Harga Cabai Merah Kering di Kalsel Tembus Rp225 Ribu Per Kilogram
Sabtu, 14 Mei 2022 - 07:32 WIB
PELAIHARI, - Harga cabai merah kering di beberapa pasar tradisional di Kalimantan Selatan mengalami kenaikan drastis, pada Jumat (13/5/2022). Harga salah satu bumbu masakan itu mencapai Rp225 ribu per kilogram.
Kenaikan tajam ini membuat kaget pemilik rumah makan dan pedagang di pasar-pasar tradisional, karena sebelumnya harga cabai merah kering hanya di kisaran Rp90 ribu sampai Rp125 ribu per kilogram.
Para pedagang mengaku melambungnya salah satu bahan utama masakan rendang itu terjadi sejak habis Lebaran. Selain harganya mahal, cabai merah kering juah kosong di distributor.
Mardiah, pemilik rumah makan membenarkan mahalnya cabai merah. Mardiah mengatakan, saat mengetahui harga cabai merah kering di pasar tradisional Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut mencapai Rp190 ribu per kilogram, dirinya mencoba membeli ke Martapura. Namun ternyata harganya sudah Rp225 per kilogram.
“Saya kemarin (Kamis, 12 Mei) mencoba membeli ke Martapura, karena di Pelaihari Tanah Laut mahal, ternyata di Martapura lebih mahal lagi,” ujar Mardiah, Jumat (13/5/2022).
Sementara itu, di pasar tradisional Manuntung Berseri, Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, cabai merah kering hanya terdapat di beberapa lapak pedagang dan dijual Rp190 ribu sampai Rp220 ribu per kilogram.
Iyus salah seorang pedagang mengaku, saat ini dirinya tidak menjual cabai merah kering, karena selain tidak mendapat pasokan harganya juga mahal.
“Saya sementara tidak menjual cabai merah kering, barangnya kosong dan mahal, sehingga susah untuk diecer,” kata Iyus. Baca juga: Harga Daging di Pasar Cigasong Majalengka Turun, Cabai Melonjak
Jamilah pedagang beberapa jebis keperluan dapur mengaku, dirinya mendapatkan cabai merah kering dengan harga Rp150 ribu per kilogram dalam kondisi kotor, sehingga terpaksa dijual Rp200 ribu per kilogram.
Jamilah menjelaskan, dirinya tidak mengerti kenapa harga cabai merah kering sampai melambung setelah Idul Fitri. “Saya membeli dari distributor sudah mahal, sehingga saya terpaksa menjualnya juga mahal,” kata Jamilah.
Kenaikan tajam ini membuat kaget pemilik rumah makan dan pedagang di pasar-pasar tradisional, karena sebelumnya harga cabai merah kering hanya di kisaran Rp90 ribu sampai Rp125 ribu per kilogram.
Para pedagang mengaku melambungnya salah satu bahan utama masakan rendang itu terjadi sejak habis Lebaran. Selain harganya mahal, cabai merah kering juah kosong di distributor.
Mardiah, pemilik rumah makan membenarkan mahalnya cabai merah. Mardiah mengatakan, saat mengetahui harga cabai merah kering di pasar tradisional Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut mencapai Rp190 ribu per kilogram, dirinya mencoba membeli ke Martapura. Namun ternyata harganya sudah Rp225 per kilogram.
“Saya kemarin (Kamis, 12 Mei) mencoba membeli ke Martapura, karena di Pelaihari Tanah Laut mahal, ternyata di Martapura lebih mahal lagi,” ujar Mardiah, Jumat (13/5/2022).
Sementara itu, di pasar tradisional Manuntung Berseri, Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, cabai merah kering hanya terdapat di beberapa lapak pedagang dan dijual Rp190 ribu sampai Rp220 ribu per kilogram.
Iyus salah seorang pedagang mengaku, saat ini dirinya tidak menjual cabai merah kering, karena selain tidak mendapat pasokan harganya juga mahal.
“Saya sementara tidak menjual cabai merah kering, barangnya kosong dan mahal, sehingga susah untuk diecer,” kata Iyus. Baca juga: Harga Daging di Pasar Cigasong Majalengka Turun, Cabai Melonjak
Jamilah pedagang beberapa jebis keperluan dapur mengaku, dirinya mendapatkan cabai merah kering dengan harga Rp150 ribu per kilogram dalam kondisi kotor, sehingga terpaksa dijual Rp200 ribu per kilogram.
Jamilah menjelaskan, dirinya tidak mengerti kenapa harga cabai merah kering sampai melambung setelah Idul Fitri. “Saya membeli dari distributor sudah mahal, sehingga saya terpaksa menjualnya juga mahal,” kata Jamilah.
(don)
tulis komentar anda