Dari Buntung Jadi Untung, Omzet Perseroda Sulsel Terus Meningkat

Senin, 06 Juni 2022 - 11:17 WIB
Masa kepemimpinan Yasir Machmud sebagai Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) atau Perseroda Sulsel telah memasuki bulan kesebelas. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Masa kepemimpinan Yasir Machmud sebagai Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) atau Perseroda Sulsel telah memasuki bulan kesebelas. Sejumlah perubahan signifikan pun mampu ditorehkan. Ia mampu mengubah kinerja Perseroda Sulsel yang dulu 'buntung' menjadi 'untung'. Memulai dengan minus Rp2,2 miliar, kini Perseroda Sulsel mampu membukukan omzet miliaran rupiah.

Padahal sejak awal, Yasir Machmud yang menjabat sebagai Direktur Utama Perseroda Sulsel sejak 2 Juli 2021 itu harus berjibaku dengan banyaknya masalah yang ditinggalkan oleh direksi sebelumnya.





Mulai dari penyertaan aset yang tidak dimaksimalkan pemanfaatannya, temuan LHP Bawasda, Inspektorat, bahkan BPK tidak ditindak lanjuti, hingga beban pegawai dan operasional yang melebihi kemampuan produksi perusahaan.

Yasir pun memulai dengan membenahi kultur kerja, restrukturisasi unit perusahaan, membangun lingkungan kerja yang kondusif, fokus pada tujuan perusahaan, serta mulai mengembangkan program dan memulai bisnis baru.

“Kita mengambil langkah cepat untuk segera menguasai kembali aset pemerintah dengan menindaklanjuti temuan LHP tersebut. Meskipun kami mendapat teror dan tekanan tapi tetap kami melangkah untuk menyelamatkan aset daerah. Saat ini Perseroda Sulsel telah menyelamatkan aset Pemprov Sulsel senilai ratusan miliar rupiah,” kata Yasir, dalam keterangan persnya, Senin (6/6/2022).

Aset yang diselamatkan tersebut, kata Yasir, di antaranya lahan Gedung Juang 45 senilai Rp55 miliar, penyelamatan 10 ruko di Latanete Plaza senilai Rp50 miliar, 75 unit ruko senilai Rp375 miliar, menyusul 9 unit rumah dinas di Paotere, serta lahan di Lepping eks pabrik genteng yang juga sementara dipersiapkan.

“Hingga tahun 2022 ini, kita juga sudah banyak kegiatan dan program yang telah dilaksanakan. Mulai dari event kerjasama dengan R2 Indonesia di Lego-Lego saat Ramadan, serta menjalin kontrak kerja sama dengan brand nasional yang berpotensi mendatangkan pendapatan bagi PT SCI sebagai upaya kami untuk mendatangkan pendapatan bagi daerah,” beber Yasir.



Saat ini, kata dia, PT SCI telah berkembang dengan total delapan bisnis yang sudah berjalan. Di antaranya Lego-Lego dengan omzet Rp18 miliar setahun, pengelolaan parkir di beberapa titik, pengelolaan limbah B3, pengelolaan Hotel GSPH, kerjasama aset dengan PT Pelindo, Mall Latanete Plaza, kerja sama dengan PT KAI, serta distribusi semen.

“Selain itu, kita juga terus fokus pada mega proyek yang selama ini telah dirintis. Diantaranya, pengelolaan pabrik jagung di Pucak Maros, kelanjutan proyek twin tower, operator dan kargo kereta api tujuan Makassar-Parepare, distributor pupuk dan konstruksi, serta proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata,” tutupnya.
(tri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content