkara ini ke pihak sekolah masing-masing.
"Ini murni perkara kenakalan remaja, tidak ada indikasi tawuran antar geng. Nanti kasusnya akan ditangani oleh Unit PPA," ujarnya.
Terkait aksi tawuran tersebut, Tri juga mengimbau pihak sekolah dan orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak. Sehingga kejadian serupa bisa dicegah.
"Kalau sudah terjadi, maka yang rugi orangtua dan pihak sekolah," pungkasnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi mengatakan bahwa kedua pelajar yang ditangkap tersebut melakukan penyiraman air keras kepada tiga pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta lain di kawasan Jalan Bambang Utoyo.
“Satu dari tiga korban pelajar SMK yang terkena siraman air keras mengalami luka yang cukup parah di bagian wajah dan mata, sehingga harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit," ujar Tri, Senin (8/8/2022).
Dikarenakan pelaku dan korban masih berstatus pelajar atau anak-anak, lanjut Kasat Reskrim, maka pihaknya akan menindaklanjuti perkara ini ke pihak sekolah masing-masing.
"Ini murni perkara kenakalan remaja, tidak ada indikasi tawuran antar geng. Nanti kasusnya akan ditangani oleh Unit PPA," ujarnya.
Terkait aksi tawuran tersebut, Tri juga mengimbau pihak sekolah dan orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak. Sehingga kejadian serupa bisa dicegah.
"Kalau sudah terjadi, maka yang rugi orangtua dan pihak sekolah," pungkasnya.
(nic)
tulis komentar anda