23.740 Orang di Sulsel Akan Terima Manfaat Program Kartu Prakerja
Jum'at, 26 Juni 2020 - 20:43 WIB
MAKASSAR - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Andi Darmawan Bintang, mengatakan 23.740 peserta program kartu prakerja di Sulsel dinyatakan lulus dan akan menerima manfaat berbagai insentif dari program tersebut. Secara keseluruhan, Sulsel memiliki jatah 158.936 peserta untuk program kartu prakerja.
“Kalau kita lihat kelulusan peserta per-gelombang itu, gelombang pertama 5.703, kedua 9.922, ketiga 8.115 sehingga totalnya ada 23.740 peserta yang lulus dari Sulsel," kata Darmawan, Jumat (26/6/2020).
"Terbanyak peserta di Makassar sebanyak 8.538 peserta, disusul Gowa 2.564 peserta, Bone 1.049 peserta dan lainnya itu rata-rata 400-700 orang peserta,” sambung Darmawan.
Darmawan menjelaskan para peserta yang lulus tersebut akan mendapatkan insentif dengan total sebesar Rp 3.550.000. Insentif tersebut akan langsung ditransfer pemerintah pusat ke peserta.
“Sebagai informasi teman-teman yang lulus ini akan mendapatkan biaya, biaya pelatihan sebesar Rp1 juta yang mereka akan dapatkan bahan secara online dari pihak penyedia jasa, kemudian biaya insentif bagi para pekerja terutama yang dirumahkan dan di-PHK sebesar Rp 600 ribu perbulan selama empat bulan, kemudian 150 ribu untuk 3 bulan. Total yang akan diterima pekerja yang akan ditransfer oleh pemerintah pusat ke para peserta sebesar Rp 3.550.000,” jelas Darmawan.
Darmawan mengungkapkan program kartu prakerja ini dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Terlebih menurut catatannya, sebanyak 15.191 pekerja di Sulsel dirumahkan dan di-PHK akibat pandemi COVID-19.
“Dampak COVID-19 pada usaha di Sulsel terdapat 1.171 perusahan terdampak dari 18 Kabupaten/Kota dimana mempengaruhi atau pekerja terdampak sebesar 15.191 pekerja. Dimana dirumahkan itu sebayak 14.740 pekerja dan di-PHK 451 pekerja. Jadi kalau kita lihat data ini orang yang dirumahkan atau di-PHK jumlahnya cukup tinggi,” kata Darmawan.
Sementara sektor usaha yang terdampak di Sulsel adalah jasa, pariwisata, perdagangan, konstruksi, dan transportasi. “Fakta yang kami dapatkan berdasarkan laporan yang ada bahwa bisa dibayangkan satu perusahaan kontruksi itu merumahkan 1.400 pekerja sekaligus karena adanya pandemi,” tandasnya.
“Kalau kita lihat kelulusan peserta per-gelombang itu, gelombang pertama 5.703, kedua 9.922, ketiga 8.115 sehingga totalnya ada 23.740 peserta yang lulus dari Sulsel," kata Darmawan, Jumat (26/6/2020).
"Terbanyak peserta di Makassar sebanyak 8.538 peserta, disusul Gowa 2.564 peserta, Bone 1.049 peserta dan lainnya itu rata-rata 400-700 orang peserta,” sambung Darmawan.
Darmawan menjelaskan para peserta yang lulus tersebut akan mendapatkan insentif dengan total sebesar Rp 3.550.000. Insentif tersebut akan langsung ditransfer pemerintah pusat ke peserta.
“Sebagai informasi teman-teman yang lulus ini akan mendapatkan biaya, biaya pelatihan sebesar Rp1 juta yang mereka akan dapatkan bahan secara online dari pihak penyedia jasa, kemudian biaya insentif bagi para pekerja terutama yang dirumahkan dan di-PHK sebesar Rp 600 ribu perbulan selama empat bulan, kemudian 150 ribu untuk 3 bulan. Total yang akan diterima pekerja yang akan ditransfer oleh pemerintah pusat ke para peserta sebesar Rp 3.550.000,” jelas Darmawan.
Darmawan mengungkapkan program kartu prakerja ini dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Terlebih menurut catatannya, sebanyak 15.191 pekerja di Sulsel dirumahkan dan di-PHK akibat pandemi COVID-19.
“Dampak COVID-19 pada usaha di Sulsel terdapat 1.171 perusahan terdampak dari 18 Kabupaten/Kota dimana mempengaruhi atau pekerja terdampak sebesar 15.191 pekerja. Dimana dirumahkan itu sebayak 14.740 pekerja dan di-PHK 451 pekerja. Jadi kalau kita lihat data ini orang yang dirumahkan atau di-PHK jumlahnya cukup tinggi,” kata Darmawan.
Sementara sektor usaha yang terdampak di Sulsel adalah jasa, pariwisata, perdagangan, konstruksi, dan transportasi. “Fakta yang kami dapatkan berdasarkan laporan yang ada bahwa bisa dibayangkan satu perusahaan kontruksi itu merumahkan 1.400 pekerja sekaligus karena adanya pandemi,” tandasnya.
(tri)
tulis komentar anda