Ponpes se-Surabaya Satukan Barisan Hadapi Ancaman Radikalisme
Rabu, 29 Juni 2022 - 10:20 WIB
SURABAYA - Bahaya radikalisme masih terus menebar teror. Untuk upaya pencegahan, semua Pondok Pesantren (Ponpes) di Surabaya merapatkan barisan di Graha Sawunggaling, Selasa (28/6/2022).Dalam silaturahmi pengurus Pondok Pesantren se-Kota Surabaya ini juga hadir jajaran Forkopimda, Kepala PD, camat dan lurah.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, untuk melawan paham radikalisme di Surabaya harus dengan sinergitas dan dilakukan penguatan serta pengawasan di tingkat kecamatan. Ia mengingatkan kepada camat, lurah dan warga untuk saling berkolaborasi dengan lingkungan di sekitarnya.
"Warga jangan sungkan melapor ke kecamatan, Polsek, Danramil atau kelurahan, apabila menemukan adanya ajaran di luar ajaran Islam. Begitu dengan camat dan lurah, kalau ada ponpes baru tolong tanyakan ke tokoh agama di wilayahnya, sesuai atau tidak ajarannya," kata Eri.
Dalam kesempatan ini, juga hadir Ketua MUI Kota Surabaya Abdul Muchid Murtadho serta para tokoh ulama duduk bersama dengan Wali Kota Eri Cahyadi, membahas pencegahan radikalisme di Kota Pahlawan.
Eri menyampaikan kepada seluruh pengurus ponpes, untuk tidak lupa saling berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) dan Forkopimda Surabaya. Baca juga: Mantan Pimpinan HTI Bangka Belitung Sebut Ajaran Pengusung Khilafah Harus Diperangi
Baginya, mencegah paham radikalisme juga butuh kontribusi tokoh agama lain, agar Kota Surabaya ke depannya semakin kondusif dan terhindar dari ajaran yang melanggar aturan umat beragama."Hari ini kami mengundang dari ponpes, setelah itu kita undang juga tokoh agama dan lembaga keagamaan lainnya," ujar Eri.
Selain kolaborasi, Eri menyampaikan, Pemkot Surabaya juga mengajak untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan."Biar nggak kagetan, tiba-tiba di Surabaya ada ajaran atau organisasi yang tidak terdaftar oleh negara seperti kemarin. Maka dari itu, kita gandeng pondok pesantren dengan kegiatan positif, seperti halnya ekonomi kerakyatan," sebutnya.
Bukan itu saja, Eri juga akan meningkatkan kesejahteraan ponpes dengan memberikan beasiswa dan Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA).
"Termasuk madrasah aliyah, kan sudah masuk daftaranya. Maka dari itu, untuk ponpes harus didata lagi. Khusus arek Suroboyo yang ada di ponpes kita berikan BOPDA," imbuhnya.
Ketua MUI Surabaya Abdul Muchid Murtadho mendukung langkah Pemkot Surabaya dan Forkopimda dalam mengatasi pencegahan ajaran radikalisme di Kota Pahlawan.
"Agar umat Islam terutama anak-anak muda Surabaya tidak terjerumus dengan ajaran radikal, kita harus mencegah itu dari awal. Jangan sampai juga generasi kita selanjutnya terjerumus ke hal maksiat dan sebagainya," katanya.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, untuk melawan paham radikalisme di Surabaya harus dengan sinergitas dan dilakukan penguatan serta pengawasan di tingkat kecamatan. Ia mengingatkan kepada camat, lurah dan warga untuk saling berkolaborasi dengan lingkungan di sekitarnya.
"Warga jangan sungkan melapor ke kecamatan, Polsek, Danramil atau kelurahan, apabila menemukan adanya ajaran di luar ajaran Islam. Begitu dengan camat dan lurah, kalau ada ponpes baru tolong tanyakan ke tokoh agama di wilayahnya, sesuai atau tidak ajarannya," kata Eri.
Dalam kesempatan ini, juga hadir Ketua MUI Kota Surabaya Abdul Muchid Murtadho serta para tokoh ulama duduk bersama dengan Wali Kota Eri Cahyadi, membahas pencegahan radikalisme di Kota Pahlawan.
Eri menyampaikan kepada seluruh pengurus ponpes, untuk tidak lupa saling berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) dan Forkopimda Surabaya. Baca juga: Mantan Pimpinan HTI Bangka Belitung Sebut Ajaran Pengusung Khilafah Harus Diperangi
Baginya, mencegah paham radikalisme juga butuh kontribusi tokoh agama lain, agar Kota Surabaya ke depannya semakin kondusif dan terhindar dari ajaran yang melanggar aturan umat beragama."Hari ini kami mengundang dari ponpes, setelah itu kita undang juga tokoh agama dan lembaga keagamaan lainnya," ujar Eri.
Selain kolaborasi, Eri menyampaikan, Pemkot Surabaya juga mengajak untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan."Biar nggak kagetan, tiba-tiba di Surabaya ada ajaran atau organisasi yang tidak terdaftar oleh negara seperti kemarin. Maka dari itu, kita gandeng pondok pesantren dengan kegiatan positif, seperti halnya ekonomi kerakyatan," sebutnya.
Bukan itu saja, Eri juga akan meningkatkan kesejahteraan ponpes dengan memberikan beasiswa dan Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA).
"Termasuk madrasah aliyah, kan sudah masuk daftaranya. Maka dari itu, untuk ponpes harus didata lagi. Khusus arek Suroboyo yang ada di ponpes kita berikan BOPDA," imbuhnya.
Ketua MUI Surabaya Abdul Muchid Murtadho mendukung langkah Pemkot Surabaya dan Forkopimda dalam mengatasi pencegahan ajaran radikalisme di Kota Pahlawan.
"Agar umat Islam terutama anak-anak muda Surabaya tidak terjerumus dengan ajaran radikal, kita harus mencegah itu dari awal. Jangan sampai juga generasi kita selanjutnya terjerumus ke hal maksiat dan sebagainya," katanya.
(don)
Lihat Juga :
tulis komentar anda