Wabah PMK di Jatim Meluas, 25 Daerah Laporkan Kasus

Senin, 30 Mei 2022 - 21:22 WIB
Wabah PMK di Jatim terus meluas, kini 25 daerah melaporkan adanya kasus, hal itu terungkap dalam rapat koordinasi percepatan penangan PMK pada ternak di Malang, Senin (30/5/2022). Foto: MPI/Avirista Midada
MALANG - Wabah penyakit mulut dan kuku ( PMK ) di Jawa Timur semakin meluas . Kini tercatat dari 38 kabupaten/kota di wilayah itu, hanya tersisa 9 daerah yang dipastikan belum terindikasi ada hewan ternak yang terindikasi.

Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani mengungkapkan, dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, PMK sudah menjangkiti 25 daerah. Di mana dari jumlah tersebut empat kabupaten berstatus wilayah wabah yakni Kabupaten Lamongan, Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto.





"Penetapan status kabupaten tertular dilakukan oleh menteri pertanian sebagai wilayah wabah. Untuk yang wilayah tertular yakni kabupaten yang sudah ada kejadian penyakit dengan tanda klinis PMK dan terkonfirmasi positif oleh laboratorium, itu ada 21 wilayah kabupaten kota," ungkap Indyah Aryani, saat pemaparan di Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanggulangan PMK di Malang, Senin (30/5/2022).

Adapun 21 wilayah yang masuk daerah tertular PMK meliputi Kabupaten Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Jombang, Kota Batu, Jember, Kota Surabaya, dan Magetan. Kemudian ada Kota Malang, Kota Probolinggo, Tuban, Bojonegoro, Bangkalan, Bondowoso, Madiun, Sumenep, Sampang, Kabupaten Kediri, Nganjuk, dan Ponorogo.



Selain wilayah wabah dan tertular dikatakan Indyah Aryani, ada empat daerah yang masuk wilayah terduga terpapar PMK. Di mana wilayah terduga ini sudah ada kejadian penyakit dengan tanda klinis PMK dan belum terkonfirmasi positif laboratorium.

"Untuk wilayah terduga ini ada empat daerah yakni, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, dan Kabupaten Situbondo. Untuk wilayah yang saat ini masih bebas PMK ada 9 meliputi Pamekasan, Banyuwangi, Kota Pasuruan, Kota Blitar, Tulungagung. Kemudian ada Trenggalek, Kota Madiun, Ngawi, dan Kota Mojokerto," paparnya.



Total dari 17.934 ekor sapi yang tercatat, 15.521 ekor sapi terindikasi menderita PMK atau 86,54 persen dari populasi sapi yang tercatat di Jawa Timur. Jumlah itu disebutnya bertambah 2.374 ekor yang dilaporkan pada Minggu (29/5/2022).

"Sebanyak 2.289 ekor dinyatakan sembuh atau 12,76 persen dari sapi yang terpapar PMK. Sedangkan angka kematian sapi akibat PMK masih 0,70 persen atau sebanyak 124 ekor sapi yang dilaporkan mati karena PMK," tukasnya.
(nic)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content