3 Wejangan Tan Malaka untuk Bung Karno, Salah Satunya soal Jakarta
Jum'at, 10 Juni 2022 - 07:30 WIB
Bung Hatta yang diberitahu hal itu meminta pengganti yang dimaksud bukan hanya Tan Malaka, tapi ditambah Sutan Sjahrir yang mewakili kelompok kiri tengah, Wongsonegoro yang mewakili kelompok kanan dan golongan feodal serta Sukiman mewakili kelompok Islam.
Pada 1 Oktober 1945 di rumah Soebardjo, pertemuan digelar. Namun Sjahrir, Wongsonegoro dan Sukiman tidak hadir. Diputuskan Iwa Kusumasumantri menggantikan Sukiman dengan pertimbangan teman dekat Sukiman di Masyumi. Soebardjo mengetik testamen politik itu dan langsung ditandatangani Soekarno dan Hatta.
Sayangnya, belakangan diketahui Soebardjo tidak melaksanakan tugasnya memberikan testamen politik itu kepada Sjahrir dan Wongsonegoro. Sementara atas usul Hatta, Tan Malaka lantas meninggalkan Jakarta, berkeliling Jawa untuk memperkenalkan diri kepada rakyat.
Dalam perjalanannya, Tan Malaka kemudian terbunuh di Selopanggung, Kabupaten Kediri pada 21 Februari 1949. Seperti yang tertulis dalam “Soekarno Poenja Tjerita, Yang Unik dan Tak Terungkap Dari Sejarah Soekarno”, konon surat wasiat itu kemudian dihancurkan Bung Karno dengan cara dirobek-robek dan dibakar pada tahun 1964.
Pada 1 Oktober 1945 di rumah Soebardjo, pertemuan digelar. Namun Sjahrir, Wongsonegoro dan Sukiman tidak hadir. Diputuskan Iwa Kusumasumantri menggantikan Sukiman dengan pertimbangan teman dekat Sukiman di Masyumi. Soebardjo mengetik testamen politik itu dan langsung ditandatangani Soekarno dan Hatta.
Sayangnya, belakangan diketahui Soebardjo tidak melaksanakan tugasnya memberikan testamen politik itu kepada Sjahrir dan Wongsonegoro. Sementara atas usul Hatta, Tan Malaka lantas meninggalkan Jakarta, berkeliling Jawa untuk memperkenalkan diri kepada rakyat.
Dalam perjalanannya, Tan Malaka kemudian terbunuh di Selopanggung, Kabupaten Kediri pada 21 Februari 1949. Seperti yang tertulis dalam “Soekarno Poenja Tjerita, Yang Unik dan Tak Terungkap Dari Sejarah Soekarno”, konon surat wasiat itu kemudian dihancurkan Bung Karno dengan cara dirobek-robek dan dibakar pada tahun 1964.
(nic)
tulis komentar anda