Limbah Mirip Aspal Kembali Cemari Perairan di Pantai Timur Lampung, Nelayan Berhenti Melaut
Rabu, 20 Juli 2022 - 14:42 WIB
Limbah hitam menyerupai aspal kembali mencemari pesisir Lampung. Berdasarkan pantauan di lapangan, limbah sudah menyebar di beberapa titik pantai di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Foto tangkapan layar
LAMPUNG SELATAN - Limbah hitam menyerupai aspal kembali mencemari pesisir Lampung. Berdasarkan pantauan di lapangan, limbah sudah menyebar di beberapa titik pantai di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur.
Dalam sebuah video amatir yang beredar, terlihat limbah hitam tersebut menyebar di perairan timur Lampung. Video itu direkam oleh nelayan sekitar yang sedang melaut.
Dalam video nampak di permukaan laut gumpalan-gumpalan hitam mengambang di laut, di perairan Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung timur.
Muslimin, salah seorang nelayan mengaku, keberadaan limbah tersebut sangat mengganggu dan menyebabkan para nelayan merugi karena hasil tangkapan ikan berkurang.
Dalam beberapa hari terakhir para nelayan terpaksa menyandarkan perahunya dan mencari pekerjaan lain. “Hasil tangkapan ikan nihil. Terpaksa kami tidak melaut,” ungkap Muslimin, Rabu (20/7/2022). Baca juga: Limbah Medis Meningkat Akibat Pandemi, RSB Sartika Asih Operasikan Fasilitas Limbah Medis B3
Selain tangkapan ikan nihil, limbah tesebut juga merusak lingkungan. Untuk menyelamatkan lingkungan, warga berjibaku membersihkan pesisir pantai setiap hari. Lebih dari ratusan karung limbah sudah dikumpulkan oleh warga.
Dalam sebuah video amatir yang beredar, terlihat limbah hitam tersebut menyebar di perairan timur Lampung. Video itu direkam oleh nelayan sekitar yang sedang melaut.
Dalam video nampak di permukaan laut gumpalan-gumpalan hitam mengambang di laut, di perairan Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung timur.
Muslimin, salah seorang nelayan mengaku, keberadaan limbah tersebut sangat mengganggu dan menyebabkan para nelayan merugi karena hasil tangkapan ikan berkurang.
Dalam beberapa hari terakhir para nelayan terpaksa menyandarkan perahunya dan mencari pekerjaan lain. “Hasil tangkapan ikan nihil. Terpaksa kami tidak melaut,” ungkap Muslimin, Rabu (20/7/2022). Baca juga: Limbah Medis Meningkat Akibat Pandemi, RSB Sartika Asih Operasikan Fasilitas Limbah Medis B3
Selain tangkapan ikan nihil, limbah tesebut juga merusak lingkungan. Untuk menyelamatkan lingkungan, warga berjibaku membersihkan pesisir pantai setiap hari. Lebih dari ratusan karung limbah sudah dikumpulkan oleh warga.
(don)
tulis komentar anda