Pasar Hewan di Gunungkidul Kembali Dibuka, 250 Ekor Sapi Terindikasi PMK
Senin, 13 Juni 2022 - 09:37 WIB
GUNUNGKIDUL - Pasar hewan di wilayah Gunungkidul kembali dibuka setelah sempat tutup selama hampir dua pekan. Dinas Perdagangan dan Peternakan Gunungkidul sudah dua hari terakhir mengizinkan transaksi di pasar-pasar hewan di sana.
Menurut Kepala bidang kesehatan hewan Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul Retno Widyastuti, mulai Minggu (12/6/2022) kemarin pasar hewan dibuka kembali. Pasar hewan terbesar di Gunungkidul, Siyonoharjo kembali ramai dikunjungi pedagang dan pembeli hewan.
Baca juga: Terobos Lampu Merah, Emak-emak di Gunungkidul Tewas Usai Tabrakan dengan Pengendara Lain
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pihaknya sangat selektif memperkenankan hewan ternak yang akan diperdagangkan. Semua hewan yang akan masuk ke pasar hewan diperiksa terlebih dahulu.
"Di pintu masuk kita lakukan pemeriksaan suhu dan fisik luarnya. Jika ada yang diindikasikan tidak sehat, maka kami minta dibawa pulang,"ujar dia di sela pemeriksaan hewan di Pasar Hewan Munggi Semanu, Senin (13/6/2022).
Hari ini pihaknya melakukan pemeriksaan intensif di pasar Munggi. Hingga pukul 08.00 WIB telah meminta para pedagang membawa kembali puluhan hewan ternak yang diindikasikan terjangkit PMK.
Pihaknya tidak ingin mengambil resiko dengan membiarkan hewan-hewan terjangkit PMK tersebut masuk ke pasar. Pasalnya hewan tersebut berpotensi menyebarkan PMK kepada hewan-hewan lain. "Kita cegah sedini mungkin. Jangan sampai terjadi penularan,"tegas dia.
Retno menambahkan sampai Minggu kemarin ada 250 hewan ternak yang diindikasikan terjangkit PMK. Hewan-hewan tersebut tersebar di 13 Kapanewon atau Kecamatan dan 40 Kelurahan
Salah satu pedagang sapi, Edi Susanto berharap PMK segera hilang sehingga mereka kembali leluasa beraktivitas. Dia menyambut baik upaya Dinas Peternakan memeriksa di pintu-pintu masuk pasar hewan. "Itu bagus. Biar hewan yang masuk lebih sehat," terang dia.
Menurut Kepala bidang kesehatan hewan Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul Retno Widyastuti, mulai Minggu (12/6/2022) kemarin pasar hewan dibuka kembali. Pasar hewan terbesar di Gunungkidul, Siyonoharjo kembali ramai dikunjungi pedagang dan pembeli hewan.
Baca juga: Terobos Lampu Merah, Emak-emak di Gunungkidul Tewas Usai Tabrakan dengan Pengendara Lain
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pihaknya sangat selektif memperkenankan hewan ternak yang akan diperdagangkan. Semua hewan yang akan masuk ke pasar hewan diperiksa terlebih dahulu.
"Di pintu masuk kita lakukan pemeriksaan suhu dan fisik luarnya. Jika ada yang diindikasikan tidak sehat, maka kami minta dibawa pulang,"ujar dia di sela pemeriksaan hewan di Pasar Hewan Munggi Semanu, Senin (13/6/2022).
Hari ini pihaknya melakukan pemeriksaan intensif di pasar Munggi. Hingga pukul 08.00 WIB telah meminta para pedagang membawa kembali puluhan hewan ternak yang diindikasikan terjangkit PMK.
Pihaknya tidak ingin mengambil resiko dengan membiarkan hewan-hewan terjangkit PMK tersebut masuk ke pasar. Pasalnya hewan tersebut berpotensi menyebarkan PMK kepada hewan-hewan lain. "Kita cegah sedini mungkin. Jangan sampai terjadi penularan,"tegas dia.
Retno menambahkan sampai Minggu kemarin ada 250 hewan ternak yang diindikasikan terjangkit PMK. Hewan-hewan tersebut tersebar di 13 Kapanewon atau Kecamatan dan 40 Kelurahan
Salah satu pedagang sapi, Edi Susanto berharap PMK segera hilang sehingga mereka kembali leluasa beraktivitas. Dia menyambut baik upaya Dinas Peternakan memeriksa di pintu-pintu masuk pasar hewan. "Itu bagus. Biar hewan yang masuk lebih sehat," terang dia.
(msd)
tulis komentar anda