Kisah Bratalegawa, Saudagar Sunda yang Pertama Kali Memeluk Islam

Sabtu, 18 Juni 2022 - 05:00 WIB
Suasana Pelabuhan Cirebon masa lampau yang dipenuhi pedagang dari Arab.Foto/ist
Bratalegawa adalah seorang pangeran dan saudagar dari Kerajaan Galuh. Dia merupakan putra kedua dari Prabu Guru Pangandiparamarta Jayadewabrata, atau lebih dikenal dengan nama Bunisora (berkuasa 1357-1371), penguasa kerajaan Galuh sekitar abad ke-13.

Bratalegawa atau disebut juga Dewa Bratalegawa tercatat sebagai orang Sunda pertama yang memeluk agama Islam. Dia mengenal Islam sewaktu melakukan perjalanan ke India (Kesultanan Delhi). Maklum, sebagai seorang pedagang, dia banyak melakukan perjalanan untuk berdagang ke luar Nusantara.

Baca juga: Kisah Kiai Ibrahim Tunggul Wulung, Penginjil Pribumi yang Menggegerkan Penguasa Kolonial



Bratalegawa masuk Islam dan menikah dengan seorang muslimah dari Gujarat bernama Farhana binti Muhammad. Keduanya lalu berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Bratalegawa kemudian mengganti namanya menjadi Haji Baharudin al-Jawi.

Mengutip "Penyebaran Islam di Tanah Sunda", sebagai orang dari Galuh yang pertama kali menjalankan ibadah haji, ia selanjutnya dikenal dengan julukan haji purwa (purwa dalam bahasa sunda berarti awal-mula atau terdahulu)

Penyebaran Islam di Sunda

Bratalegawa dan keluarganya pulang ke Kawali, ibukota Galuh pada 1337. Dia berusaha menyebarkan Islam di kalangan istana. Bratalegawa juga mencoba mengajak saudara kandungnya, yaitu Giri Dewanti dan Ratu Banawati masuk Islam. Namun ajakan tersebut ditolak.

Rupanya niat Bratalegawa menyebarkan Islam di Kawali belum membuahkan hasil. Pengaruh Hindu di Sunda masih sangat kuat. Dia memutuskan keluar dari Kawali dan menetap di Caruban Girang (sekarang adalah Kabupaten Cirebon). Di wilayah yang masih menjadi bagian Galuh ini, penyebaran Islam yang dilakukan Bratalegawa cukup berhasil.

Salah satu bukti nyata keberhasilan pnyebaran Islam di Caruban Girang adalah terbentuknya komunitas muslim pesisir pertama di wilayah tatar Sunda. Cirebon sepeninggalnya menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah Kerajaan Sunda dan Galuh.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content